Rabu, 15/10/25 | 15:22 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Ada Saatnya Malas Menjadi Sebuah Solusi

Minggu, 26/12/21 | 07:43 WIB

Salman Herbowo
(Pembaca Karya Sastra)

 

Saya sedang tidak mengajak pembaca untuk bermalasan. Tidak pula mengampanyekan atau memprovokasikan pembaca untuk bermalas-malasan. Secara normatif, bagi saya jelas bahwa malas itu merupakan hal yang buruk dan juga dapat mendatangkan kerugian. Banyak hal mudarat yang ditimbulkan dari sifat malas, terrmasuk juga dampaknya bagi kesehatan mental dan fisik.

Malas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Malas memiliki kata turunan di antaranya bermalas-malasan, kemalasan, dan malas-malasan. Ada hal yang membuat saya “tergelitik” dengan kata malas tersebut. Akhir-akhir ini, mengingat situasi yang terjadi, saya sepertinya menimbang untuk malas melakukan satu hal.

BACAJUGA

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB
Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Sejauh yang saya tahu, belum ada reward pula bagi pemalas yang menghabiskan waktu hanya untuk bermalas-malasan saban hari. Namun begitu, ada baiknya pula untuk bersikap malas dalam menanggapi sesuatu. Kenapa begitu? Karena untuk menyikapi malas haruslah dengan kemalasan.

Saya teringat rumus matematika jika bilangan negatif dikalikan dengan bilangan negatif maka hasilnya menjadi positif. Saya menganalogikan rumus itu sebagai cara untuk melawan malas. Sepertinya untuk terhindar dari malas cara terampuhnya adalah harus malas untuk bermalas-malasan, misalnya malas untuk tidak mandi pagi, malas untuk tidur pagi, atau malas menonton televisi sampai sore hari.

Saya sedang tidak menggurui pembaca atau ingin terlihat seperti orang yang paling rajin dan tidak pernah bermalas-malasan sekalipun. Hanya saja, malas jika diperuntukkan pada “tempat” yang semestinya mampu menjadi solusi terhadap sebuah persoalan. Terkadang, dengan sikap malas itu pun kita jadi terhindar dari sebuah pertikaian. Malas untuk mengurusi urusan pribadi orang lain contohnya. Ini sebenarnya poin penting yang “menggelitik” saya belakangan ini, sebuah pandangan untuk malas mencampuri persoalan individu orang lain. Sebuah sikap yang perlu untuk diterapkan.

Beberapa waktu lalu saya mendapat “wejangan” dari seorang teman. Ia berpendapat, bahwa bersikap malas untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang mampu menghentikan senda-gurau dan gelak-tawa saat coffee time tidak perlu disampaikan, misalnya sudah kepala tiga kenapa belum menikah? Kenapa belum punya anak? Berapa gajimu di tempat kerja itu? Dan lain sebagainya. Saya pikir pembaca punya klasifikasi pertanyaan tersendiri juga.

Pertanyaan-pertanyaan itu tanpa disadari mampu membuat hening hiruk-pikuknya senda-gurau antar sesama teman. Mungkin saja, pada sat itu bertemu dengan teman-teman rantau yang hanya dapat pulang dua atau tiga kali saja dalam setahun. Saya kira pembaca mampu membayangkan seperti apa jadinya coffee time tersebut. Canggung. Sekiranya malas itu sedikit saja terbesit dalam diri, saya pikir pertanyaan itu tidak akan muncul dan suasana pun masih “kondusif”.

Ada saatnya juga malas dapat menjadi solusi dalam menjaga hubungan baik persaudaraan. Malaslah untuk mempertanyakan hal-hal yang bagi sebagian kita sensitif untuk dipertanyakan. Memang tidak semua dari kita juga yang merasa tersinggung dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dan setiap individu juga berhak pula untuk menjawabnya atau tidak.

