Kamis, 16/10/25 | 14:24 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Tuah Rumah

Minggu, 17/8/25 | 19:03 WIB

Lastry Monika
(Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)

 

Dalam dua tahun terakhir, rumah saya di kampung lebih sering sepi. Saya hanya pulang saat libur panjang, entah lebaran atau ketika kalender memberi jeda empat hingga lima hari. Kini orang tua pun ikut tinggal bersama saya di rantau. Rumah pun sering kosong. Akibatnya, mulai tampak kerusakan, kayu lapuk, besi berkarat, dinding lembab, dan lumut yang tumbuh di sudut-sudutnya.

Melihat kondisi itu, saya jadi merenung. Ternyata rumah tidak hanya membutuhkan atap yang kuat atau tiang yang kokoh, tapi juga kehadiran manusia di dalamnya. Tanpa penghuni, rumah cepat berubah. Ia lembab, rapuh, dan kehilangan kehangatan. Saya mulai paham, bahwa rumah memiliki jiwa selama ada penghuninya.

BACAJUGA

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB
Suatu Hari di Sekolah

Antara Deadline dan Bedcover

Minggu, 14/9/25 | 18:56 WIB

Saya teringat kata Atuak, bahwa rumah bukan sekadar tempat berteduh. Ia menyimpan makna lebih dalam, karena dipercaya memiliki tuah—kekuatan yang membuatnya kokoh. Namun, tuah itu hanya terjaga ketika rumah tetap dihuni, dirawat, dan dihidupkan oleh aktivitas manusia.

Kita mungkin saja heran melihat rumah kayu tua dengan ornamen yang hampir rusak masih mampu bertahan puluhan tahun. Menariknya, rumah itu tetap kokoh selama ada yang menghuni. Sementara itu, rumah yang kelihatannya megah dan kuat justru cepat rusak ketika dibiarkan kosong.

Rumah yang dihuni senantiasa “hidup”. Di dalamnya ada suka dan duka dari penghuni. Semua itu menciptakan energi kehidupan yang menjaga rumah tetap tegak, meski fisiknya mulai renta. Rumah yang tidak dihuni kehilangan denyut itu. Ia menjadi sepi, lembab, dan pelan-pelan lapuk dimakan rayap, ditumbuhi lumut, hingga akhirnya roboh tanpa ada yang menolong.

Dari sini saya belajar bahwa rumah bukan hanya soal bahan bangunan yang kuat atau arsitektur yang indah. Ia hidup karena penghuninya. Selama ada manusia yang merawat, berdoa, dan memberi makna, rumah akan tetap bertuah. Tetapi jika ditinggalkan, sehebat apapun bangunannya, ia akan cepat rapuh.

Setiap kali pulang, saya selalu berdiri lama di halaman. Ingatan pun hadir, riuh keluarga di ruang tengah, harum masakan ibu, hingga dentuman hujan di atap seng yang dulu menemani tidur masa kecil. Kini, keheningan lebih sering menyelimuti rumah, seakan menagih kembali kehidupan yang pernah mengisinya. Saat itulah saya sadar, rumah bukan sekadar bangunan, melainkan wadah kenangan dan kasih sayang. Selama kita terus pulang, walau sebentar, rumah akan tetap bertuah dan tak pernah benar-benar sepi, seperti apa yang disampaikan Atuak.

Tags: #Lastry Monica
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Puisi-puisi M. Subarkah

Berita Sesudah

Bank Nagari Punya Ruang PPID, Mahyeldi Tekankan Pentingnya Transparansi Publik

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang ungkapan “beda-beda tipis” atau “sebelas dua belas”. Ternyata, maknanya...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Beda-Beda Tipis, Hidup Tetap Manis

Minggu, 21/9/25 | 19:27 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Pernahkah mengalami kebingungan saat membeli pakaian? Misalnya, dihadapankan pada dua kemeja berwarna biru tua...

Suatu Hari di Sekolah

Antara Deadline dan Bedcover

Minggu, 14/9/25 | 18:56 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Seorang bos Yakuza pensiun, lalu ia memutuskan untuk menjadi bapak rumah...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Harmoni dalam Kata: Mantra sebagai Representasi Kearifan Lokal

Minggu, 07/9/25 | 15:34 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Mantra merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun...

Berita Sesudah
Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat meresmikan ruang PPID Bank Nagari.[foto : ist]

Bank Nagari Punya Ruang PPID, Mahyeldi Tekankan Pentingnya Transparansi Publik

POPULER

  • Walikota Padang Fadly Amran bersama Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara saat meninjau rehabilitasi saluran drainase dipadang pasir, Rabu (8/10). (Foto: Ist)

    Walikota Apresiasi Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara Dalam Rehabilitasi Saluran Drainase di Padang Pasir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Padang Persiapkan Tenaga Kesehatan Untuk Ke Jerman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemenlu RI Dukung Kota Padang Kerjasama Dengan Hildesheim Jerman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyicil dari Hasil Arisan, Ketuk Pintu Baitullah hingga Lahirkan Warisan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Tawarkan Potensi Investasi kepada Delegasi Bisnis India di Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemprov Sumbar Gelar “Road to Aksi Bela Palestina” Bareng Wali Band

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024