Kamis, 04/12/25 | 15:36 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home EDUKASI

Mengenal Berbagai Metode Berpikir Menurut Para Ahli, Begini Cara Melatihnya

Kamis, 22/5/25 | 14:03 WIB

Anak laki - laki sedang berpikir. [Sumber : net]
Anak laki – laki sedang berpikir. [Sumber : net]
Scientia – Dalam dunia psikologi dan pendidikan, metode berpikir menjadi kunci penting dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Para ahli telah mengidentifikasi berbagai metode berpikir yang dapat digunakan untuk menghadapi tantangan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Satu, Berpikir Deduktif dan Induktif. Menurut John Dewey dalam How We Think (1910), berpikir deduktif adalah metode berpikir yang dimulai dari prinsip umum menuju kesimpulan khusus. Sebaliknya, berpikir induktif berawal dari pengamatan kasus-kasus khusus untuk membentuk kesimpulan atau prinsip umum.

Contoh berpikir deduktif yaitu Semua manusia pasti mati. Socrates adalah manusia. Maka Socrates pasti mati. Contoh berpikir induktif adalah melihat beberapa burung bisa terbang, lalu menyimpulkan bahwa semua burung bisa terbang.

Cara melatih berpikir deduktif adalah pelajari dan gunakan premis atau teori umum dalam kehidupan nyata. Untuk berpikir induktif, perbanyak observasi dan analisis terhadap fenomena sehari-hari sebelum menarik kesimpulan.

BACAJUGA

No Content Available

Dua, Berpikir Analitis dan Sintetis. Menurut Ennis (2011) dalam The Nature of Critical Thinking, berpikir analitis adalah kemampuan memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil untuk dipahami lebih mendalam, sedangkan berpikir sintetis adalah kemampuan menggabungkan informasi yang berbeda untuk membentuk pemahaman atau solusi baru.

Contoh analitis yaitu menguraikan faktor penyebab kemacetan lalu lintas. Contoh sintetis adalah merancang sistem transportasi terpadu dengan menggabungkan beberapa solusi.

Cara melatih berpikir analitis, biasakan bertanya mengapa dan bagaimana terhadap setiap masalah. Sedangkan berpikir sintetis, latih menggabungkan informasi dari berbagai sumber atau bidang ilmu.

Tiga, Berpikir Kritis (Critical Thinking). Richard Paul dan Linda Elder dalam Critical Thinking: Tools for Taking Charge of Your Learning and Your Life (2014) mendefinisikan berpikir kritis sebagai kemampuan mengevaluasi argumen, mengidentifikasi bias, dan mengambil keputusan yang logis. Contohnya, mengkritisi berita yang tersebar di media sosial sebelum mempercayainya.

Cara melatihnya yaitu sering berdiskusi dan bertukar pikiran dan selalu cek fakta dan sumber informasi sebelum mengambil keputusan.

Empat, Berpikir Kreatif (Creative Thinking)
Menurut De Bono (1992) dalam Serious Creativity, berpikir kreatif adalah metode berpikir yang menghasilkan ide baru, inovatif, dan tidak konvensional. Contohnya, menghasilkan desain produk unik yang belum pernah ada sebelumnya.

Cara melatihnya adalah membuat brainstorming ide tanpa batasan dan Biasakan diri mencoba pendekatan atau sudut pandang yang berbeda.

Lima, Berpikir Reflektif. Donald Schön (1983) dalam The Reflective Practitioner menjelaskan berpikir reflektif sebagai proses meninjau dan mengevaluasi pengalaman untuk belajar dan memperbaiki diri. Contohnya, setelah gagal dalam ujian, seseorang merenungkan penyebab dan menyusun strategi baru.

Cara melatihnya adalah membiasakan menulis jurnal harian atau melakukan evaluasi diri secara rutin dan merenungkan pengalaman dan cari pembelajaran di balik setiap peristiwa.

