Selasa, 22/7/25 | 23:48 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home POLITIK

Sistem Canggih, Aksi Tumpul: Pemerintah Dinilai Gagal Antisipasi Karhutla Meski Punya Data Real Time

Senin, 21/7/25 | 12:55 WIB

Wakil Ketua Komisi IV, DPR RI, Alex Indra Lukman.[foto : ist]
Wakil Ketua Komisi IV, DPR RI, Alex Indra Lukman.[foto : ist]
Jakarta, Scientia – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, mengkritik keras pemerintah yang dinilai gagal memanfaatkan teknologi pemantauan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) secara optimal. Padahal, sistem Karhutla Monitoring System (KMS) disebut mampu memberikan data real time dan presisi tinggi, namun kebakaran terus meluas tanpa pencegahan berarti.

“Dengan data secanggih itu, seharusnya penyebaran titik panas bisa ditekan lebih awal. Tapi kenyataannya, 694 titik panas menyebar di seluruh Sumatera, dan upaya pencegahan seakan baru berjalan saat api sudah menjalar,” tegas Alex dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (20/7).

Alex menyebut buruknya respons pemerintah terlihat dari ketidaktersediaan helikopter water bombing milik BPBD Riau. Alhasil, pemadaman hanya mengandalkan personel darat yang terbatas, bahkan dengan alat seadanya.

“Kita doakan para petugas di lapangan, Manggala Agni, TNI, Polri, BPBD, hingga relawan yang memadamkan api hanya dengan tongkat karena tak ada sumber air di lokasi. Ini jelas bentuk kelalaian sistemik,” ujarnya.

BACAJUGA

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, usai meninjau langsung kondisi TWA bersama rombongan.[foto : ist]

TWA Punti Kayu Memprihatinkan, DPR Desak Evaluasi Total Pengelolaan

Minggu, 20/7/25 | 09:16 WIB
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman.[foto : ist]

Tarif 0% untuk Produk AS, Alex Ingatkan Pemerintah: Jangan Korbankan Petani dan Peternak Lokal!

Sabtu, 19/7/25 | 11:23 WIB

Berdasarkan data BMKG Pekanbaru per 19 Juli 2025, Provinsi Riau mencatat 259 titik panas, hampir 40% dari total Sumatera. Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir menjadi episentrum, masing-masing dengan 107 dan 95 titik panas. Bahkan, kabut asap dilaporkan telah menyeberang hingga ke Malaysia.

Alex mempertanyakan peran Badan Pengelola REDD+ yang selama ini diklaim mengelola KMS berbasis citra satelit resolusi tinggi (50×50 cm) dari DigitalGlobe dan sistem GFW-Fires. Sistem ini seharusnya mampu mendeteksi lokasi kebakaran dan memprediksi pelakunya. Namun, kata Alex, kinerja BP REDD+ nyaris tak terlihat.

“Sistem ini punya tiga fungsi utama: pencegahan, pengawasan, dan penegakan hukum. Tapi di tengah Karhutla yang makin parah, publik bahkan tak tahu BP REDD+ sedang apa,” sindir Alex, anggota DPR RI dari Dapil Sumbar I.

Lebih jauh, Alex menegaskan Karhutla bukan lagi sekadar bencana ekologis, tapi masalah multidimensi yang berdampak pada kesehatan, ekonomi, hingga diplomasi luar negeri.

“Kabut asap bukan hanya soal mata perih atau jarak pandang terganggu. Ini menyangkut hajat hidup banyak orang dan reputasi Indonesia di mata dunia,” tegasnya.

Ia mendorong BP REDD+ untuk membuktikan eksistensinya dengan mendukung program prioritas Presiden Prabowo, termasuk pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan.

“Sudah waktunya data canggih KMS dimanfaatkan sebagai alat penegakan hukum. Riau tak boleh terus jadi langganan api tanpa ada yang bertanggung jawab,” pungkas Alex.(yrp)

Tags: Alex Indra LukmanKarhutla Monitoring SystemKebakaran
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Kebakaran Bukit Gagoan, Anggota DPRD Sumbar Firdaus: Harus Diinvestigasi

Berita Sesudah

Puan dan Prabowo Kompak Luncurkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Dorong Ekonomi Rakyat Bangkit

Berita Terkait

Presiden RI, Prabowo Subianto dengan Ketua DPR RI, Puan Maharani saat peluncuran besar-besaran program Koperasi Desa Merah Putih.[foto : ist]

Puan dan Prabowo Kompak Luncurkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Dorong Ekonomi Rakyat Bangkit

Senin, 21/7/25 | 20:11 WIB

Presiden RI, Prabowo Subianto dengan Ketua DPR RI, Puan Maharani saat peluncuran besar-besaran program Koperasi Desa Merah Putih.Klaten, Scientia — Ketua...

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, usai meninjau langsung kondisi TWA bersama rombongan.[foto : ist]

TWA Punti Kayu Memprihatinkan, DPR Desak Evaluasi Total Pengelolaan

Minggu, 20/7/25 | 09:16 WIB

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, usai meninjau langsung kondisi TWA bersama rombongan.Palembang, Scientia – Taman Wisata...

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman.[foto : ist]

Tarif 0% untuk Produk AS, Alex Ingatkan Pemerintah: Jangan Korbankan Petani dan Peternak Lokal!

Sabtu, 19/7/25 | 11:23 WIB

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman.Jakarta, Scientia — Kebijakan dagang baru antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS)...

Ketua DPR RI, Puan Maharani bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani.[foto : ist]

Puan Maharani Ingatkan Validasi Data Sebelum Skema Bansos Diubah: Jangan Asal Ganti, Rakyat Bisa Kecewa

Rabu, 16/7/25 | 14:02 WIB

Ketua DPR RI, Puan Maharani bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani.Jakarta, Scientia – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti rencana pemerintah...

Ketua DPR RI, Puan Maharani saat wawancara dengan wartawan.[foto : ist]

Puan Maharani Soroti Sekolah Rakyat: Inovatif, Tapi Jangan Jadi Alat Ketimpangan Baru

Rabu, 16/7/25 | 12:02 WIB

Ketua DPR RI, Puan Maharani saat wawancara dengan wartawan.Jakarta, Scientia — Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik peluncuran program...

Puan Maharani di Gedung DPR, Senayan.[foto : ist]

Puan Sindir Penetapan Hari Kebudayaan Nasional: Jangan Eksklusif, Budaya Milik Rakyat

Rabu, 16/7/25 | 11:50 WIB

Puan Maharani di Gedung DPR, Senayan.Jakarta, Scientia - Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara soal penetapan Hari Kebudayaan Nasional...

Berita Sesudah
Presiden RI, Prabowo Subianto dengan Ketua DPR RI, Puan Maharani saat peluncuran besar-besaran program Koperasi Desa Merah Putih.[foto : ist]

Puan dan Prabowo Kompak Luncurkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih, Dorong Ekonomi Rakyat Bangkit

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Hierarki Satuan Kebahasaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wali Kota Padang Resmikan Jembatan di Pasa Lalang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jelang HJK Padang ke-356, Raffi Ahmad Siap Beri Inspirasi di Rakornas ICCN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PAD Parkir Kota Padang Dinilai Masih Lemah, DPRD Soroti Kebocoran dan Premanisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gubernur Sumbar Lantik 25 Pejabat Baru, Fokuskan Reformasi Birokrasi Inovatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024