Anggota DPRD Kota Padang itu menyebut bahwa di pasaran minyak goreng dibandrol seharga Rp21 hingga Rp22 ribu perliter, sedangkan berdasarkan HET hanya Rp14 ribu perliter. Katanya, harga tersebut membuat masyarakat kewalahan, terutama bagi UMKM yang bahan pokoknya menggunakan minyak goreng.
Di samping harga yang tinggi, kata Latif, isi minyak goreng dalam kemasan 1 liter cuma berisi sekitar 850 mililiter. Hal ini menurutnya, tentu saja menambah kerugian bagi masyarakat.
“Ini sangat merugikan masyarakat dan peran pemerintah sangat diperlukan dalam mengontrol distribusi minyak goreng di lapangan,” ujar Latif.
Di sampaikan Latif, ia beserta pihaknya siap mendukung pemerintah dalam memberantas permainan para mafia yang telah menipu masyarakat ini. Terutama melakukan pengecekan terhadap pengiriman minyak goreng ke wilayah Kota Padang sebelum digunakan masyarakat.
“Hati – ini, Ini adalah masalah kita berasama dan harus cepat diselesaikan,” sampainya.
Ia juga menghimbau masyarakat untuk untuk lebih berhati – hati sebelum berbelanja, cek terlebih dahulu, kualitas, HETnya serta isi dalam kemasannya. Sebab, hal seperti itu akan tetap terjadi jika tidak disadari dari awal.
“Perhatikan semuanya sebelum berbelanja. Jangan sampai rugi setelah dibeli,” tutupnya.(yrp)