Malas untuk menanyakan hal sensitif dan mencampuri urusan individu yang mungkin saja hal itu sebuah privasi, bukan berarti kita tidak memiliki rasa kepedulian. Hanya saja, tidak semua dari kita juga berterima dari pertanyaan itu. Setidaknya itu yang saya rasakan dari coffee time pada waktu itu.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, saya kembali memikirkan mengenai “reward” bagi pemalas. Sebelumnya saya mencoba menelusuri di mesin pencarian google dengan kata kunci “penghargaan bagi pemalas”. Namun, sejauh penelusuran hanya ditemukan artikel mengenai solusi mengatasi malas. Bila di dunia nyata tidak ada “reward” seperti itu, setidaknya di dunia animasi ada. Saya teringat serial kartun Sponge Bob Square Pants dalam salah satu episodenya tokoh Patrick mendapatkan sebuah penghargaan. Ia bahkan mendapat penghargaan besar di Kota Bikini Bottom, yaitu penghargaan tidak melakukan apa pun dalam hidupnya alias bermalas-malasan saban hari. Menakjubkan!

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Ulasan Cerpen “Mamak Jinjingan” Karya Otriramayani dan Ulasannya oleh M. Adioska

Berita Sesudah

Puisi-puisi Delka Junita Saputri

Berita Terkait

Jejak Peranakan Tionghoa dalam Sastra Indonesia

Jejak Peranakan Tionghoa dalam Sastra Indonesia

Minggu, 12/10/25 | 12:34 WIB

Oleh: Hasbi Witir (Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas) Banyak dari kita mungkin beranggapan bahwa sejarah sastra Indonesia modern dimulai...

Makna Dibalik Puisi “Harapan” Karya Sapardi Tinjauan Semiotika

Makna Dibalik Puisi “Harapan” Karya Sapardi Tinjauan Semiotika

Minggu, 12/10/25 | 11:30 WIB

Oleh: Muhammad Zakwan Rizaldi (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas dan Anggota UKMF Labor Penulisan Kreatif)          ...

Puisi-puisi Ronaldi Noor dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

Puisi Luka Gaza dalam “Gaza Tak Pernah Sunyi” Karya Hardi

Minggu, 05/10/25 | 23:48 WIB

Oleh: Ragdy F. Daye (Penulis dan  Sastrawan Sumatera Barat)   Kota ini bukan kota lagi. Ia museum luka yang terus...

Menyibak Sejarah melalui Manuskrip Surau Baru Pauh

Menyibak Sejarah melalui Manuskrip Surau Baru Pauh

Minggu, 05/10/25 | 23:29 WIB

Oleh: Febby Gusmelyyana (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)   Pada Jumat, 29 Agustus 2025, pukul 13.30...

Pandangan Khalil Gibran tentang Musik sebagai Bahasa Rohani

Konflik pada Cerpen “Pak Menteri Mau Datang” Karya A.A. Navis

Minggu, 05/10/25 | 23:11 WIB

Oleh: Faathir Tora Ugraha (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas)   Ali Akbar Navis atau lebih dikenal A.A. Navis adalah...

Sastra Bandingan: Kerinduan yang Tak Bertepi di Antara Dua Puisi

Sastra Anak, Pondasi Psikologis Perkembangan Kognitif Anak

Minggu, 28/9/25 | 15:19 WIB

Oleh: Dara Suci Rezki Efendi (Mahasiswi Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)   Setiap karya sastra pasti memiliki pembacanya masing-masing,...

Berita Sesudah
Puisi-puisi Delka Junita Saputri

Puisi-puisi Delka Junita Saputri

Discussion about this post

POPULER

  • Walikota Padang Fadly Amran bersama Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara saat meninjau rehabilitasi saluran drainase dipadang pasir, Rabu (8/10). (Foto: Ist)

    Walikota Apresiasi Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara Dalam Rehabilitasi Saluran Drainase di Padang Pasir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kolaborasi Legislator PKB Hadirkan Listrik untuk 584 KK di Sijunjung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemprov Sumbar Gelar “Road to Aksi Bela Palestina” Bareng Wali Band

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Buka Lebar Pintu Investasi Energi Hijau, Mahyeldi: “Potensi Kita Luar Biasa, Tapi Pemanfaatannya Masih Kecil”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bentuk-Bentuk Singkatan dalam Surat Resmi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024