Minggu, 01/6/25 | 06:39 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home EDUKASI

Mendidik Anak dengan Keteladanan

Senin, 07/10/24 | 05:19 WIB

Oleh: Hardisman
(Guru Besar Fakultas Kedokteran & Ketua LPM Universitas Andalas)

Anak bukan dewasa kecil. Anak tidaklah seperti miniatur dan bukan pula sekadar dewasa dalam ukuran dimensi fisik yang berbeda. Secara fisik dan psikologis segala sesuatunya berbeda pada anak dibandingkan dengan dewasa. Antara anak yang berbeda kelompok usia juga banyak perbedaan dalam perkembangan fisik dan pikologis.

BACAJUGA

Cara Seru Menstimulasi Anak Jadi Lebih Kreatif, Patut Dicoba

Cara Seru Menstimulasi Anak Jadi Lebih Kreatif, Patut Dicoba

Senin, 21/4/25 | 19:22 WIB
Tips Memilih Pendidikan yang Tepat untuk Anak Usia Prasekolah

Tips Memilih Pendidikan yang Tepat untuk Anak Usia Prasekolah

Kamis, 17/4/25 | 09:36 WIB

Perbedaan Cara Pandang

Perbedaan fisik dan psikologis antara anak dan dewasa menimbukan cara pandang yang berbeda terhadap persoalan. Pola pikir anak dalam menghadapi dan menyelesaikan persoalan juga akan berbeda sehingga berdasarkan cara pandang dewasa. Orang tua melihat cara berpikir anak tidak matang meskipun tidak selamanya cara pandang orang tua itu benar.

Perbedaan cara pandang tidak hanya karena usia kronologis waktu yang lebih singkat, tetapi juga didukung oleh pengalaman hidup yang berbeda. Pengelaman atau apa yang sudah dilalui oleh orang tua tentu jauh lebih banyak sehingga dalam melihat persoalan mereka akan mempertimbangkan banyak hal. Berbeda dengan anak-anak, pengalaman hidup yang singkat dan pengetahuan yang belum banyak menjadikan mereka melihat suatu persoalan dan memutuskan solusinya tentu berdasarkan alur pikir sendiri dengan mempertimbangkan apa yang pernah dialami, dirasakan, dan dilihat.

Belum lagi kemudahan dan kesulitan hidup yang berbeda dan kondisi kemajuan zaman yang sudah sangat berbeda, semuanya juga berberan dalam dalam menyikapi pesoalan. Kondisi sosial ekonomi kehidupan keluarga yang lebih sulit zaman orang tuanya namun sudah mulai berkecukupan pada masa anak-anaknya tentunya juga berperan dalam menyikapi persoalan kehidupan.

Tidak jarang perbedaan cara pandang tersebut melahirkan konflik komunikasi terjadi antargenerasi. Termasuk konflik yang terjadi dalam keluarga antara anak dan orang tua, terutama Ketika anak sudah mulai memasuki usia remaja. Orang tua yang tidak bisa bersikap arif dan bijaksana akan menambah keretakan komunikasi tersebut sehingga mengakibatkan pola asuh pendidikan yang seharusnya diberikan orang tua menemukan titik buntu.

Ketika kondisi sosial ekonomi keluarga sudah jauh lebih baik dari zaman orang tuanya di masa kecil, tentu pengalaman hidup anak lebih baik pula. Segala kebutuhannya didapatkannya dengan mudah sejak kecil. Jika pola asuh orang tua tidak menanamkan dengan baik cara menyikapi hidup, anak-anak akan  menggangap semuanya serba mudah. Mereka bisa menjadi anak-anak yang tidak tangguh jika tidak ada tempaan, tidak ada arahan, dan pendidikan yang ditanamkan oleh orang tua. Tatkala menghadapi kesulitan sedikit saja, anak merasa itu adalah sebuah petaka besar. Lalu bagaimanakah pendekatan mendidik dalam keluarga yang dapat dilakukan?

