Senin, 14/7/25 | 00:13 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home Unes

Mengubah Rute

Minggu, 04/6/23 | 09:51 WIB

Lastry Monika
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Sering kali, bila hendak menuju suatu tempat, kita menyadari bahwa rute menuju tempat tersebut tidak hanya satu. Hal ini sering kali saya jumpai ketika hendak bepergian. Biasanya, di antara beberapa rute yang direkomendasikan oleh Google Map, saya memilih rute yang paling mudah dan tidak terlalu banyak persimpangan. Adakalanya pula, bila telah mencoba rute tersebut, di lain waktu saya mencoba rute yang lain, bahkan rute yang paling rumit.

Bila tempat tersebut pertama kali saya kunjungi, saya hampir selalu menyempatkan diri untuk mengecek peta kembali, meskipun rute tersebut paling mudah ataupun paling rumit. Tujuannya ialah memastikan apakah saya menempuh jalan yang benar atau malah berbeda.

Bila menempuh rute yang tidak sesuai dari yang sebelumnya, hampir selalu ada dua pilihan untuk hal ini. Apakah salah pilihan tersebut saya akan bertanya agar tidak tersesat di jalan seperti kata pepatah itu? Oh tidak! Itu adalah pilihan terakhir selagi saya masih memiliki peta. Pilihan pertama ialah kembali ke rute sebelumnya, sedangkan pilihan kedua ialah mengubah rute itu sendiri. Sebab mengubah rute tidak membuat saya serta kita semua gagal sampai di tempat tujuan.

BACAJUGA

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Menyulam Nilai Lewat Cerita: Inyiak Bayeh dan Cerita-cerita Lainnya

Minggu, 11/5/25 | 17:14 WIB
Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Talempong Batu: dari Batu ke Nada

Minggu, 04/5/25 | 18:02 WIB

Malam sebelum tulisan ini dikerjakan, saya menonton sebuah reels di Instagram. Video pendek tersebut dibuat oleh salah seorang aktivis perempuan muda Indonesia. Pada intinya, ia menyampaikan bahwa dalam hidup sangat boleh untuk mengubah rencana dan perubahan itu selalu sah.

Rute tujuan tidak hanya bisa diubah ketika menuju suatu tempat. Rute tujuan dalam kehidupan seperti target-target di masa depan juga sangat boleh diubah. Perubahan seperti rencana dan cita-cita selalu boleh diubah kapan pun dirasa dibutuhkan.

Bila suatu target atau cita-cita yang diidamkan tak kunjung tercapai, mungkin saja itu bukan berarti gagal. Barangkali, kita hanya perlu mengubah rute untuk mencapai target tersebut. Bisa jadi pula, yang diperlukan ialah mengambil rute yang sama sekali berbeda untuk target dan cita-cita yang berbeda pula.

Lagi pula, seperti kata pepatah, “banyak jalan menuju Roma”. Untuk mencapai suatu keinginan dan cita-cita, sebagian orang tidak hanya memiliki satu rencana untuk mencapainya. Oleh sebab itu mereka memiliki rencana A, B, C, dan seterusnya untuk mencapai tujuan yang sama.

Banyaknya rencana, metode, dan rute yang dimiliki dapat menjadi ajang untuk mengeksplorasi diri. Dari hal ini pula mungkin saja pada akhirnya kita menemukan rencana, metode, dan rute yang paling tepat. Bisa jadi pula, dengan beragamnya rute yang ditempuh membuat kita menyadari apakah target atau cita-cita tertentu memang harus digapai atau justru menemukan target lain yang lebih tepat dan dibutuhkan. Tentu saja tidak ada yang salah dengan target yang diubah asalkan tidak ada pihak lain yang dirugikan atas pilihan yang sudah ditetapkan.

Sama halnya dengan pengecekan (memastikan jalan) yang dilakukan ketika mengikuti rute tertentu dari Google Map, rute menuju cita-cita dalam kehidupan baiknya juga dicek beberapa kali. Hal ini bertujuan sebagai evaluasi sudahkah kita melakukan proses yang benar atau justru menuju ke lain arah. Dari sinilah akhirnya bisa diputuskan, apakah perlu kembali ke rute awal atau mengubah dan melanjutkan rute yang telah ditempuh? Toh tidak ada yang salah dengan mengubah rute selagi yang dituju dan yang hendak digapai adalah hal-hal baik.

Tags: #Lastry Monica
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Pendidikan Karakter dalam Buku Cerita“Seri Rukun Iman: Ingat pada Pembalas di Hari Akhirat”

Berita Sesudah

Jalan-jalan di Pasar Nampodong, Kota Busan

Berita Terkait

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Crack! Sebuah Denting Kecil

Minggu, 13/7/25 | 18:39 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Akhir tahun lalu, saya pernah menulis tentang raket nyamuk di rubrik “Renyah” ini. Tulisan...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pesan yang Tak Pernah Usai

Minggu, 06/7/25 | 16:34 WIB

  Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Pekan lalu, tepatnya Minggu, 29 Juni 2025, saya menuliskan kembali kenangan tentang masa...

Satu Tikungan Lagi

Yang Tersembunyi di Balik Ramalan

Minggu, 29/6/25 | 19:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Semasa sekolah menengah, saya dan banyak teman sebaya gemar mengakses ramalan, dari situs mistis...

Belajar dari Menunggu

Minggu, 22/6/25 | 18:32 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Menunggu ujian bukan hanya soal duduk diam di luar ruang kelas dengan segelas air...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jalan Pagi atau Jajan Pagi

Minggu, 15/6/25 | 17:57 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Beberapa minggu terkahir ini, di akhir pekannya saya suka jalan-jalan pagi. Niat awalnya olah...

Satu Tikungan Lagi

Masih Tentang Busa dan Bilasan

Minggu, 08/6/25 | 17:51 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, di rubrik Renyah, saya menulis tentang pengalaman mencuci pakaian—aktivitas sederhana yang diam-diam...

Berita Sesudah

Jalan-jalan di Pasar Nampodong, Kota Busan

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Efisiensi di Negeri Petro Dolar: Jalan Penuh Lubang, Jembatan Reyot Vs Mobil Dinas Baru yang Lukai Rasa Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Forum Mahasiswa Dharmasraya Soroti Konflik Perusahaan dengan Masyarakat, Desak Bupati Bertindak Tegas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 100 Hari Kerja Wali Kota Padang Capai Kepuasan 80 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Moral dalam Cerpen “Robohnya Surau Kami”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mambangkik Batang Tarandam dalam Naskah Drama “Orang-orang Bawah Tanah” karya Wisran Hadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024