Padang, Scientia.id – Komunitas Suaka Luhung Naskah (SULUAH) menyelenggarakan program penguatan literasi masyarakat bertajuk “Tradisi Bersastra dan Beragama: Seminar, Bedah Buku, dan Pameran Khazanah Syair Keislaman di Minangkabau” pada 15-16 Oktober 2024. Program ini menghadirkan berbagai kegiatan, termasuk seminar nasional, pameran, serta bedah buku.
Kegiatan seminar nasional bertema “Syair untuk Syiar dalam Khazanah Tradisi Bersastra dan Beragama di Kalangan Ulama Minangkabau Awal Abad XX” berlangsung pada Selasa, 15 Oktober 2024, di Aula Lantai III Gedung Pascasarjana, Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Kampus II Lubuk Lintah.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Pascasarjana UIN Imam Bonjol, Firdaus, yang juga meresmikan rangkaian kegiatan lainnya seperti pameran dan bedah buku.
Dalam sambutannya, Firdaus memberikan apresiasi terhadap konsistensi Komunitas SULUAH dalam upaya pelestarian dan pengembangan literasi, terutama di bidang manuskrip Minangkabau. “SULUAH telah menjadi penggerak literasi manuskrip yang sangat penting, terutama dalam menjaga tradisi intelektual dan agama di Minangkabau,” ujarnya.
Seminar ini menghadirkan sejumlah pemateri terkemuka, yakni Pramono, filolog dari Universitas Andalas, Yulizal Yunus, Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol, serta Nofri Duino Zora, peneliti dari lembaga Surau Intellectual for Conservation (SURI). Para pemateri membahas peran syair keagamaan dalam kehidupan ulama Minangkabau pada awal abad ke-20.
Selain seminar, pameran bertema “Khazanah Syair Keislaman di Minangkabau: Melirik Masa Lalu, Menemukan Jejak Masa Kini” digelar selama dua hari. Pameran ini menampilkan manuskrip dan buku-buku lama karya ulama Minangkabau, serta dokumentasi foto skriptorium dan penyelamatan manuskrip. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali kembali warisan literasi syair keislaman yang memiliki peran penting dalam perkembangan agama di Minangkabau.
Acara dilanjutkan dengan bedah buku pada Rabu, 16 Oktober 2024. Buku “Badai Bukan dari Timur: Alih Media Hikayat Tuanku Nan Muda Pagaruyung” karya M. Yusuf dibahas secara mendalam oleh Nur Ahmad Salman Herbowo, penggiat literasi dari lembaga SURI, bersama penulis buku tersebut, M. Yusuf. Diskusi ini menyajikan perspektif baru tentang alih media dan relevansi karya klasik dalam konteks modern.
Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Padang dan para penggiat literasi dari berbagai komunitas.
Ketua Komunitas SULUAH, Chairullah, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Bantuan Pemerintah (Bapem) yang diterima SULUAH dalam rangka mendukung kegiatan literasi tahun 2024.
“Ini adalah rangkaian program Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Penggerak Literasi dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek RI. Program ini meliputi kegiatan peningkatan kapasitas, seminar, pameran, dan bedah buku. Dalam pelaksanaannya kita bekerja sama dengan UIN Imam Bonjol, terutama dalam tempat pelaksanaan” ungkapnya saat mengunjungi lokasi pameran.
Melalui kegiatan ini, SULUAH berharap dapat meningkatkan minat masyarakat dalam melestarikan dan memahami warisan literasi, khususnya dalam tradisi syair keislaman di Minangkabau.