PADANG – Sampah berserakan di Pantai Padang, Sumatera Barat (Sumbar) akibat diguyur hujan lebat dan angin kencang, pada Selasa (17/9) pagi hingga malam.
Sampah berserakan itu menambah kesan kumuh, dan air laut objek wisata di Pantai Padang berwarna kehitaman. Padahal, kawasan yang berserakan sampah itu juga menjadi area yang sering disinggahi pengunjung.
Seorang pedagang di Pantai Padang, Rizki (45 tahun) mengaku sangat risih banyaknya sampah berserakan di Pantai Padang. Apalagi sampah tersebut bukan dari masyarakat area pantai, tapi berasal dari daerah hulu.
“Setiap turun hujan selalu terjadi seperti ini. Sampah ini terbawa arus dari hulu melalui banda bakali ke muara saat hujan deras,” katanya saat diwawancara pada Rabu (18/9) di lokasi.
Demi menjaga kebersihan pantai dan banyak pengunjung, Rizki terpaksa membersihkan sampah di area Pantai Padang itu sendirian. Pasalnya, untuk saat ini belum ada pihak pemerintah yang turut membersihkan.
“Hari ini tidak ada pihak pemerintah datang membersihkan, biar ada pengunjung yang singgah, terpaksa saya bersihkan sendiri, karena kita berdagang,” ujarnya.
Rizki berharap, Pemerintah Kota Padang lebih sigap mencari solusi untuk mengatasi sampah pantai ini. Terutama mencegah masyarakat bagian hulu membuang sampah ke sungai yang bermuara ke laut.
Pernyataan yang sama juga diungkapkan Asril (59 tahun), seorang nelayan yang setiap harinya memukat ikan di Pantai Padang. Dia mengaku saat ini sangat sulit mendapatkan ikan, salah satunya karena banyaknya sampah.
“Sekarang sangat sulit mendapat ikan, ada dari faktor cuaca, ada juga faktor pencemaran di laut. Setiap memukat, banyak sampai yang tersangkut dari pada ikan,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, sampah yang berserakan di Pantai Padang ini paling banyak sampah dari rumah tangga. Mulai dari plastik botol minuman kaleng, sendal bekas, sepatu bekas, bahkan ranting kayu, hingga bangkai hewan peliharaan.