Sabtu, 12/7/25 | 14:22 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Kecerdasan dan Berbahasa

Minggu, 09/3/25 | 09:59 WIB

Oleh: Alex Darmawan
(Dosen Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)

 

Beberapa tahun di belakang, media televisi pernah memberitakan gosip mengenai hubungan salah satu selebritas tanah air, sekaligus penyanyi dangdut, yakni Zaskia Gotik dengan mantan tunangannya, Vicky Prasetyo. Berita ini  dulu menyedot perhatian banyak kalangan, mulai dari ibu-ibu, remaja, sampai kepada pemerhati gosip. Perihalnya, Zaskia yang dikenal dengan goyang itiknya dikabarkan akan menikah dengan seorang yang identitasnya masih dirahasiakan.

BACAJUGA

Bahasa dan (Ber) Pikiran

Bahasa dan (Ber) Pikiran

Minggu, 02/3/25 | 10:48 WIB
Menyoal Dosa Bahasa

Menyoal Dosa Bahasa

Minggu, 23/2/25 | 17:33 WIB

Dalam pemberitaannya tunangan Zaskia adalah seorang pengusaha besar dan memiliki pendidikan tinggi. Nyatanya, semua identitas yang melekat pada Vicky (tunangan Zaskia) diragukan kebenarannya. Pada satu kesempatan wawancara dengan salah satu media infotainment swasta, Vicky memberikan pernyataan yang sangat kontroversial dan tidak bisa dimengerti apa maksud pembicaraannya.

Setiap pertanyaan reporter televisi dijawab dengan pernyataan yang berbeda oleh Vicky. Kosakata/dan diksi yang digunakan saat berbicara tampak seperti orang intelektual, seperti kudeta hati, standarisasi kemakmuran, labil ekonomi, dan lain sebagainya. Namun, pada dasarnya penggunaan kata-kata tersebut tidak sesuai dengan konteksnya. Hal itulah yang membuat semua tabir mengenai diri Vicky terbuka luas di depan publik tentang siapa dia sebenarnya. Pernyataan Vicky menjadi fenomenal di kalangan masyarakat yang dikenal dengan istilah vickynisasi.

Pada saat ini, pandangan masyarakat dipukau dengan orasi seseorang yang kerap  tampil di telivisi, yakni Rocky Gerung. Beliau dikenal sebagai sosok yang cerdas sehingga disebut seorang profesor. Kemampuan berbahasa beliau pun dianggap mampu menggelitik logika para pendengarnya karena narasi yang dibuat. Deretan publik figur yang menjadi buah bibir karena kemampuan berbahasa mulai dari Vicky Prasetyo, Rocky Gerung, Verrell Bramasta, sampai kepada Fajar Sadboy. Mereka dianggap orang yang pintar dan cerdas sejati. Muncul pertanyaan besar, apakah benar pemakaian bahasa merefleksikan kecerdasan seseorang? Penggunaan bahasa yang bagaimana mampu yang mampu menunjukkan  kecerdasan seseorang?

Beberapa ahli membuat defenisi tentang inteligensi atau kecerdasan. Defenisi yang diberikan para ahli sebagian terkait dengan fungsi mental otak manusia karena perkembangan mental dan otak akan memberikan pengaruh terhadap kecerdasan seseorang. Mental otak manusia yang buruk akan menghambat perkembangan manusia, terutama kecerdasannya. Sebaliknya, mental dan otak manusia yang baik fungsinya akan berimplikasi kepada tingkat kecerdasan manusia yang bersangkutan. Berbicara mengenai kecerdasan, perlu juga melibatkan kematangan kognisi karena tingkat kecerdasan terkait dengan kematangan mental (kognisi). Selanjutnya, kematangan kognisi terkait juga dengan pemerolehan dan pembelajaran bahasa.

