Menurutnya, pasar nagari tidak hanya sekadar tempat jual beli, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat jika dikelola secara profesional.
“Pasar nagari ini punya peluang besar. Kalau manajemennya ditata dengan baik, bisa menghasilkan pendapatan signifikan bagi nagari,” kata Yonnarlis.
Ia mendorong agar pengelolaan pasar diarahkan menjadi unit usaha Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag). Dengan begitu, pemasukan yang diperoleh bisa dikelola secara resmi dan dimanfaatkan untuk pembangunan nagari.
“Pasar bisa menjadi tulang punggung ekonomi nagari. Kalau jadi unit BUMNag, maka pendapatannya bisa diputar kembali untuk masyarakat,” ujarnya.
Meski begitu, Yonnarlis mengingatkan bahwa keberhasilan pengelolaan pasar juga harus didukung semangat gotong royong. Apalagi di tengah keterbatasan anggaran, partisipasi warga menjadi kunci penting.
“Dengan gotong royong, pasar bukan hanya berfungsi sebagai tempat transaksi, tapi juga simbol kemandirian nagari,” tambahnya.
Musrenbang kali ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat program pengembangan ekonomi lokal, dengan menjadikan Pasar Nagari Tanjuang Barulak sebagai salah satu prioritas utama.(yrp)