JAKARTA, Scientia – Sebanyak 6 juta Nomor Wajib Pokok Wajib Pajak (NPWP) hingga nomor HP masyarakat di Tanah Air bocor dan diperjual-belikan.
Pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanuwijaya mengaku data yang bocor dijual di Breach Forum valid. Pasalnya, pihaknya telah mengambil sampel data dan sumber data dari data pajak.
“Dia memuat data NPWP, ada data KPP, data Kanwil DJP-nya. Ada data KLU, tanggal daftar pajak, status PKP,” kata Alfons dikutip dari keterangannya, Minggu (22/9).
Menurutnya, dari penjelasan dan jenis datanya, hal itu jelas merupakan data perpajakan yang bocor. “Kami cek datanya, karena ada NIK dan NPWP. Kami cek NIK-nya, datanya valid sesuai data kependudukan yang bocor,” ujarnya.
Dari jutaan data yang bocor itu, diketahui juga termasuk data NPWP Presiden Joko Widodo, beserta data NPWP kedua anaknya Gibran Rakabuming Raka, dan Kaesang Pangarep.
Selain itu, sejumlah data NPWP milik petinggi negara juga bocor, seperti data Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menkue Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, Mendag Zulkifli Hasan, dan lainnya.
Diketahui, data itu dijual sebuah akun bernama Bjorka dengan total 6,6 juta data. Data tersebut dibanderol senilai US$10 ribu atau sekitar Rp152,96 juta (kurs Rp15.296).