Kamis, 16/10/25 | 17:07 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KLINIK BAHASA

Mengenal Wacana Regulator Hortatori

Minggu, 14/7/24 | 09:18 WIB
Oleh: Elly Delfia (Dosen Program Studi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)

Pada klinik bahasa edisi ini saya akan memperkenalkan sebuah konsep baru mengenai jenis wacana. Konsep tersebut bernama wacana regulator hortatori. Wacana regulator hortori merupakan sebuah konsep jenis wacana yang dirumuskan dari hasil penelitian disertasi saya yang berjudul “Wacana Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat: Pendekatan Linguistik Fungsional Sistemik”. Disertasi tersebut telah melalui beberapa kali ujian dan dinyatakan lulus dalam ujian tertutup dan ujian terbuka pada Program Studi Doktoral Ilmu-Ilmu Humaniora, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada tahun 2023 yang lalu.

Wacana regulator hortatori berasal dari penggabungan dua konsep, yaitu regulator (mengatur) dan hortatori (mengajak atau menghendaki). Regulator merupakan konsep yang berisi aturan (regulasi) tentang sesuatu hal. Regulator berkaitan dengan salah satu fungsi bahasa yang dikemukakan Halliday (1978), yaitu fungsi regulatori atau fungsi bahasa yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lain atau hubungan antar sesama manusia. Jadi berdasarkan fungsi bahasa tersebut, regulator mengatur hubungan individu dengan individu, individu dengan masyarakat, masyarakat dengan lembaga/negara, dan aturan yang mengatur kepentingan publik lainnya. Selanjutnya, saya menemukan bahwa dalam setiap regulasi selalu ada unsur hortatori.

Hortatori yang dimaksud adalah wacana yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca agar melakukan apa yang dikehendaki oleh wacana. Hortatori bersifat persuasif dan bertujuan untuk mencari pengikut. Semua peraturan perundangan-undangan dan iklan yang bersifat mengajak termasuk ke dalam jenis wacana regulator hortatori. Contohnya peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan menteri, peraturan daerah, peraturan nagari, peraturan lalu lintas, iklan tentang aturan membuang sampah, dan sejenisnya.

Kunci utama dari wacana regulator hortatori adalah dapat memengaruhi pembaca untuk melakukan apa yang diinginkan oleh wacana. Ada akibat atau sanksi yang mengiringi jika maksud tersebut tidak dilaksanakan. Wacana regulator hortatori mempunyai enam ciri-ciri khusus, yaitu 1. deklaratif (pernyataan), 2. persuasif (mengajak), 3. koersif (memaksa), 4. regulatori (mengatur), 5. faktual, dan 6. bahasa formal dan jelas.

BACAJUGA

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Penggunaan, Jenis, dan Fungsi Kata “Tersebut” dalam Kalimat

Minggu, 21/9/25 | 18:30 WIB
Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Transitivitas dalam Perspektif Sintaksis Dixon

Minggu, 27/7/25 | 13:04 WIB
Halaman 1 dari 4
12...4Next
Tags: #Elly Delfia#wacana hukum
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Melepas Rindu pada Indonesia di Maroko

Berita Sesudah

Taman Nasional sebagai “Rumah” dalam Wacana Pariwisata

Berita Terkait

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Kata Penghubung Sebab Akibat

Minggu, 12/10/25 | 10:25 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies Korea Selatan) Setiap bahasa memiliki kata penghubung (dalam...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Larangan Menggunakan Kata Tanya “Di mana”

Senin, 29/9/25 | 05:24 WIB

Oleh: Ria Febrina (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Ketika membaca karya ilmiah, seperti skripsi, tesis,...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Penggunaan, Jenis, dan Fungsi Kata “Tersebut” dalam Kalimat

Minggu, 21/9/25 | 18:30 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Beberapa pengguna bahasa sering keliru menggunakan kata-kata...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Tengkelek: Dari Sendal Kayu Menjadi Nama Merek

Minggu, 14/9/25 | 15:19 WIB

Oleh: Ria Febrina (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan Prodi S2 Linguistik Universitas Andalas) Saat melaksanakan salat Magrib di Musala Cafe...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Seperti” dan “Sepertinya”

Minggu, 07/9/25 | 09:56 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan) Kata seperti dan sepertinya hanya dibedakan...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Bahasa dalam Pandangan Linguistik Fungsional Sistemik

Minggu, 31/8/25 | 14:37 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Linguistik fungsional sistemik (LFS) merupakan konsep yang...

Berita Sesudah
Metafora “Paradise” dalam Wacana Pariwisata

Taman Nasional sebagai “Rumah” dalam Wacana Pariwisata

Discussion about this post

POPULER

  • Walikota Padang Fadly Amran bersama Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara saat meninjau rehabilitasi saluran drainase dipadang pasir, Rabu (8/10). (Foto: Ist)

    Walikota Apresiasi Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara Dalam Rehabilitasi Saluran Drainase di Padang Pasir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Padang Persiapkan Tenaga Kesehatan Untuk Ke Jerman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemenlu RI Dukung Kota Padang Kerjasama Dengan Hildesheim Jerman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Tawarkan Potensi Investasi kepada Delegasi Bisnis India di Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Se Indonesia, seIndonesia, atau se-Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024