Jumat, 18/7/25 | 05:01 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KLINIK BAHASA

Mengenal Wacana Regulator Hortatori

Minggu, 14/7/24 | 09:18 WIB
Oleh: Elly Delfia (Dosen Program Studi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)

Pada klinik bahasa edisi ini saya akan memperkenalkan sebuah konsep baru mengenai jenis wacana. Konsep tersebut bernama wacana regulator hortatori. Wacana regulator hortori merupakan sebuah konsep jenis wacana yang dirumuskan dari hasil penelitian disertasi saya yang berjudul “Wacana Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat: Pendekatan Linguistik Fungsional Sistemik”. Disertasi tersebut telah melalui beberapa kali ujian dan dinyatakan lulus dalam ujian tertutup dan ujian terbuka pada Program Studi Doktoral Ilmu-Ilmu Humaniora, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada tahun 2023 yang lalu.

Wacana regulator hortatori berasal dari penggabungan dua konsep, yaitu regulator (mengatur) dan hortatori (mengajak atau menghendaki). Regulator merupakan konsep yang berisi aturan (regulasi) tentang sesuatu hal. Regulator berkaitan dengan salah satu fungsi bahasa yang dikemukakan Halliday (1978), yaitu fungsi regulatori atau fungsi bahasa yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lain atau hubungan antar sesama manusia. Jadi berdasarkan fungsi bahasa tersebut, regulator mengatur hubungan individu dengan individu, individu dengan masyarakat, masyarakat dengan lembaga/negara, dan aturan yang mengatur kepentingan publik lainnya. Selanjutnya, saya menemukan bahwa dalam setiap regulasi selalu ada unsur hortatori.

Hortatori yang dimaksud adalah wacana yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca agar melakukan apa yang dikehendaki oleh wacana. Hortatori bersifat persuasif dan bertujuan untuk mencari pengikut. Semua peraturan perundangan-undangan dan iklan yang bersifat mengajak termasuk ke dalam jenis wacana regulator hortatori. Contohnya peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan menteri, peraturan daerah, peraturan nagari, peraturan lalu lintas, iklan tentang aturan membuang sampah, dan sejenisnya.

Kunci utama dari wacana regulator hortatori adalah dapat memengaruhi pembaca untuk melakukan apa yang diinginkan oleh wacana. Ada akibat atau sanksi yang mengiringi jika maksud tersebut tidak dilaksanakan. Wacana regulator hortatori mempunyai enam ciri-ciri khusus, yaitu 1. deklaratif (pernyataan), 2. persuasif (mengajak), 3. koersif (memaksa), 4. regulatori (mengatur), 5. faktual, dan 6. bahasa formal dan jelas.

BACAJUGA

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Hegemoni Deiksis “We” dalam Perspektif Analisis Wacana Kritis

Minggu, 13/7/25 | 22:55 WIB
Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Syarat Sebuah Paragraf yang Ideal

Minggu, 22/6/25 | 20:22 WIB
Halaman 1 dari 4
12...4Next
Tags: #Elly Delfia#wacana hukum
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Melepas Rindu pada Indonesia di Maroko

Berita Sesudah

Taman Nasional sebagai “Rumah” dalam Wacana Pariwisata

Berita Terkait

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Hegemoni Deiksis “We” dalam Perspektif Analisis Wacana Kritis

Minggu, 13/7/25 | 22:55 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Kali ini, mari kita membaca ulasan yang...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Perempuan Indonesia Tidak Mengenal Mekap

Minggu, 06/7/25 | 10:35 WIB

Oleh: Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum. (Dosen Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas) Layakkah ini dijadikan kesimpulan? Perempuan...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Persoalan Kata Hidup dan Mati

Minggu, 29/6/25 | 08:02 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies) Kata hidup dan mati termasuk dua kata yang...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Syarat Sebuah Paragraf yang Ideal

Minggu, 22/6/25 | 20:22 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Mengenal syarat paragraf yang ideal dalam membuat...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Dialek-dialek Bahasa Minangkabau yang (akan) Mulai Hilang

Minggu, 08/6/25 | 07:19 WIB

Oleh: Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum. (Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas) Selasa lalu (3 Mei 2025) mahasiswa Sastra Indonesia...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Agak”, “Sedikit”, “Cukup”, dan “Lumayan”

Minggu, 01/6/25 | 11:00 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan) Edisi Klinik Bahasa Scientia kali ini akan...

Berita Sesudah
Metafora “Paradise” dalam Wacana Pariwisata

Taman Nasional sebagai “Rumah” dalam Wacana Pariwisata

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemendekan Kata dalam Bahasa Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Pulau Punjung Resah Akibat Serangan Anjing Liar, Ternak Jadi Korban dan Keselamatan Anak Terancam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Operasi Patuh Singgalang 2025 Hari Keempat, Pengendara Ditangkap Bawa Ekstasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tenaga Honorer R4 Padang Pariaman Datangi DPRD, Minta Kepastian Nasib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Dharmasraya Tegaskan Komitmen Tindak Tegas Maraknya Kriminalitas dan Aktivitas Ilegal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024