Madrasah Keluarga

Peran orang tua sejak dini semakin sangat dibutuhkan untuk menyiapkan generasi yang kuat, Tangguh, dan sekaligus menyiapkan mereka dari segala bahaya lingkungan. Mereka disiapkan untuk tangguh dalam kehidupan dan berkarya sesuai dengan zaman.

Kita sering berharap pada institusi pendidikan, baik pada sekolah ataupun madrasah tempat mengaji untuk mendidik anak, termasuk dalam pembentukan karakter anak. Harapan itu memang tidak salah karena di sana orang tua menitipkan anak-anak untuk belajar dan untuk dididik. Akan tetapi, sejatinya pendidikan formal di sekolah ataupun nonformal di tempat mengaji sore hanyalah bantuan bagi ibu dan ayah dalam mendidik karakter anak-anak. Rumah adalah madrasah pertama dan selalu yang utama untuk pendidikan anak-anak hingga mencapai usia dewasa. Baik dalam perspektif pendidikan modern dan juga dalam agama. Islam menempatkan bahwa orang tua yang diperintahkan dan bertanggung jawab atas keselamatan anak-anaknya (QS At-Tahrim [66]:4 dan An-Nisa [4]:9).

Orang tua harus mampu memberikan rambu-rambu bagi anaknya mana yang akan menyelamatkan dan mana yang akan menghancurkan. Hal ini dimulai dengan sejak awal.  Orang tua mampu mengawasi dan mengarahkan anak sejak dini serta membentuk nilai-nilai kedisiplinan dan ketangguhan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usia. Ada ketegasan yang ditanamkan sejak dini (qaulan syadidan) (QS An-Nisa, [4]:9).

Keteladanan dan Kebersamaan

Mengajak pada kebaikan harus dilakukan dengan hikmah dan keteladanan (An-Nahl [16]:125). Begitu juga dengan penerapannya. Agar pendidikan dalam keluarga dapat mengena, keteladanan dalam cara berkomunikasi, menyikapi persoalan, penggunaan gadget dan teknologi juga harus dibimbing oleh kedua orang tua. Ayah dan ibu harus menunjukkan terlebih dulu kematangan dalam bersikap dan kedewasaan dalam bertindak. Satu contoh dan keteladanan jauh lebih bermakna dalam mendidik dan mendisiplinkan daripada seribu kata-kata.

Pada saat yang bersamaan, ada kasih sayang yang terpancar dan terlihat dari orang tua kepada anaknya. Ada kehangatan dalam keluarga. Kedua orang tua adalah tempat kembali dan tempat berbagi bagi anak-anak untuk memecahkan semua persoalan. Pertemuan dalam rumah adalah pertemuan yang menyenangkan bagi anak dan bercahaya dalam zahir dan batin sehingga pendidikan menanamkan ketangguhan, kedisiplinan, dan membentengi anak-anak dari kejahatan yang tidak kasat mata dapat dilakukan.

Tidak selamanya cara pandang orang tua yang terbaik untuk kondisi saat ini. Pola pikir dan cara padang tua mungkin yang terbaik sesuai dengan zamannya. Namun, untuk zaman anaknya, boleh jadi pendekatan dan cara orang tua perlu disesuaikan karena mungkin tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini. Orang tua juga harus bisa mendengarkan dan memahami cara pandang anak dengan reasoning mereka. Boleh jadi alasan yang diberikan anak dan pengetahuan mereka tentang perkembangan informasi terbaru lebih banyak daripada orang tuanya. Orang tua harus siap mendengar dan berdiskusi dengan anak-anak hingga mampu mengarahkan mereka sesuai dengan tujuan kebaikan.

