Selain itu, Daimari dkk. (2021) melakukan penelitian yang berfokus pada pemahaman tentang pengaruh faktor lingkungan pada anatomi, fisiologi, dan akumulasi kontaminan pada spesies lumut Parmotrema tinctorum (Nyl.) Hale. Penelitian ini melibatkan transplantasi lumut ini dua kota yang berbeda di Lembah Brahmaputra yaitu Tezpur dan Guwahati. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa P. tinctorum menunjukkan kerusakan anatomi yang signifikan, dengan tingkat kerusakan yang lebih besar pada sampel lumut di kota Guwahati dibandingkan dengan sampel di kota Tezpur. Hal ini menunjukkan bahwa kota yang lebih besar (Guhwati) menyebabkan kerusakan anatomi yang signifikan akibat pengaruh tingkat polusi dan tekanan perkotaan.
Zambrani dan Nash (2000) melibatkan ozon dalam penelitian dan memperlihatkan bahwa ozon memiliki dampak yang berbahaya bagi lumut. Penelitian yang dilakukan menghasilkan penurunan yang signifikan dalam efisieni kinetika reaksi fotosistem, kerusakan beberapa sel alga dan pemutihan thallus. Ozon dikenal sebagai oksidan kuat dan dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada jaringan tanaman. Hal ini dapat menyebabkan stres fisiologis, mengurangi pertumbuhan, dan bahkan kematian pada spesies tanaman yang sensitif.