
Tangis Naskah ke 50
Oleh : Afny Dwi Sahira
Jari-jari tangan terbalut kapas
Surat penolakan ke-49 datang pagi tadi
Lebih cepat dari kopi penghangat dada
Bukankah kau sudah bosan membaca karya-karyaku
Namun tak kunjung kau terima
Padang ilalang di depan sana sudah kemuning tua
Sedang tintaku sudah 20 kali isi ulang
Kuda kreditku sudah 49 kali keluar masuk rumah
Revisi katamu atau karyaku yang tak mantap di hatimu
Medan 2025
Kantor untuk Slip Gaji
Oleh : Afny Dwi Sahira
Terang remang cahaya lampu
Kursi dengan nomor 25 menjadi favorit
Di jendela berembun
Terpantul wajah termenung
Kemeja lecek, slip gaji yang telah remuk sebulan yang lalu
Pulang hanya sekadar tempat singgah
Hingga besok kembali bekerja
Medan 2025
Tenaga untuk tembok
Oleh : Afny Dwi Sahira
Tetes keringat jatuh di baju bekas promosi
Tangan pecah digigit semen
Rumah yang dibangun bukan milik sendiri
Ijazah saya hanya SD katanya
Makanan saya dibungkus kertas cokelat dan karet kuning
Muka cemong hasil pelampiasan matahari yang sedang emosi
Angan-angan bekerja di ruangan bak Antartika
Kini cukup gaji harian dan panggilan Tuhan di sela-sela hari saya
Medan 2025
Surat Lamaran Tak Terbalas
Oleh : Afny Dwi Sahira
Aku kirimkan diri berkali-kali dalam amplop
Dengan kata sopan dan harapan diam-diam
Seragam zebra seminggu sudah terpakai
Pengalaman hidup penuh di atas kertas
Ditolak katanya
Langkah tanpa bayang kembali lagi
Serta teriakan di rumah hadir berepisode
Medan 2025
Pahlawan Ternama
Oleh : Afny Dwi Sahira
Setiap pagi aku datang dengan gerobak kerajaanku
Memungut hasil yang kalian buang sembarang
Sampah dari kalian yang tak pernah bersyukur
Tetapi tak satu pun dari kalian menyapa
Medan 2025
Biodata Penulis:
Afny Dwi Sahira, Perempuan kelahiran Ponorogo, 25 Maret 2006. Merupakan seorang Mahasiswi jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Aktif menulis dan mencintai dunia seni. Dapat disapa lebih lanjut di akun Instagramnya @afnydwishra_