Rabu, 19/11/25 | 21:13 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Tentang Urang Balakang

Minggu, 16/3/25 | 16:36 WIB

Lastry Monika
(Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)

 

Minggu lalu, pada 9 Maret 2025, saya menulis tentang makna dari urang balakang dan bagaimana istilah ini digunakan dalam kehidupan keseharian. Namun, masih ada hal-hal yang ingin saya ungkapkan lebih lanjut mengenai topik tersebut. Bagi saya, urang balakang adalah sosok yang sering luput dari perhatian, padahal peran mereka begitu penting di balik setiap keberhasilan yang dirayakan.

Menariknya, urang balakang tidak hanya mencerminkan peran-peran yang tersembunyi, tetapi juga cara masyarakat memandang kekuatan di balik layar. Apakah urang balakang adalah pilar yang menopang kesuksesan, atau justru bayang-bayang yang meragukan keabsahan sebuah pencapaian?

BACAJUGA

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB
Suatu Hari di Sekolah

Antara Deadline dan Bedcover

Minggu, 14/9/25 | 18:56 WIB

Urang balakang bukan sekadar istilah yang meluncur begitu saja dalam percakapan. Ia menyimpan lapisan makna yang tidak selalu tampak di permukaan. Dalam satu sisi, ia bisa bermakna netral, bahkan positif mengacu pada orang-orang yang bekerja dalam diam, yang keberadaannya mungkin luput dari perhatian, tapi perannya begitu vital. Namun, di sisi lain, ia juga bisa mengandung nada sinis, sebagai tanda tanya akan keabsahan sebuah pencapaian, seolah keberhasilan seseorang tak pernah berdiri sendiri, melainkan selalu ada sosok lain di baliknya.

Menariknya, dalam kehidupan sosial orang Minangkabau, urang balakang justru sering kali memiliki pengaruh yang lebih besar daripada mereka yang tampil di depan. Ada ungkapan yang menyatakan “nan nampak di muko alun tantu itu nan di balakang”. Ini menegaskan bahwa sistem sosial dan budaya Minangkabau tidak hanya berorientasi pada siapa yang terlihat, tetapi juga siapa yang bekerja dalam diam.

Saya sendiri pernah mengalami bagaimana urang balakang menjadi bagian dari dinamika kehidupan. Suatu ketika, dalam sebuah organisasi kampus, ada seseorang yang selalu berada di balik layar, memastikan segala sesuatu berjalan lancar tanpa pernah sekalipun menonjolkan diri. Ketika acara sukses, nama-nama yang disebut sebagai panitia inti adalah mereka yang tampil di depan, berbicara di panggung, atau berinteraksi langsung dengan peserta.

Namun, tanpa orang yang bekerja di balik layar atau si “urang balakang” itu, acara mungkin tak akan berjalan sebagaimana mestinya. Ironisnya, di lain waktu, istilah ini justru digunakan untuk mempertanyakan kredibilitas seseorang, seperti ketika seorang teman memenangkan kompetisi, dan muncul komentar, “sia urang balakangnyo tu?”. Seolah tanpa dukungan dari seseorang di balik layar, keberhasilannya tak mungkin terjadi.

Pada akhirnya, apakah seseorang berada di depan atau di belakang bukanlah ukuran mutlak atas nilai dan perannya. Dunia ini bergerak bukan hanya oleh mereka yang terlihat, tetapi juga oleh tangan-tangan tak tampak yang bekerja dalam senyap. Maka, yang lebih penting dari sekadar mencari siapa urang balakang adalah bagaimana kita tetap bergerak, berkarya, dan berkontribusi, entah dari depan atau dari belakang.

Tags: #Lastry Monica
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Moxa Hadirkan Promo Spesial Pinjaman Selama Ramadan

Berita Sesudah

Tenaga Honorer Pemko Padang Didapuk Menjadi Dubalang

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Dalam setiap pertandingan olahraga selalu ada dua kemungkinan, menang atau kalah. Dari kejauhan semuanya...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Libur kuliah dahulu selalu terasa seperti lagu merdu yang menandai kebebasan. Setelah berminggu-minggu bergulat...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Satu Lagu Untuk Pulang

Minggu, 19/10/25 | 20:11 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang kebiasaan aneh tapi menyenangkan, mendengarkan satu lagu saja, berulang-ulang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang ungkapan “beda-beda tipis” atau “sebelas dua belas”. Ternyata, maknanya...

Berita Sesudah
Wali Kota Padang, Fadly Amran saat mengukuhkan Tim Dubalang Kota. Rabu, (12/03/2025) [ foto : ist]

Tenaga Honorer Pemko Padang Didapuk Menjadi Dubalang

POPULER

  • Wali Kota Padang Fadly Amran meninjau, pelaksanaan Verifikasi Lapangan Penilaian Padang Rancak Award Lomba Kebersihan dan Keindahan Lingkungan tingkat Rukun Tetangga (RT) se-Kota Padang, yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang.(Foto:Ist)

    Lomba Padang Rancak Award Memperkuat Budaya Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Resmikan Pembangunan Jalan Taratak Saiyo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Zalmadi Tegaskan BBKT 2025 Harus Lebih Dekat dengan Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Padang Apresiasi Festival Merandang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cerpen “Umak Saddam dan Tuah Batang Gadis” Karya Muttaqin Kholis Ali dan Ulasannya Oleh Azwar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mobil Carry Terbakar di Bendungan Batu Bakawuik, Damkar Dharmasraya Gerak Cepat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024