Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah Scientia.id)
Rubrik Renyah kali ini masih mengulas seputar makanan dan tempatnya. Tema minggu ini masih berkaitan dengan ulasan Renyah sebelumnya karena memang terinspirasi dari catatan pengalaman perjalanan yang sama. Jika minggu lalu mengulas trik memilih menu makanan berdasarkan letak geografis, kali ini berkaitan dengan hiasan yang menjadi daya tarik di kedai makanan. Jauh berjalan banyak dilihat, begitu kata pepatah. Hal unik yang mampu membuat pandangan saya tak berkedip, yaitu saat membaca slogan-slogan di kedai makanan. Bagi saya slogan-slogan itu bermakna dalam, lugas, kreatif, dan tidak jarang pula mengundang gelak tawa.
Selain menu makanan, hal lain yang mencuri perhatian saya dari mengunjungi kedai makanan/minuman (entah itu namanya rumah makan, restoran, lapau kopi, bofet, pondok makanan, dan lain sebagainya) adalah tulisan slogannya. Biasanya slogan-slogan itu tertulis di dinding atau dipajang di banner (ada yang diletakan di atas meja makan, ada pula terpampang di pintu masuk/keluar). Sejauh kedai makanan yang saya singgahi, memang tidak semuanya pula dihiasi dengan slogan-slogan tersebut. Namun, tidak jarang pula kedai makanan yang besar dan ramai dikunjungi menggunakan slogan itu sebagai daya tarik tersendiri.
Beraneka ragam jenis pesan yang ingin disampaikan pihak kedai makanan melalui slogan yang dibuatnya. Mulai dari iklan layanan masyarakat yang dipoles dengan promosi menu spesifik, kritik, dan saran yang diharapkan dari pelanggan, hingga ajakan untuk istirahat agar pelanggan terhindar dari kecelakaan lalu litas. Setidaknya tiga jenis pesan itu yang dapat saya pahami dari semua kunjungan ke kedai makanan itu. Uniknya lagi pemilihan tema dari pesan yang ingin disampaikan melalui slogan tersebut sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Pertama, promosi menu spesifik kedai makanan melalui pesan iklan layanan masyarakat. Pengalaman ini saya temukan saat berhenti untuk makan siang di salah satu rumah makan. “Ayo Makan Ikan, Karena Makan Ikan Itu Sehat dan Enak” begitu pesannya, dan di bawah slogan itu tertulis “Spesifik Ikan Bakar Nila dan Gurami”. Karena hal itu saya dan rekan akhirnya memesan menu spesifik dari rumah makan tersebut walau merogoh saku lebih dalam. Sungguh sukses promosinya melalui pesan layanan masyarakat tersebut.
Kedua, meminta kritik dan saran dari pelanggan yang datang (entah makan di tempat atau dibungkus bawa pulang). “Jika Anda Puas Beritahu Teman, Jika Kecewa Beritahu Kami” slogan itu saya baca di dinding dekat kasir, tepat menuju pintu masuk/keluar rumah makan. Penempatan slogan itu berdekatan dengan kasir dan pintu masuk/keluar tentu punya alasan tersendiri bagi pengelola kedai makanan itu. Setidaknya yang dapat saya pahami bahwa pengelola ingin dengan slogan yang tertulis besar dekat kasir mengingatkan pelanggan bila ada hal yang tidak berkenan tolong ceritakan saat melakukan pembayaran. Begitu pun sebaliknya, bila berkesan baik tolong promosikan kepada rekan dan saudara.
Ketiga, jenis slogan ini bagi saya begitu berkesan dan menjadi guyonan kami selama perjalanan kembali pulang. Slogan ini kami baca saat berhenti di salah satu restoran yang berada di Jalan Lintas Sumatera. Restoran itu menawarkan menu soto (paru dan daging), nasi sup, nasi goreng, dan aneka jenis minuman hangat dan dingin. Slogan yang membuat kami terkesima itu adalah “Jika Mata Anda Memiliki Beban Berat, Maka Jangan Lupa Untuk Istirahat dan Tidur”. Kenapa begitu? Karena kami berhenti untuk makan pada waktu itu sudah dini hari, kira-kira pukul dua.
Saat kondisi fisik mulai lelah, beberapa rekan sudah ada yang mulai tertidur di mobil, bahkan yang bertugas mengemudi sudah memperlihatkan kondisi yang mengharuskannya untuk istirahat sejenak. Slogan itu pun mengundang gelak tawa kami, seakan mengingatkan betapa pentingnya untuk tidur atau istirahat sejenak. Sungguh pandai sekali pengelola membuat slogan yang sesuai dengan situasi dan kondisi restorannya, tidak hanya menjadi tempat makan, tapi juga rest area. Ah, saya jadi kepikiran jangan-jangan mata saya selalu mendapat beban berat, karena bawaanya selalu ingin rebahan dan istirahat.
Discussion about this post