Inteligensi sering didefenisikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan atau belajar dari pengalaman sendiri (Dalyono, 1996:183). Penyesuaian diri dan belajar dari pengalaman akan memberikan kontribusi bagi kehidupan seseorang. Defenisi lainnya dari Garet (1946:372) yang menjelaskan bahwa inteligensi paling tidak mencakup kemampuan yang diperlukan dalam pemecahan masalah yang umumnya memerlukan pemahaman dan penggunaan simbol tertentu. Kemampuan  seseorang memecahkan masalah yang dihadapinya merupakan ciri bahwa dia memiliki kecerdasan yang memadai. Jadi, secara umum kecerdasan itu adalah kemampuan memanfaatkan potensi, pengalaman, pengetahuan, dan situasi sehingga menghasilkan kreativitas baru yang menguntungkan dirinya dan orang lain/ masyarakat.

Menurut Howard Gardner (dalam Suparno, 2004:17), seorang peneliti kecerdasan menyimpulkan bahwa kecerdasan ada sembilan macam, yaitu: (1) kecerdasan linguistik yaitu kecerdasan menggunakan bahasa. (2) kecerdasan logis-matematis, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif, seperti yang dimiliki oleh seorang akuntan, programer, teknik, ilmuan sain, dan lain sebagainya. (3) kecerdasan ruang-visual, yaitu kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat termasuk kemampuan untuk mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan suatu benda dalam pikirannya dan mengenali perubahan itu, menggambarkan sesuatu hal atau benda dalam pikiran dan sesungguhnya menjadi sesuatu yang nyata serta mengungkap data dalam suatu grafik, seperti artis, navigator, dan dekorator. (4) kecerdasan musikal, merupakan kemampuan untuk mengembangkan, mengungkapkan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara, misalnya kepekaan terhadap melodi, intonasi, memainkan alat musik, kemampuan bernyanyi, menikmati lagu, dan menciptakan lagu. (5) kecerdasan kinestetik-tubuh, yaitu kemampuan menggunakan tubuh atau gerak untuk mengekspresikan gagasan atau perasaan, termasuk keterampilan mengordinasikan gerakkan dan kelenturan tubuh. (6) kecerdasan interpersonal (sosial), adalah kemampuan untuk memahami dan peka terhadap perasaan, maksud, motivasi, watak/karakter, ekspresi wajah, suara, isyarat, dan temperamen orang lain. Kemampuan lain untuk menjalin hubungan atau komunikasi dengan berbagai orang. (7) kecerdasan intrapersonal, yaitu kemampuan untuk mengenal diri sendiri, mengendalikan perasaan dan emosi, serta bertindak secara adaptif berdasarkan hasil renungan atau pengenalan diri. (8) kecerdasan natural, merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti flora dan fauna dengan baik, memahami dan menikmati alam, serta merasa memiliki alam. (9) kecerdasan eksistensial, menyangkut kepekaan dan kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan tentang keberadaan atau eksistensi manusia.

Salah satu kecerdasan manusia yang disebutkan oleh Gardner  di atas yaitu, kecerdasan bahasa (language intelligence). Kecerdasan bahasa merupakan kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tertulis seperti yang dimiliki oleh para editor, jurnalis, sastrawan, penerjemah, orator, dan lain sebagainya. Kecerdasan bahasa berkaitan dengan penggunaan dan pengembangan bahasa secara umum, baik bahasa lisan maupun tulis.

Kecerdasan berbahasa sebenarnya terkait dengan menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi, analisis atau pemaparan dan kemampuan menggunkan ragam bahasa secara tepat sehingga menghasilkan kreativitas baru dalam berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan. Dalam kajian bahasa, indikator kecerdasan seseorang dapat diamati pada, pertama; peningkatan kemampuan menyusun berbagai analisis, deskripsi, argumentasi, persuasi, dan narasi. Kedua, peningkatan kemampuan menggunakan unsur-unsur kalimat dan membuat kalimat efektif. Ketiga, peningkatan menyusun karangan ilmiah secara logis dan sistematis. Keempat, peningkatan kemampuan membaca kritis, analisis, sintesis dan sinergis sehingga  menciptakan kreativitas baru. Singkatnya, kemampuan berbahasa yang efektif, logis, sistematis, lugas, jelas dan mudah dipahami merupakan refleksi kecerdasan. Kekurangan kemampuan berbahasa mencerminkan tingkat kecerdasan seseorang. Ketidakmampuan dalam berbahasa yang baik berakibat ketidakjelasan dan kelambanan berekspresi dalam memahami konsep informasi dari orang lain. Lebih lanjut, kemampuan ini bertampak pada penilaian karakter seseorang.

