Tanah Datar, SCIENTIA – Jumlah kunjungan wisatawan program Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) berhasil melampaui target 13,5 juta orang pada 2024.
Pernyataan itu disampaikan Staf Ahli Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Bidang Keuangan, Syaiful Bahri pada kegiatan Festival Pesona Minangkabau 2024 di Kabupaten Tanah Datar.
“Berdasarkan data hingga Oktober 2024, jumlah kunjungan dan pergerakan wisatawan di Sumbar sudah mencapai 14 juta jiwa lebih,” katanya, Kamis (5/12).
Menurutnya, pergerakan atau kunjungan wisatawan itu menandakan pariwisata masih menjadi sektor unggulan. Hal ini dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat di Ranah Minang.
![Mahyeldi saat melantik pejabat pimpinan tingkat pertama.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/08/IMG-20250823-WA0007-120x86.jpg)
![Gubernur Sumbar terima penghargaan.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/08/IMG-20250822-WA0011-120x86.jpg)
Syaiful mengatakan, capaian kunjungan pariwisata tersebut tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak yang dimulai dari kampanye Visit Beautiful West Sumatra di awal 2024 lalu.
“Kolaborasi membangun pariwisata ini kita tujukan untuk menyejahterakan masyarakat,” ucap Syaiful.
Sementara, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Fahmi Akmal menyebut Sumbar memiliki kekhasan pariwisata tersendiri.
Kendati begitu, kekhasan dan keunggulan pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumbar itu, baik wisata alam, budaya, maupun wisata buatan perlu dikemas seperti pelaksanaan agar lebih menarik.
“Festival Pesona Minangkabau ini bisa dijadikan contoh karena mengangkat keunikan dan ragam budaya dan adat istiadat Minangkabau,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Fahmi turut mendorong Pemerintah Kabupaten Tanah Datar mengusung strategi storynomics dengan menggali keunikan pariwisata dan budaya yang ada di daerah.
“Kami menyakini dengan mengusung strategi ini maka pengembangan pariwisata di Kabupaten Tanah Datar bisa mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan,” tutupnya. (adpsb/hyu)
