Rabu, 03/12/25 | 03:23 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Body Positivity

Minggu, 10/7/22 | 12:22 WIB

Lastry Monika
(Kolumnis Rubrik Renyah Scientia.id)

Saya menjumpai pemahaman yang berbeda-beda mengenai body positivity, baik itu dari teman-teman maupun media sosial, di antaranya, ada yang beranggapan bahwa body positivity adalah memiliki tubuh yang indah, ramping, dan sehat. Ia pun melakukan beragam usaha untuk mendapatkan tubuh serupa demikian, misalnya dengan berolahraga, diet yang ketat bahkan ekstrim, dan berbagai perawatan kulit. Bagi mereka yang memahami body positivity seperti ini, mencintai tubuh sendiri adalah dengan merawatnya sehingga tampak indah dipandang mata.

Selain pemahaman di atas, ada pula yang memiliki pemahaman lain. Body positivity baginya adalah menerima diri dan mencintainya apa adanya. Entah ia kurus ataupun gemuk, ia berdamai dengan bentuk tubuh itu. Yang terpenting baginya ialah selagi nyaman dan tetap sehat, tidak ada yang perlu dipersoalkan.

Rupanya, memaknai body positivity memanglah telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dilansir dari berbagai sumber, body positivity berawal dari gerakan fat acceptance di penghujung 1960-an. Empat dekade setelahnya, body positivity mengalami perubahan pemaknaan. Di masa itu, prioritas utama dari maknanya ialah pandangan positif dari diri sendiri terhadap tubuh.

BACAJUGA

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB
Suatu Hari di Sekolah

Antara Deadline dan Bedcover

Minggu, 14/9/25 | 18:56 WIB

Seiring berkembangnya waktu, body positivity terus mengalami perubahan makna namun tetap dengan pesan dan makna dalam artian positif. Sepertinya, memaknai body positivity juga berarti tidak mengikuti bentuk tubuh ideal atau body goals seperti yang dibangun oleh masyarakat.

Terdapat pemahaman bahwa tubuh selalu layak dan bagus meskipun mengalami perubahan setelah beberapa proses biologis seperti hamil, melahirkan, hingga penuaan. Dengan demikian, pemahaman positif itu akan berpengaruh pada kondisi mental yang juga sehat. Seseorang tidak perlu membandingkan tubuhnya dengan tubuh orang lain atau pun bertindak ekstrim demi body goals bentukan masyarakat sebab yang perlu diyakini ialah “all bodies are beautiful”.

Mungkin dalam praktiknya, penanaman body positivity terhadap diri sendiri tidak selalu berjalan mudah. Selalu ada ekspektasi orang lain di luar diri kita yang juga sulit untuk dihindarkan. Berusaha terus-menerus untuk meyakinkan bahwa tubuh kita layak dan baik perlu dilakulan sebab yang penting diketahui pula ialah bentuk tubuh itu beragam, mulai dari warna kulit, struktur tulang, faktor genetik, dan lain sebagainya. Menyadari keberagaman bentuk tubuh ini sekaligus meliputi bagian-bagian lain seperti bentuk mata, warna, dan jenis rambut, bentuk hidung, bentuk dada, bibir, dagu, dan sebagainya yang menyangkut tubuh.

Meskipun demikian, bentuk penerimaan terhadap bagaimana pun bentuk tubuh juga diiringi dengan usaha positif lain. Beberapa di antaranya berupa melakukan pola hidup sehat, memperlakukan tubuh dengan baik hingga menghindari membanding-bandingkan diri dengan orang lain atau standar kecantikan dan ketampanan ideal yang dikonstruksi oleh masyarakat. Dengan begitu, tubuh tidak hanya berada dalam kondisi yang positif secara fisik, tetapi juga positif secara psikis.

Tags: #Lastry Monica
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Penggunaan Bahasa Indonesia yang Memprihatinkan dalam Iklan

Berita Sesudah

Kalimat yang Berawalan Kata Depan “Dalam” dan “Pada”

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Hujan yang Merawat Diam

Minggu, 23/11/25 | 19:52 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Hujan selalu punya cara sederhana untuk membuat saya berhenti sejenak. Di antara rintik yang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Dalam setiap pertandingan olahraga selalu ada dua kemungkinan, menang atau kalah. Dari kejauhan semuanya...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Libur kuliah dahulu selalu terasa seperti lagu merdu yang menandai kebebasan. Setelah berminggu-minggu bergulat...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Satu Lagu Untuk Pulang

Minggu, 19/10/25 | 20:11 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang kebiasaan aneh tapi menyenangkan, mendengarkan satu lagu saja, berulang-ulang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Berita Sesudah
Puisi-puisi Ria Febrina

Kalimat yang Berawalan Kata Depan “Dalam” dan “Pada”

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Helikopter Bawa Bantuan ke Daerah Terisolasi, Upaya Donizar Berbuah Hasil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PDAM Padang Kerahkan Mobil Tangki Gratis, Krisis Air Bersih Dipastikan Tetap Terkendali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Update Data Korban Bencana Hidrometeorologi di Sumbar: 176 Meninggal, 117 Masih Hilang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gerakan Pangan Murah Digelar di Padang, Pemerintah Redam Kenaikan Harga Pasca Bencana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024