Selasa, 01/7/25 | 14:20 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Selesaikan dan Publikasikan

Minggu, 06/10/24 | 15:11 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

“Sungguh rugi jika sebuah tulisan hanya berakhir tersimpan di dalam laptop,” kalimat ini masih terngiang di benak saya, Diucapkan oleh seorang senior ketika kami masih duduk di bangku kuliah. Saya ingat betul momen itu—sebuah pertemuan sederhana, saat dia membaca tulisan-tulisan kami, yang dengan ragu masih tersembunyi di dalam folder laptop. Saat itu, saya dan beberapa teman seangkatan belum terpikir untuk mempublikasikan karya-karya kami, seolah tulisan itu tak lebih dari sebuah catatan pribadi. Namun, ucapan sederhana dari sang senior membuka pandangan kami.

Waktu itu, rasa ragu menyelimuti kami, para penulis pemula yang masih duduk di bangku perkuliahan. Kami menulis berbagai jenis kary, seperti puisi, cerpen, esai, opini, dan feature. Namun, semuanya hanya terkurung dalam folder laptop. Bukan karena tak punya ide, melainkan karena rasa takut yang mendominasi.

BACAJUGA

Satu Tikungan Lagi

Yang Tersembunyi di Balik Ramalan

Minggu, 29/6/25 | 19:13 WIB

Belajar dari Menunggu

Minggu, 22/6/25 | 18:32 WIB

Kami belum yakin dengan kualitas tulisan yang kami hasilkan. Ketakutan kami saat membayangkan kemungkinan mendapatkan kritik yang terasa “menyakitkan”. Kekhawatiran terbesar kami adalah reaksi orang lain. Bagaimana jika tulisan itu tak layak dibaca? Bagaimana jika kritik datang bertubi-tubi, dan kami belum siap menerimanya.

Menulis bukanlah proses yang selalu lancar. Ada kalanya ide mengalir tanpa henti, namun sering juga satu kalimat terasa sulit untuk dirangkai. Meski begitu, satu hal penting yang harus diingat: kunci utama adalah menyelesaikan tulisan. Tanpa menyelesaikannya, tulisan tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk dinilai atau diapresiasi. Bahkan, tulisan yang menurut kita biasa saja, jika diberi kesempatan untuk dipublikasikan, bisa saja menghasilkan sesuatu yang tidak terduga.

Selain menyelesaikan tulisan, hal lain yang tak kalah penting adalah mempublikasikannya. Seperti yang disampaikan sebelumnya, akan sangat disayangkan jika tulisan hanya tersimpan tanpa pernah dibaca orang lain. Saat ini, ada banyak pilihan media publikasi, mulai dari blog pribadi, media sosial, hingga mengirimkannya ke media massa cetak atau elektronik. Jika ada kesempatan, mengikuti lomba juga bisa menjadi pilihan yang baik.

Saya teringat cerita seorang teman yang merasa tulisannya kurang bagus saat mengikuti lomba. Meski sempat ragu, ia tetap berusaha menyelesaikannya dan akhirnya mengirimkan. Ternyata, tulisannya justru memenangkan lomba. Ini membuktikan bahwa kita tidak akan pernah tahu potensi karya kita jika tidak memberinya kesempatan untuk dinilai.

Setiap penulis harus berani mengatasi keraguan dan hambatan. Menyelesaikan tulisan dengan keyakinan adalah langkah awal menuju keberhasilan, karena tulisan yang kita kira biasa bisa saja terlihat luar biasa di mata orang lain. Dengan menulis, menyelesaikan, dan mempublikasikan, kita tidak hanya memberi suara pada pikiran kita, tetapi juga membuka pintu bagi kesempatan yang tak terduga. Jangan biarkan tulisan hanya terkurung di dalam laptop; beri mereka kesempatan untuk menemukan pembacanya.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Usai Lengser, Jokowi Terima Uang Pensiun Fantastis dan Rumah Super Lengkap

Berita Sesudah

Kondisi Tiga Kabupaten di Sumbar Usai Dilanda Banjir

Berita Terkait

Satu Tikungan Lagi

Yang Tersembunyi di Balik Ramalan

Minggu, 29/6/25 | 19:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Semasa sekolah menengah, saya dan banyak teman sebaya gemar mengakses ramalan, dari situs mistis...

Belajar dari Menunggu

Minggu, 22/6/25 | 18:32 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Menunggu ujian bukan hanya soal duduk diam di luar ruang kelas dengan segelas air...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jalan Pagi atau Jajan Pagi

Minggu, 15/6/25 | 17:57 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Beberapa minggu terkahir ini, di akhir pekannya saya suka jalan-jalan pagi. Niat awalnya olah...

Satu Tikungan Lagi

Masih Tentang Busa dan Bilasan

Minggu, 08/6/25 | 17:51 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, di rubrik Renyah, saya menulis tentang pengalaman mencuci pakaian—aktivitas sederhana yang diam-diam...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Cerita dari Balik Busa dan Bilasan

Minggu, 01/6/25 | 16:05 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Ada satu kebiasaan yang tak pernah absen menemani masa-masa kuliah saya dulu, menumpuk cucian....

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jam Tangan dan Seni Menjadi Siapa

Minggu, 25/5/25 | 13:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah) Seorang teman pernah berujar tentang urgensi dari jam tangan. Ia menjelaskan tentang benda kecil yang...

Berita Sesudah
Kondisi Tiga Kabupaten di Sumbar Usai Dilanda Banjir

Kondisi Tiga Kabupaten di Sumbar Usai Dilanda Banjir

POPULER

  • Ketua Dewan Pengarah (SC) Muda Golkar Sumbar ke-XI, Hafrizal Okta Ade Putra (kiri) didampingi Sekretaris SC, Andi Mastian di Kantor Golkar Sumbar. [foto : sci/yrp]

    Musda Golkar Sumbar Digelar Besok, Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sejumlah Tokoh Nasional Hadir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khairunnas Kembali Pimpin Golkar Sumbar, Terpilih Secara Aklamasi dalam Musda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yonnarlis Sebut PPTI Nurul Yaqin Lahirkan Ulama dan Tokoh Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khairunnas Calon Tunggal, Musda Golkar Sumbar Dipastikan Berlangsung Aklamasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024