SOLOK, Scientia – Tragedi nahas di tambang emas ilegal di kawasan Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) memakan 25 korban.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan peristiwa longsor di kawasan tambang emas itu menewaskan sebanyak 13 orang, dan 12 orang lainnya luka-luka.
“Total korban 25 orang. Meninggal dunia 13 orang, dan 12 orang dengan kondisi luka berat dan luka ringan,” katanya pada Minggu, (29/9).
Ia menyebut, pencarian korban saat ini sudah dihentikan. Kendati demikian, tim SAR gabungan masih tetap akan membuka posko pengaduan selama 7 hari ke depannya.
BACA JUGA: 15 Orang Tertimbun Tambang Emas di Kabupaten Solok
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas IIA Padang, Abdul Malik menambahkan, operasi saat ini memasuki hari ketiga ini dan semua korban berhasil dievakuasi keluar dari lokasi tambang emas ilegal tersebut.
“Korban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan pukul 08.20 WIB dalam keadaan meninggal dunia,” ujarnya.
Berikut daftar nama korban meninggal maupun luka-luka yang dihimpun Scientia.id dari data BPBD Kabupaten Solok:
Meninggal Dunia
- Sat (35), alamat Talang Timur
- Desriwandi (48), alamat Talang Barat
- Doris (30), alamat Panasahan
- Yedrimen (44), alamat Talang Barat
- Eri/Yusrizal (44), alamat Taratak Dama
- Ilham (25), alamat Panasahan
- Zil (31), alamat Solok Selatan Pekonina
- Gusri Rahmadyansyah (44), alamat Panasahan
- Indra (18), alamat Solok Selatan Pekonina
- Ambra (29), alamat Surian
- Zakir (26), alamat Taratak Baru Salimpek
- Herma Doni (33), alamat Solok Selatan Bumi Ayu
- Sugeng (48), alamat Panasahan Sungai Abu
BACA JUGA: Fakta Terbaru 40 Orang Korban Tambang Emas di Kabupaten Solok
Luka-Luka
- Syaria Efendi (30), alamat Taratak Jarak (luka sedang)
- Risky Aprikul Putra (21), alamat Sungai Dareh Silanjai (luka berat)
- Andika Septriadi (25), alamat Sungai Dare (luka berat)
- Musrianto (40), alamat Solok Selatan Pekonina (luka sedang)
- Yadri Nova (34), alamat Panasahan (luka berat)
- Rahul Rahmad Ibrahim (21), alamat Taratak Baru Salimpek (luka berat).
- Izul (29), alamat Lurah Gadang sariak ( luka berat)
- Khairul Yasri (38), alamat Sungai Kaluang (luka sedang)
- Maizaldi (39), alamat Taratak Tinggi Pekonina (luka sedang)
- Agus Salim Rahmat (31), alamat Taratak Tinggi Pekonina (luka sedang)
- Dewa (40), alamat Jorong Panasan (luka luka)
- David Yulianto (33), alamat Pekonina Solok Selatan (luka ringan).
Semua korban dalam keadaan meninggal dunia sudah dibawa ke rumah duka. Sementara korban luka berat dirawat intensif di RSUD Aro Suka dan RSUD M Natsir, dan di antara korban luka ringan sudah ada yang diperbolehkan pulang.
BACA JUGA: Pemprov Sumbar Serahkan Bantuan bagi Korban Tambang Ilegal di Solok
Diketahui, longsor terjadi pada Kamis, (27/9) di lubang bekas galian tambang lama yang sudah ditinggalkan penambang terdahulu. Longsor diduga terjadi karena intensitas hujan yang tinggi saat korban mendulang emas secara konvensional.
Korban tragedi ini terdiri dari masyarakat sekitar lokasi nagari di Kecamatan Hiliran Gumanti, Pekonina Kabupaten Solok Selatan, dan daerah lainnya. Jarak lokasi menghabiskan waktu sekitar 8 jam jalan kaki dari pusat nagari (desa) terdekat.
Adapun tim SAR gabung evakuasi korban tambang emas ini, terdiri dari BPBD Kabupaten Solok, BPBD Provinsi Sumbar, Basarnas Padang, PMI, TNI-Polri, dan lembaga lain serta masyarakat setempat.