Kamis, 16/10/25 | 21:36 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home Unes

Ribut-Ribut Soal Pembalut

Minggu, 31/3/24 | 13:55 WIB

Lastry Monika
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Tulisan ini didasarkan pada topik yang cukup ramai menjadi perdebatan di jagat aplikasi X beberapa hari belakangan. Topik yang diperdebatkan tersebut membuat pemilik akun antara laki-laki dan perempuan beradu argumen dengan cukup sengit. Beberapa argumen yang terlontar bahkan terkesan merendahkan dan menyepelekan salah satu gender dan persoalan yang sedang dibahas.

Beberapa hari sebelumnya seorang perempuan membuat sebuah utas berisi kritiknya terhadap jumlah maksimal personal hygiene item yang dibatasi beacukai. Item yang dimaksud ialah berupa pembalut, popok, dll. dengan jumlah maksimal lima buah untuk digunakan selama penerbangan. Menurutnya, aturan tersebut tidak masuk akal, terlebih bila penerbangan berlangsung hingga belasan jam dan memerlukan transit.

BACAJUGA

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Meneroka Permukiman Masa Lalu Lembah Seribu Mejan

Senin, 22/7/24 | 19:09 WIB
Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Menjadi Orang Tua Tidak Sempurna

Minggu, 09/6/24 | 10:45 WIB

Ia mengemukakan pengalaman pribadi ketika naik pesawat saat menstruasi. Ia pernah mengganti pembalut sebanyak empat kali untuk kondisi menstruasinya dengan aliran yang tergolong normal. Lalu ia juga mengungkap kekhawatiran terhadap perempuan lain yang mengalami menstruasi dengan aliran yang deras. Lima pembalut tentu saja tidak cukup bagi mereka.

Akun lain menyela utas tersebut sekaligus merincikan berbagai kemungkinan maksimal berapa kali perempuan harus ganti pembalut selama penerbangan. Selaan itu berasal dari laki-laki yang besar kemungkinan tidak pernah berhubungan dengan soal ganti-mengganti pembalut seumur hidup. Akan tetapi, laki-laki itu berkomentar seolah ia pernah mengalami menstruasi.

Pengalaman menstruasi setiap perempuan tidak bisa digeneralisasi begitu saja. Bahkan, seorang perempuan bisa saja mengalami proses menstruasi yang berbeda setiap bulannya. Mulai dari gejala terhadap fisik dan psikis yang tidak selalu sama, hingga aliran yang kadang normal kadang deras berlebihan.

Sebagian perempuan cukup dengan pembalut biasa yang tidak lebih dari 25 cm dan cukup pula hanya menggantinya setiap 4 jam atau setiap buang air kecil. Namun, Sebagian perempuan lain harus menggunakan pembalut khusus malam atau 2 hingga 3 pembalut sekaligus untuk mengatasi aliran yang deras. Bahkan ada pula yang harus berganti pembalut setiap 15 dan 10 menit di hari-hari awal masa menstruasinya. Sebagian perempuan ada pula yang harus kekurangan kadar hemoglobin di angka 5 gram/dL di kala menstruasi saking derasnya aliran yang keluar. Rumitnya lagi, dari semua kondisi itu tidak selalu bisa diprediksi, kapan alirannya akan deras atau biasa saja.

Akun lain mencoba memberi solusi untuk mengatasi aturan beacukai dengan mengganti pembalut dengan menstrual cups. Sebagian perempuan mungkin saja bisa dengan mudah melakukan hal itu. Akan tetapi, apapun bentuk item yang digunakan ketika menstruasi, hal itu tergantung pada pilihan yang didasarkan pada kenyamanan dan kesehatan si pemakai. Satu merek pembalut saja belum tentu cocok untuk semua perempuan. Ada perempuan yang hanya cocok dengan merek tertentu sebab merek lain dapat menimbulkan iritasi. Begitu juga dengan pemakaian menstrual cups, ada yang cocok ada yang tidak.

Kerumitan bahasan ini baru terbatas pada pembalut, belum termasuk popok yang tentu saja tidak kalah rumitnya bagi orang tua yang harus melakukan penerbangan dengan membawa bayi. Bila beacukai merumuskan aturan ini untuk mencegah jastip yang sering mengakali birokrasi dan pajak, mengapa semua orang harus kena dampaknya? Semoga pihak berwenang dapat membuat aturan yang lebih mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan bersama.

Tags: Lastry Monika
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Penulisan Huruf Kapital pada Peristiwa Bersejarah

Berita Sesudah

Perampokan Bersenjata Api Beraksi di Dharmasraya, Aksinya Terekam CCTV

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang ungkapan “beda-beda tipis” atau “sebelas dua belas”. Ternyata, maknanya...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Beda-Beda Tipis, Hidup Tetap Manis

Minggu, 21/9/25 | 19:27 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Pernahkah mengalami kebingungan saat membeli pakaian? Misalnya, dihadapankan pada dua kemeja berwarna biru tua...

Suatu Hari di Sekolah

Antara Deadline dan Bedcover

Minggu, 14/9/25 | 18:56 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Seorang bos Yakuza pensiun, lalu ia memutuskan untuk menjadi bapak rumah...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Harmoni dalam Kata: Mantra sebagai Representasi Kearifan Lokal

Minggu, 07/9/25 | 15:34 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Mantra merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun...

Berita Sesudah

Perampokan Bersenjata Api Beraksi di Dharmasraya, Aksinya Terekam CCTV

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Se Indonesia, seIndonesia, atau se-Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Ekonomi UNP Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Agam Minta Pemetaan Wilayah Palupuh untuk Tepatkan Arah Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Apresiasi Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara Dalam Rehabilitasi Saluran Drainase di Padang Pasir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024