Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)
Dahulu saya menganggap sarapan pagi itu bukan hal penting. Kebiasaan itu terus berlanjut hingga menjadi mahasiswa. Semua itu berubah saat penyakit asam lambung mulai terasa. Penyakit ini mejadi awal untuk berubah, mengubah pola makan dan salah satunya sarapan pagi.
Saat ini, sarapan pagi bagi saya tidak hanya dianggap sebagai kebutuhan fisik, melainkan sebagai investasi untuk kesehatan. Padatnya aktivitas harian dan seringnya terburu-buru dalam mengawali pekerjaan membuat sarapan pagi sering ketinggalan. Padahal, sarapan memiliki dampak besar pada performa fisik dan mental. Tanpa sarapan pagi, akan ada saja berbagai hal yang tidak mengenakan terasa bagi tubuh. Paling tidak, dengan sarapan pagi membuat pikiran tenang dan nyaman mengawali aktivitas.
Bagi saya, salah satu alasan utama pentingnya sarapan adalah sebagai nutrisi tubuh. Tentu saja alasan ini saya dapatkan dari berbagai artikel kesehatan dan saran dari teman-teman yang kuliah di ilmu kesehatan. Setelah berpuasa selama tidur malam, tubuh tentu membutuhkan asupan nutrisi untuk memulai aktivitas.
Sarapan memberikan energi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi tubuh secara optimal. Sarapan yang seimbang tentu dapat menghindari kita dari rasa lemas dan lesu dalam mengawali aktivitas. Namun, sarapan pagi bagi saya bukan soal nutris saja melainkan juga dengan kesiapan mental.
Dalam beberapa artikel kesehatan disebutkan saat sarapan, otak mendapat pasokan glukosa yang diperlukan untuk meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan berpikir. Sebuah pikiran yang terjaga dengan baik di pagi hari dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas.
Hal lain yang menarik dari sarapan adalah tentang hubungan sosial. Misalnya, sarapan pagi bersama keluarga atau teman bisa menjadi waktu berkualitas. Ini adalah saat di mana kita bisa saling berbagi rencana hari atau sekadar menyapa dengan hangat sebelum bergegas untuk rutinitas pekerjaan.
Sarapan pagi adalah ritual yang sederhana namun dapat menciptakan perbedaan besar dalam kualitas hidup kita. Jangan anggap remeh momen ini. Alih-alih memandangnya sebagai keharusan, lihatlah sarapan pagi sebagai kesempatan untuk memberikan diri kita sendiri dorongan energi, kejelasan pikiran, dan fondasi kesehatan yang kokoh.
Sarapan pagi bukan hanya rutinitas, melainkan kisah transformasi kesehatan dan kehidupan. Awalnya saya menganggap remeh sarapan, tapi sekarang memandangnya sebagai investasi penting. Dalam setiap suapannya, sarapan membawa energi, kesehatan, dan kehangatan hubungan sosial. Sebuah ritual sederhana yang menciptakan perbedaan luar biasa. Sarapan pagi bukan hal yang memberatkan, melainkan hal ringan yang menjadi kunci keajaiban kehidupan yang lebih sehat dan penuh semangat.
Discussion about this post