Para pakar menegaskan, melatih berbagai metode berpikir ini secara konsisten akan membantu individu lebih siap menghadapi berbagai permasalahan hidup dan meningkatkan kualitas keputusan. (Rai)

Tags: berpikir analitis dan sintesisberpikir deduktif dan induktifberpikir kreatifberpikir reflektifMetode berpikir
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Mengenal Jenis-jenis Pola Pikir Manusia, Begini Penjelasan Para Ahli Psikologi

Berita Sesudah

Ketua Tim Pakar DPRD Sumbar Terima Kunjungan Kerja Bamus DPRD Agam

Berita Terkait

Golongan Darah O Disebut Punya Perlindungan Alami terhadap Serangan Jantung

Fenotipe Bombay dan Golden Blood: Dua Golongan Darah Terlangka yang Penting untuk Medis

Rabu, 26/11/25 | 06:41 WIB

Jakarta, Scientia.id - Kasus transfusi darah yang membutuhkan kecocokan ekstrem kerap membuka fakta bahwa tidak semua golongan darah memiliki jumlah...

Paninggahan Mantapkan Diri Jadi Nagari Creative Hub, Supri Ardi Bekali Pemuda Literasi Digital dan Keamanan Siber

Paninggahan Mantapkan Diri Jadi Nagari Creative Hub, Supri Ardi Bekali Pemuda Literasi Digital dan Keamanan Siber

Kamis, 20/11/25 | 09:19 WIB

Kabupaten Solok, Scientia.id - Aula Kantor Wali Nagari Paninggahan terasa semarak pada Rabu, 19 November 2025. Puluhan pemuda memenuhi ruangan...

Saatnya Kampus 2 UIN IB Berbenah: Mahasiswa Berhak atas Fasilitas yang Layak

Saatnya Kampus 2 UIN IB Berbenah: Mahasiswa Berhak atas Fasilitas yang Layak

Senin, 17/11/25 | 18:08 WIB

Padang, Scientia.id - Setiap mahasiswa berhak mendapatkan fasilitas akademik yang layak untuk menunjang kelancaran studi. Ironisnya, keluhan mengenai fasilitas yang...

Dosen Unand Pramono Raih Penghargaan Pelestarian Naskah Kuno Perpusnas RI

Dosen Unand Pramono Raih Penghargaan Pelestarian Naskah Kuno Perpusnas RI

Rabu, 29/10/25 | 05:53 WIB

Dharmasraya, Scientia.id — Di momen peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, kabar membanggakan untuk Kabupaten Dharmasraya. Salah seorang putra terbaik daerah...

Caleg di Angkot

Nyaris Mati di Atas Vespa: Sepotong Kenangan di Masa SMA

Senin, 27/10/25 | 07:37 WIB

Oleh: ALFITRI (Dosen Departemen Sosiologi FISIP Universitas Andalas)   Banyak cara siswa SMA era 1980-an mengisi malam minggu mereka. Sebagian...

UNAND, USU, dan UNSOED Perkuat Kerja Sama dalam Studi Bahasa, Sastra, Budaya Jepang

Seminar Nasional Budaya Jepang Bahas Adaptasi Keigo, Omamori, dan Kaguya-hime di Era Digital

Kamis, 23/10/25 | 22:38 WIB

Padang, Scientia.id - Transformasi budaya Jepang di tengah gempuran teknologi global menjadi sorotan utama dalam Seminar Nasional Dinamika Bahasa, Sastra,...

Berita Sesudah
Ketua Tim Pakar DPRD Sumbar Terima Kunjungan Kerja Bamus DPRD Agam

Ketua Tim Pakar DPRD Sumbar Terima Kunjungan Kerja Bamus DPRD Agam

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Guru dan Tantangan Mendidik Generasi Alpha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Zalmadi Minta Pemko Padang Pulihkan Sawah Terdampak Banjir, Tekankan Pentingnya Ketahanan Pangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jenis-jenis Pola Pikir Manusia, Begini Penjelasan Para Ahli Psikologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Firman Salurkan Bantuan ke Korban Banjir: Kondisi Lapangan Masih Memprihatinkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024