Jakarta, Scientia.id – Pernahkah Anda tiba-tiba masuk ke sebuah ruangan namun lupa tujuan awal? Atau saat berbicara, kata yang ingin diucapkan hilang begitu saja? Kemungkinan Anda sedang mengalami yang disebut kabut otak atau brain fog.
Kabut otak bukanlah penyakit, melainkan kondisi di mana kemampuan berpikir dan berkonsentrasi menjadi terganggu. Gejalanya meliputi kesulitan fokus, mudah lupa, dan lambat dalam mengambil keputusan. Menurut sebuah studi, sekitar 28 persen orang dewasa pernah merasakan gejala ini, terutama saat stres atau kurang istirahat.
Dr. Alexander Billioux dari United Healthcare menjelaskan bahwa kesehatan otak sangat dipengaruhi oleh kondisi tubuh secara keseluruhan. Faktor seperti kurang tidur, melewatkan makan, atau tekanan pikiran dapat memicu kabut otak.
Dokter Tharaka dari Morning Live membagikan beberapa cara sederhana untuk mengatasi kondisi ini:
- Bersabar dan Beri Waktu pada Diri Sendiri
Kabut otak adalah hal yang wajar terjadi dan bukan tanda kelemahan. Ini merupakan sinyal bahwa tubuh membutuhkan istirahat. Jangan ragu untuk beristirahat sejenak atau meminta bantuan saat diperlukan. - Menerapkan Rutinitas Harian
Membuat jadwal yang teratur dapat mengurangi beban pikiran. Misalnya, menyiapkan pakaian dan sarapan di malam hari agar pagi hari lebih terorganisir dan pikiran tidak terbebani dengan banyak keputusan kecil. - Mengambil Waktu Istirahat Singkat
Luangkan waktu 5-10 menit di antara aktivitas untuk meregangkan tubuh, minum air, atau duduk tenang agar otak dapat beristirahat dan menyegarkan kembali diri. - Menggunakan Kalender dan Pengingat
Catat semua jadwal, tugas, dan janji di kalender atau aplikasi pengingat agar pikiran tidak penuh dengan hal-hal yang harus diingat dan fokus tetap terjaga.
Baca Juga: Waspada! Kurang Tidur Bisa Bahayakan Kesehatan Jantung
Dengan langkah sederhana tersebut, kabut otak dapat dikurangi dan konsentrasi kembali meningkat. Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan tubuh agar pikiran tetap jernih dan produktif. (*)