Warga Tolak Kehadiran Cabup Annisa Suci Ramadhani di Turnamen Bola Volli Nagari Sipangkur

Dharmasraya, Scientia.Id – Beredar video viral postingan Facebook atas nama Jum Aty sekitar pukul 23.45 WIB terhadap penolakan kedatangan Calon Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, ke Lapangan Bola Volli Gelora Baru Lagan Jaya II SP 1 Nagari Sipangkur, Kecamatan Tiumang, pada Sabtu malam (21/9/2024).

Annisa hadir didampingi oleh Ketua Hanura Dharmasraya, Rijal Imami, dan Anggota DPRD Sumatra Barat, Varel Oriano.

Kedatangan Annisa di laga final bola volli Gelora Baru Cup I di Lagan Jaya II SP 1 Nagari Sipangkur menuai reaksi negatif dari masyarakat setempat.

Menurut informasi yang dihimpun oleh Media Scientia, beberapa warga mengaku kedatangannya tidak dikonfirmasi sebelumnya.

BACAJUGA

Jembatan Gantung Ambruk di Nagari Koto Padang Lumpuhkan Ekonomi Petani

Minggu, 11/5/25 | 19:31 WIB

Kelompok Senam Soroti Fasilitas Sport Center Dharmasraya yang Tidak Terawat

Jumat, 09/5/25 | 19:35 WIB

Saat ketua Hanura Dharmasraya, Rijal Imami sedang memberikan sambutan, warga yang hadir menyuarakan ketidaksukaannya. Ketika Annisa diberikan kesempatan untuk berbicara, situasi serupa terjadi, di mana masyarakat tidak menghiraukan sambutannya.

Lalu, Wali Nagari Sipangkur, Arif Gumensa, berupaya menenangkan warganya untuk menghargai tamu yang datang.

“Kami tidak terima dengan hal tanpa ada pemberitahuan,” kata AD salah satu Pemuda setempat.

Pemuda tersebut menekankan bahwa acara ini adalah turnamen bola volli yang tidak ada hubungannya dengan politik.

“Karena yang hadir masyarakat yang menonton tidak hanya masyarakat SP 1 Nagari Sipangkur saja,” tambahnya.

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga acara tersebut agar steril dari unsur politik. Dalam kesempatan yang diberikan, Annisa menyatakan, “Jika saya terpilih, apakah masyarakat ingin lapangan bola volli ini di beton?” Pernyataan ini disambut beragam reaksi dari hadirin.

“Daripada cara-cara ini, tidak mempunyai etika,” keluh pemuda lain yang hadir di lokasi. Insiden ini mencerminkan ketegangan antara aktivitas politik dan kegiatan masyarakat yang seharusnya bebas dari intervensi. (tnl)