Orang tua harus berpikir terbuka dan bisa berkomunikasi dengan anak-anak dengan baik, mendengarkan sambil menggarahkan, dan bukan mendoktrin, memerintahkan, dan mengakimi sehingga ayah dan ibu satu-satunya tempat bagi mereka untuk kembali. Semoga.

Tags: #Hardisman#keteladanan#Pendidikan anak
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Viral! Spanduk Ajak Coblos Kotak Kosong di Dharmasraya, Apa Kata KPU Sumbar?

Berita Sesudah

Bakal Terapkan EEWS, Sumbar Perkuat Mitigasi Bencana Gempa Bumi

Berita Terkait

Foto seorang laki - laki yang sedang bahagia. [foto : ist]

Strategi Mengelola Emosi Positif Sepanjang Hari, Ini Kata Psikolog

Kamis, 29/5/25 | 01:00 WIB

Foto seorang laki - laki yang sedang bahagia. Padang, Scientia – Emosi positif seperti rasa bahagia, tenang, dan optimis memainkan...

Foto wanita sedang joget. [foto : net]

Fenomena Joget dan Pamer Kecantikan di TikTok, Pakar Ungkap Dampak Psikologisnya

Kamis, 22/5/25 | 22:51 WIB

Foto wanita sedang joget. Padang, Scientia – Fenomena berjoget-joget dan mengumbar kecantikan di media sosial TikTok kini semakin marak, terutama...

Anak laki - laki sedang berpikir. [Sumber : net]

Mengenal Berbagai Metode Berpikir Menurut Para Ahli, Begini Cara Melatihnya

Kamis, 22/5/25 | 14:03 WIB

Anak laki - laki sedang berpikir. Scientia - Dalam dunia psikologi dan pendidikan, metode berpikir menjadi kunci penting dalam proses...

Orang sedang berfikir. [foto : net]

Mengenal Jenis-jenis Pola Pikir Manusia, Begini Penjelasan Para Ahli Psikologi

Kamis, 22/5/25 | 13:45 WIB

Orang sedang berfikir. Scientia - Pola pikir atau mindset seseorang sangat memengaruhi cara mereka memandang, memproses, dan merespons kehidupan sehari-hari....

Foto terik matahari. [foto : net]

Enam Nutrisi Yang Diperlukan Tubuh Saat Cuaca Panas

Kamis, 22/5/25 | 08:18 WIB

Foto terik matahari. Padang, Scientia - Saat cuaca panas tubuh menghadapi stres termal yang memicu berbagai perubahan fisiologis, sehingga kebutuhan...

Dr Ria Febrina Isi Kegiatan Linguist Speak-Ngaji Linguistik edisi ke-10, Bahas Soal Linguistik Korpus

Dr Ria Febrina Isi Kegiatan Linguist Speak-Ngaji Linguistik edisi ke-10, Bahas Soal Linguistik Korpus

Rabu, 21/5/25 | 13:35 WIB

Padang, Scientia.id – Universitas PGRI Sumatera Barat (UPGRISBA) kembali menggelar kegiatan Linguist Speak – Ngaji Linguistik edisi ke-10. Acara ini diselenggarakan pada...

Berita Sesudah
Bakal Terapkan EEWS, Sumbar Perkuat Mitigasi Bencana Gempa Bumi

Bakal Terapkan EEWS, Sumbar Perkuat Mitigasi Bencana Gempa Bumi

POPULER

  • Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    Kualitas Aspal Jalan di Kecamatan IV Koto Agam Dipertanyakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Libur Panjang 29 Mei – 1 Juni 2025, Ini Rekomendasi Wisata Seru di Kota Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Klarifikasi Wali Nagari Koto Gadang, Lahan Sawit yang Dipinjamkan ke Petani Akan Diremajakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Firdaus : Welly Suhery, Kader PKB untuk Masyarakat Pasaman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukittinggi Harus Bisa Tarik Banyak Minat Wisatawan Berkunjung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Welly Suhery dan Parulian Resmi Dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pasaman 2025–2030

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024