Menunggu yang Tak Tiba
Di penghujung jalan, aku berdiri sendiri
melawan sunyi yang datang menghampiri
Menunggu, seperti menanti mentari malam
berharap ada keajaiban dalam diam
Jalan ini panjang, tapi tak berujung
menyisakan jejak yang perlahan hilang
Aku melihat bayangan yang dulu hangat
kini memudar seperti mimpi yang tak terselamatkan
Aku tahu, mungkin aku menanti sia-sia
namun harapan tak ingin mati begitu saja
Menunggu yang tak pernah tiba
seperti mencintai tanpa kata
tanpa kepastian, tanpa tanya
Cinta yang Tak Terucap
Ada rasa yang tak mampu kuterjemahkan
tersembunyi di balik senyuman dan pandangan
Cinta yang tumbuh dalam diam
seperti bunga yang tak pernah mekar
Setiap tatapan yang tak bertemu,
adalah cerita yang tak tersampaikan
Rindu yang membeku dalam hati
terjaga tanpa pernah kuucapkan
Cinta ini mungkin akan tetap terpendam
tersimpan dalam kenangan yang tak terulang
Dan biarlah rasa ini menjadi rahasia
bahwa ada cinta yang hanya untuk dirasakan
tanpa pernah menjadi kata yang terucapkan
Rinduku adalah Laut
Di pesisir pantai, aku titipkan rindu
pada ombak yang tak pernah lelah bergulung
melontar kata-kata tanpa suara
melukis bayang yang kau sembunyikan jauh di laut biru
Angin, bawa rindu ini padanya
biarkan ia mendengar gemuruhku
meski ia tak kembali, aku akan menunggu
menyimpan rindu dalam lekuk-lekuk karang yang tak jemu
Dan laut, engkau begitu luas
seakan menyembunyikan semua mimpi yang terkikis
di kedalamanmu, aku menyimpan resah
tentang cinta yang tak pernah terucap hingga habis
Janganlah kau khianati aku, laut
jangan kau sembunyikan ia dari jangkauanku
karena rindu ini adalah nyala kecil
yang menghangatkan hati di tengah debur waktu
Biodata Penulis:
Azzatun Naziratul Jannah lahir di Alahan Mati pada 24 Desember 2003. Ia berasal dari Kabupaten Pasaman dan anak tunggal. Ia menyelesaikan pendidikan formalnya di TK Islam Bakti 30 Simpati selesai pada tahun 2010, SDN 08 Bukit Malintang selesai pada tahun 2015, SMPN 2 Simpati pada tahun 2018, dan SMAN 1 Bonjol selesai pada tahun 2022. Pada tahun 2022, ia terdaftar sebagai mahasiswi di Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru berjalur SIMA-UTBK. Motto hidup: hiduplah untuk mati, hiduplah untuk orang banyak, dan berikan ilmu yang bermanfaat untuk sesama walaupun hanya sekecil biji sawi.