Senin, 16/6/25 | 02:10 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KLINIK BAHASA

Istilah “Magrib” dan “Orang Gila Mana” di Media Sosial

Minggu, 30/6/24 | 08:30 WIB

Jika ini dilekatkan dengan warna kulit, kita bisa menarik kesimpulan warna yang dimaksud adalah warna gelap (tetapi juga bukan hitam). Warna kulit yang gelap bisa menjadi positif atau negatif tergantung konteks kalimatnya. Jika kita bisa memahami berbagai warna kulit yang diberikan Tuhan kepada umatnya, kita tidak akan menganggap warna kulit ini negatif. Namun, jika warna kulit ini disematkan dalam ujaran kebencian, kita bisa merasakan makna negatifnya.

Apa persoalan yang terjadi kemudian? Adanya pergeseran makna kata magrib yang suci bagi umat Islam menjadi lebih rendah daripada sebelumnya. Ini tentu sangat meresahkan. Jika kata magrib dianalogikan sebagai warna kulit yang gelap, lalu bagaimana dengan Isya dan Tahajud yang dilakukan saat malam (tidak ada lagi matahari)? Hal ini semakin meresahkan ketika ada komentar tandingan untuk komentar-komentar sebelumnya seperti, “Jika dia Magrib, apakah kalian benar-benar Zuhur?” Mengapa kata Zuhur diambil sebagai perbandingan? Karena salat Zuhur dilaksanakan saat bumi sedang terang benderang yang dianalogikan sebagai kulit putih cerah. Jika ini terus dibiarkan terjadi, nama-nama salat wajib umat Islam benar-benar akan memiliki perubahan makna yang tidak sesuai. Bagaimana bisa ibadah suci dianalogikan sebagai warna kulit manusia? Apakah kita akan membiarkan ini terjadi dengan pemakluman kreativitas berbahasa di media sosial? Kita tidak tidak seharusnya mengubah makna kata magrib menjadi lebih rendah.

Di dalam konsep perubahan makna bahasa Indonesia, perubahan makna kata yang mulanya tinggi nilai maknanya menjadi lebih rendah ini disebut dengan istilah peyorasi. Salah satu kata yang dianggap mengalami peyorasi adalah kata bini. Dulu, kata ini digunakan sebagaimana lazimnya penyebutan untuk seorang perempuan yang sudah menikah. Akan tetapi, dengan semakin seringnya pengguna bahasa Indonesia menggunakan kata istri, kata bini terasa lebih kasar untuk beberapa konteks sosial dan budaya di Indonesia.

Jika ada makna kata yang awalnya tinggi atau netral kemudian berubah menjadi rendah, tentu ada juga kebalikannya. Perubahan makna seperti itu disebut dengan istilah ameliorasi. Ameliorasi adalah perubahahan makna kata yang sebelumnya rendah atau netral menjadi lebih tinggi. Kita bisa mengambil contoh kata jantan. Dulu, kata ini dipahami sebagai penanda jenis kelamin (laki-laki) khusus untuk binatang, seperti ayam jantan. Akan tetapi, semakin berkembangnya zaman, kata ini kemudian juga diberikan kepada manusia yang maknanya “gagah dan berani”. Makna kata jantan ini sudah mengalami perubahan tingkat yang lebih tinggi.

BACAJUGA

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Agak”, “Sedikit”, “Cukup”, dan “Lumayan”

Minggu, 01/6/25 | 11:00 WIB
Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Mengenal Angka Romawi

Minggu, 11/5/25 | 07:47 WIB
Halaman 3 dari 4
Prev1234Next
Tags: #Reno Wulan Sari
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Eksotisme dalam Wacana Pariwisata

Berita Sesudah

Setetes Air dalam Bensin

Berita Terkait

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Dialek-dialek Bahasa Minangkabau yang (akan) Mulai Hilang

Minggu, 08/6/25 | 07:19 WIB

Oleh: Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum. (Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas) Selasa lalu (3 Mei 2025) mahasiswa Sastra Indonesia...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Agak”, “Sedikit”, “Cukup”, dan “Lumayan”

Minggu, 01/6/25 | 11:00 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan) Edisi Klinik Bahasa Scientia kali ini akan...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Minggu, 25/5/25 | 17:21 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik Universitas Andalas) Kali ini kita akan membahas tentang bahasa hukum,...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Indonesia dalam Korpus Histori Bahasa Inggris

Minggu, 18/5/25 | 10:49 WIB

Oleh: Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum. (Dosen Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas) Setelah menelusuri kosakata bahasa Indonesia dari berbagai kamus-kamus...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Mengenal Angka Romawi

Minggu, 11/5/25 | 07:47 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies) Angka romawi menjadi salah satu angka yang digunakan...

Memaknai Kembali Arti THR

AI dan Kecerdasan Bahasa Indonesia

Minggu, 04/5/25 | 13:26 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik Universitas Andalas) Pengaruh AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan tidak...

Berita Sesudah
Setetes  Air dalam Bensin

Setetes Air dalam Bensin

Discussion about this post

POPULER

  • Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

    Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Magister Ilmu Komunikasi FISIP UPNVJ Raih Akreditasi Baik Sekali dari BAN-PT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasangan Kata “Bukan” dan “Tidak” dalam Bahasa Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puan Maharani Apresiasi Meta Dukung Indonesia Berantas Judi Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Koto Padang Dharmasraya Swadaya Perbaiki Jembatan Gantung yang Ambruk

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aliansi OKP se-Dharmasraya Minta Polres Dharmasraya Tingkatkan Pengawasan Keamanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Frasa tentang Iklim dalam Situs Web Greenpeace

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024