“Anak-anak bukan sekadar penerus, mereka adalah aset paling berharga bagi kemajuan daerah. Jika mereka tumbuh dalam lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung, maka Padang akan memiliki masa depan yang cerah,” kata Latif kepada Scientia. Rabu, (23/7)
Larltif menyoroti empat aspek utama yang harus menjadi fokus bersama, yakni kesejahteraan anak, perlindungan terhadap anak, pendidikan yang layak tanpa diskriminasi, serta dukungan penuh atas harapan dan impian anak-anak.
Ia menegaskan bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak, tanpa memandang latar belakang ekonomi, agama, suku, atau kondisi fisik dan mental. “Tidak boleh ada anak yang tertinggal hanya karena dia berbeda. Sekolah dan sistem pendidikan harus inklusif, ramah anak, dan terbuka untuk semua,” ujarnya.
Menurutnya, pembangunan sumber daya manusia harus dimulai dari anak-anak dengan memastikan mereka memiliki akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mereka.
Tak hanya itu, Yusri juga mengingatkan pentingnya perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sosial.
“Anak-anak harus tumbuh dengan rasa aman, dihargai, dan dihormati. Negara dan daerah wajib hadir melindungi mereka,” ujar Latif yang juga Ketua DPC PKB Padang itu.
Politisi PKB itu pun menyampaikan harapannya agar anak-anak Kota Padang terus semangat dalam belajar, berani bermimpi, dan tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan berkarakter. “Selamat Hari Anak Nasional. Untuk seluruh anak-anak Indonesia, teruslah berani bermimpi dan jadilah cahaya bagi masa depan. Kami semua ada untuk mendukung kalian.”
Hari Anak Nasional menjadi momen refleksi bersama bahwa masa depan bangsa dan daerah terletak pada bagaimana kita memperlakukan dan mempersiapkan anak-anak hari ini.(yrp)