Dengan kecerdasan berbahasa, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan dan potensi diri serta mampu memahami orang lain dalam bentuk sederhana, misalnya menyatakan rasa lapar, menyatakan simpati, kecewa kepada orang lain, kemampuan memenangkan negosiasi, menyerap konsep yang ditulis oleh orang lain, dan menjadikan potensi baru dalam mengembangkan karakter serta kecerdasan. Hal ini disebabkan oleh kecerdasan berbahasa yang memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Apalagi kecerdasan bahasa didukung oleh kecerdasan lainnya secara sinergis maka seseorang akan memiliki kecerdasan ganda (kecerdasan majemuk).

Untuk persoalaan vickynisasi di atas, mungkin Vicky sosok yang cerdas, mampu meyakinkan orang lain. Hal ini terbukti dari banyak relasi dan rekan bisnisnya, terlepas dari persoalan yang menimpanya. Akan tetapi, kecerdasan Vicky tidak disinergikan dengan kecerdasan berbahasa sehingga tidak membangun karakter diri yang baik. Wauallahualam bis Shawab.

Tags: #Alex Darmawan
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Fungsi Kata Penunjuk “ini” dan “itu” pada Suatu Benda

Berita Sesudah

Puisi-puisi Karya Asyilah Nurhafidza dan Ulasannya oleh Dara Layl

Berita Terkait

Ekspresi Puitik Penderitaan Palestina dalam Puisi “Tamimi” karya Bode Riswandi

Ekspresi Puitik Penderitaan Palestina dalam Puisi “Tamimi” karya Bode Riswandi

Minggu, 06/7/25 | 11:11 WIB

Oleh: Aldi Ferdiansyah (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)   Karya sastra adalah hasil proses kreatif yang...

Psikologi Kekuasaan dalam Cerpen “Seekor Beras dan Sebutir Anjing”

Psikologi Kekuasaan dalam Cerpen “Seekor Beras dan Sebutir Anjing”

Minggu, 06/7/25 | 10:56 WIB

Oleh: Nikicha Myomi Chairanti (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas) Cerita pendek "Seekor Beras dan Sebutir Anjing" karya Eka Arief...

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Minggu, 29/6/25 | 08:21 WIB

Oleh: Nada Aprila Kurnia (Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas dan Anggota Labor Penulisan Kreatif/LPK)   Kridalaksana (2009),...

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Minggu, 22/6/25 | 13:51 WIB

Oleh: Aysah Nurhasanah (Anggota KOPRI PMII Kota Padang)   Kopri PMII (Korps Putri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) merupakan organisasi yang...

Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Ekokritik pada Fabel Ginting und Ganteng (2020) Karya Regina Frey dan Petra Rappo

Minggu, 22/6/25 | 13:12 WIB

Oleh: Andina Meutia Hawa (Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)   Kajian ekokritik membahas hubungan antara manusia, karya sastra,...

Perkembangan Hukum Islam di Era Digital

Mencari Titik Temu Behaviorisme dan Fungsionalisme dalam Masyarakat Modern

Minggu, 22/6/25 | 13:00 WIB

Oleh: Nahdaturrahmi (Mahasiswa Pascasarjana UIN Sjech M. Jamil Jambek Bukittinggi)   Sejarah ilmu sosial, B.F. Skinner dan Émile Durkheim menempati...

Berita Sesudah
Puisi-puisi Asyilah Nurhafidza dan Ulasannya oleh Dara Layl

Puisi-puisi Karya Asyilah Nurhafidza dan Ulasannya oleh Dara Layl

POPULER

  • Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir saat menyerahkan Dana Operasional Triwulan II tahun 2025 ketua RT/RW, Guru TPQ/TQA dan MDTA/MDTW. [foto : ist]

    100 Hari Kerja Wali Kota Padang Capai Kepuasan 80 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Angka Penyalahgunaan Narkoba di Sumbar Sempat Tempati Posisi Tertinggi, Kapolda : Kita Bakal All Out

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mambangkik Batang Tarandam dalam Naskah Drama “Orang-orang Bawah Tanah” karya Wisran Hadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keluarga Bantah Pemilik Ponpes Miftahul Huda Dharmasraya Terlibat Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024