Senin, 14/7/25 | 00:18 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Kecintaan yang Tak Terbatas: Menyelami Dunia Buku Langka

Minggu, 03/11/24 | 16:35 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Ketertarikan saya pada buku-buku langka terbitan lokal dimulai sejak masa kuliah. Awalnya, ini hanya tugas akademik, sekadar memenuhi kebutuhan referensi. Namun, yang saya temukan lebih dari sekadar halaman berisi teks, ada keseruan tersendiri dalam proses pencariannya.

Menyusuri toko-toko buku bekas, menyisir rak-rak yang berdebu, dan menyeleksi satu per satu buku yang hampir terlupakan, semuanya seperti perjalanan menuju dunia yang berbeda. Prosesnya mengajarkan kesabaran dan menciptakan sensasi berburu harta karun literasi.

BACAJUGA

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Crack! Sebuah Denting Kecil

Minggu, 13/7/25 | 18:39 WIB
Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pesan yang Tak Pernah Usai

Minggu, 06/7/25 | 16:34 WIB

Buku-buku pertama yang berhasil saya temukan dari pencarian ini adalah karya sastra Minangkabau. Di sebuah toko buku bekas itu, saya menemukan tumpukan buku kaba terbitan tahun 1960-an, diterbitkan oleh penerbit lokal di Bukittinggi. Saya begitu senang melihat buku-buku itu tersusun rapi, seperti menemukan harta karun.

Antusiasme saya melambung tinggi saat menelusuri halaman demi halaman. Hampir semua buku itu halamnnya dalam kondisi bagus. Namun, ketika pemilik toko menyebutkan harga totalnya, saya hanya bisa tersenyum tipis. Rupanya, menemukan “harta karun” juga berarti siap-siap merogoh kocek lebih dalam.

Waktu itu, sayangnya, kondisi keuangan belum memungkinkan saya untuk membawa pulang semua koleksi kaba itu. Sebagai mahasiswa yang masih mengandalkan uang saku, saya harus bijak memilih. Akhirnya, saya putuskan hanya mengambil dua judul, yaitu buku Kaba Cindua Mato dan buku Kaba Anggun Nan Tongga.

Walau godaan untuk memborong semuanya begitu besar, dua buku ini sudah terasa seperti pencapaian tersendiri. Selain sebagai koleksi, keduanya juga menjadi bahan penting untuk penelitian skripsi saya. Sambil melangkah meninggalkan toko buku itu, diam-diam saya berharap tak ada pembeli lain yang akan membawa pergi sisa buku-buku kaba tersebut—setidaknya, tidak sampai saya punya cukup uang untuk kembali lagi dan melengkapi koleksi kecil ini.

Beberapa waktu kemudian, saya mulai merambah media sosial untuk berburu buku-buku langka dan lama. Facebook menjadi ladang baru pencarian saya, tempat di mana buku-buku antik bersembunyi di balik unggahan para penjual. Dari sinilah saya mulai mengenal beberapa penjual spesialis buku-buku lama, yang menawarkan koleksi menarik dengan kisah masing-masing.

Saya menyadari bahwa mengoleksi buku-buku langka lebih dari sekadar menghimpun karya sastra. Ini adalah tentang merangkai kisah dan pengalaman yang tak ternilai. Setiap buku adalah saksi bisu perjalanan waktu, menyimpan nuansa dan cerita yang menggugah. Di era digital, buku-buku ini mengingatkan kita akan pentingnya menjalin hubungan dengan sejarah dan budaya. Setiap halaman yang dibuka menawarkan kesempatan untuk merasakan denyut nadi kehidupan masa lalu. Melalui pencarian ini, saya menemukan bahwa cinta terhadap literasi adalah petualangan tanpa akhir.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Pelanggaran Prinsip Kesantunan Bahasa Dibalik Kontoversi Lolly

Berita Sesudah

Digitalisasi dan Kata Serapan dari Bahasa Korea

Berita Terkait

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Crack! Sebuah Denting Kecil

Minggu, 13/7/25 | 18:39 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Akhir tahun lalu, saya pernah menulis tentang raket nyamuk di rubrik “Renyah” ini. Tulisan...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pesan yang Tak Pernah Usai

Minggu, 06/7/25 | 16:34 WIB

  Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Pekan lalu, tepatnya Minggu, 29 Juni 2025, saya menuliskan kembali kenangan tentang masa...

Satu Tikungan Lagi

Yang Tersembunyi di Balik Ramalan

Minggu, 29/6/25 | 19:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Semasa sekolah menengah, saya dan banyak teman sebaya gemar mengakses ramalan, dari situs mistis...

Belajar dari Menunggu

Minggu, 22/6/25 | 18:32 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Menunggu ujian bukan hanya soal duduk diam di luar ruang kelas dengan segelas air...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jalan Pagi atau Jajan Pagi

Minggu, 15/6/25 | 17:57 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Beberapa minggu terkahir ini, di akhir pekannya saya suka jalan-jalan pagi. Niat awalnya olah...

Satu Tikungan Lagi

Masih Tentang Busa dan Bilasan

Minggu, 08/6/25 | 17:51 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, di rubrik Renyah, saya menulis tentang pengalaman mencuci pakaian—aktivitas sederhana yang diam-diam...

Berita Sesudah
Kata “dalem“ dan Pronomina Serapan dalam Bahasa Indonesia

Digitalisasi dan Kata Serapan dari Bahasa Korea

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Efisiensi di Negeri Petro Dolar: Jalan Penuh Lubang, Jembatan Reyot Vs Mobil Dinas Baru yang Lukai Rasa Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Forum Mahasiswa Dharmasraya Soroti Konflik Perusahaan dengan Masyarakat, Desak Bupati Bertindak Tegas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 100 Hari Kerja Wali Kota Padang Capai Kepuasan 80 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Moral dalam Cerpen “Robohnya Surau Kami”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mambangkik Batang Tarandam dalam Naskah Drama “Orang-orang Bawah Tanah” karya Wisran Hadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024