
Memori di Siteba
Oleh: Adli Maul
Sungguh indah rasanya mengingat kembali
Perjalanan yang telah kita lalui
Bukan sebagai teman, tetapi sebagai keluarga
Keluarga yang tidak sedarah
Berbagai permasalahan terselesaikan
Rumah kedua dari setiap insan
Sebagai tempat menimba ilmu
Belajar pedoman untuk kehidupan
Hafalan Qur’an menjadi tujuan
Bercerita panjang di setiap ranjang tingkat
Tetapi kini sudah menjadi kenangan
Kenangan memori di daerah Siteba
Padang, 27 Juli 2025
Selimut Merah
Oleh: Adli Maul
Aku bersembunyi dibalik selimut merah
Pemberianmu di kala sore itu
Dengan membacakan sebait puisi
Hatimu tersyahdu oleh iramaku
Aku menutupi kedinginan dengan selimut merah
Di tengah derasnya hujan, dinginnya malam
Hangat terasa dalam tubuhku
Seperti genggaman dalam ingatan cinta
Aku memeluk selimut merah
Mencarimu hari demi hari
Tak ada puisi yang kau dengar lagi
Hilangnya kau sangat tak disadari
Aku menyimpan selimut merah
Di dalam lemari yang terkunci kenangan
Melihatmu memberi selimut biru
Kepada hati lain yang kau rayu
Aku di sini selalu mengingatmu
Padang, 17 Juli 2025
Keindahan Nan Hilang
Oleh: Adli Maul
Indahnya semesta dengan biru dan hijau
Keindahan selamanya tak kunjung pudar
Pohon berlalu bergerak oleh angin
Gelombang air jernih terlihat didalam nya
Waktu tiba bagaikan kiamat
Samudera biru menjadi hitam
Daunan hijau menjadi coklat
Kicauan burung kian tak terdengar
Ikan mengapung tak terarah
Langit berduka meratapi nasib
Ia berbaring menikmati hasil
Andaikan kau tahu,
Bahwa dunia ini sudah dipenuhi dengan kegilaan
Padang, 28 Juli 2025
Untuk Jiwa Kebenaran
Oleh: Adli Maul
Hiduplah para jiwa kebenaran
Namamu sedang menjadi incaran
Di tengah hancurnya dunia ini
Hidupnya dirimu akan menjadi ketenteraman
Mata-mata menjadi sasaran
Suara-suara menjadi ledakan
Harapan-harapan menjadi kebohongan
Segala hal menjadi siksaan
Hiduplah para jiwa kebenaran
Kami percaya kau selalu ada
Ada dalam keadilan
Ada dalam kebenaran
Hiduplah para jiwa kebenaran
Padang, 17 Juli 2025
Nirwana
Oleh: Adli Maul
Apakah kau tahu aku mengunjungi pantai ini?
Hanya untuk melihat mata birumu
Namun kaki tak berani melangkah
Hanya terbenam di pasir yang putih
Kududuk di batang kelapa, menatap jauh
Rambutmu bertebar oleh angin
Ombak datang membasahi ujung kakimu
Pantai ini indah dilengkapi kehadiranmu
Entah kapan pasir yang kupijak mulai membekas
Hari demi hari, tak rela rasanya
Tak ada nyali untuk melangkah
Tak ada kalimat untuk di ucap
Wahai gadis Pantai Nirwana
Teruslah membaik keadaan dirimu
Kehadiranmu bagaikan putri dari taman surgawi
Padang, 27 Juli 2025
Biodata Penulis:
 Adli Maul memiliki nama Asli Diandra Adli Maulana. Ia lahir di Padang tanggal 08 November 2006 dan saat ini berstatus sebagai mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.
Adli Maul memiliki nama Asli Diandra Adli Maulana. Ia lahir di Padang tanggal 08 November 2006 dan saat ini berstatus sebagai mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.
 
			








