Padang, Scientia – Pengamat peternakan dan petanian Universitas Andalas, Riza Andesca Putra mengingatkan calon kepala daerah untuk serius dalam mengembangkan dan membangun pertanian dan peternakan di Sumatera Barat. Sebab, kedua sektor tersebut memberi kontibusi dalam menyerap lapangan pekerjaan yang signifikan. Hal itu terlihat ditahun 2023 yang mencapai angka 33 persen dari serapan tenaga kerja yang ada di Ranah ini.
“Namun yang lebih penting lagi bagaimana daerah mempersiapkan diri dalam menghadapi ancaman krisis pangan. Karena ancaman itu selalu mengintai setiap saat. Apalagi secara geopolitik kondisi negara – negara di belahan dunia sedang tidak baik – baik saja,” ujar Andes.
Menurut Andes, ancaman krisis pangan yang sedang merebak dewasa ini, bisa diantisipasi dengan mengembangkan sektor pertanian dan peternakan. Sebab, pengembangan sektor pertanian dan peternakan adalah untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang merupakan salah satu komponen kedaulatan bangsa.
“Kondisi hari ini, kita sudah sangat banyak impor komoditi pertanian dan peternakan dari negara luar. Sehingga menjadi urgen untuk mengembangkan sektor pertanian dan peternakan khususnya di Sumbar,” kata Andes.
Di samping itu, sebut Andes, sektor pertanian dan peternakan sudah menjadi mata pencarian masyarakat di Sumbar sejak dulu kala atau semenjak zaman nenek moyang, sehingga sudah menyatu dengan kehidupan sosial dan budaya. Terpenting, secara umum, Sumatera Barat masih memiliki lahan pertanian yang cukup.
“Secara agroklimat, daerah – daerah di sumbar relatif cocok untuk mengembangkan pertanian dan peternakan,” tutup Andes. (yrp)
Discussion about this post