
Jakarta, Scientia.id – Fenomena anak muda terserang vertigo kini semakin sering terjadi di Indonesia. Jika dulu keluhan ini identik dengan orang lanjut usia, kini keluhan pusing berputar hebat itu juga dialami oleh mereka yang berusia antara 20 hingga 30 tahun. Perubahan gaya hidup, tingkat stres, dan kebiasaan buruk sehari-hari menjadi faktor yang diduga kuat memicu kondisi tersebut.
Menurut sejumlah ahli, vertigo pada usia muda bisa muncul akibat kombinasi pola tidur yang tidak teratur, kurang istirahat, serta konsumsi kafein atau gawai berlebihan. Aktivitas digital yang intens turut memperburuk keseimbangan tubuh dan sistem saraf bagian dalam telinga yang berfungsi mengatur orientasi tubuh.
Dalam penjelasan dokter yang dikutip, vertigo bukan penyakit tersendiri, melainkan gejala dari gangguan lain, seperti infeksi telinga bagian dalam atau stres berlebih.
Kondisi ini dapat menimbulkan sensasi ruangan berputar, mual, hingga kehilangan keseimbangan. Bila dibiarkan, gejala tersebut bisa mengganggu aktivitas harian bahkan memicu kecemasan.
Para ahli menekankan pentingnya pola hidup sehat sebagai langkah pencegahan. Rutin berolahraga ringan, menjaga waktu tidur yang cukup, mengurangi konsumsi kafein, serta memperbanyak minum air putih menjadi bagian dari upaya sederhana namun efektif untuk mengurangi risiko vertigo.
Bagi anak muda dengan jam kerja panjang dan sering terpapar layar, dokter menyarankan untuk melakukan peregangan ringan setiap beberapa jam dan menghindari stres berlebih.
Baca Juga: Kabut Otak Bikin Pusing? Yuk, Coba 4 Cara Sederhana Ini!
Sebab, sistem saraf yang tegang dan kurangnya aliran darah ke otak menjadi pemicu utama vertigo modern yang kini banyak diderita generasi muda. (*)









