Jumat, 17/10/25 | 07:29 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KLINIK BAHASA

Peribahasa tentang Perempuan dalam KBBI

Minggu, 24/3/24 | 12:00 WIB

Oleh karena itu, ketika seorang perempuan mencari laki-laki sudah dinilai buruk dalam masyarakat, perempuan-perempuan yang ketahuan memikat laki-laki akan dilukiskan sebagai uir-uir minta getah. Uir-uir merupakan tonggeret, cenggeret, cikadas, turaes, atau serangga berukuran besar yang mempunyai pelantang di bawah sayap sehingga dapat bersuara nyaring; sedangkan getah merupakan ‘zat cair dari batang kayu yang bersifat melekat’. Seorang perempuan yang diperibahasakan sebagai uir-uir minta getah tentu sangat tidak baik karena dianggap tidak mampu menjaga perilaku, tingkah laku, dan nama baik dirinya serta keluarganya.

Dalam kehidupan sosial budaya masyarakat, dua orang perempuan atau lebih juga dilarang menghendaki seorang laki-laki yang sama. Jika ada yang melakukan hal demikian, mereka diperibahasakan sebagai satu sangkar dua burung yang bermakna ‘dua orang perempuan sama-sama menghendaki seorang laki-laki’. Betapa akan menjadi aib dan malu keluarga jika ada dua orang perempuan berperilaku demikian. Bak tidak ada laki-laki lain yang bisa dijadikan teman hidup dan bak tidak ada akhlak dan moral yang baik yang bisa membimbing mereka untuk mencari laki-laki yang berbeda.

Jika dilihat peribahasa-peribahasa tersebut seakan-akan mencerminkan betapa buruknya perempuan Indonesia. Peribahasa yang mencerminkan hal buruk lebih banyak dibandingkan peribahasa yang mencerminkan hal baik. Namun, KBBI sebagai perekam kosakata bahasa Indonesia sesungguhnya hanya merekam jejak kehidupan masyarakat pada suatu masa.

Pada zaman dahulu, seorang perempuan sangat dianjurkan untuk berperilaku baik dan menjaga nilai-nilai kesopanan. Jangan sampai seorang perempuan mendapat cap atau pelabelan melalui peribahasa-peribahasa tersebut. Mereka harus berhati-hati dalam menjalani kehidupan agar tidak merugikan nama baik diri sendiri dan nama baik keluarga.

BACAJUGA

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Larangan Menggunakan Kata Tanya “Di mana”

Senin, 29/9/25 | 05:24 WIB
Dekan FIB Unand Lantik Manajer dan Laksanakan Sertijab Kaprodi Sastra Indonesia

Dekan FIB Unand Lantik Manajer dan Laksanakan Sertijab Kaprodi Sastra Indonesia

Senin, 22/9/25 | 15:03 WIB

Di balik itu semua, kalau kita lihat dari segi kebudayaan, bahasa Indonesia ternyata memiliki kekayaan peribahasa. Peribahasa-peribahasa tersebut memanfaatkan alam dan lingkungan sebagai sumber pembelajaran. Jika tidak direkam dalam peribahasa, pasti tidak akan banyak anak-anak sekarang yang tahu apa itu sigai, enau, lesung, alu, timba, ulam, dan uir-uir. Kehidupan masyarakat yang ditata dalam lingkungan perkotaan membuat mereka tidak lagi akrab dengan kosakata lingkungan (ekoleksikon). Kehidupan perkotaan juga membuat mereka disuguhkan perkakas modern yang serba praktis sehingga mereka tidak pernah merasakan kehidupan tradisional orang-orang pada masa lampau yang sehat setiap hari karena menimba air di sumur atau berjalan mengambil air di telaga nan jauh. Namun, kamus telah merekamnya sebagai jejak kehidupan.

Halaman 4 dari 5
Prev1...345Next
Tags: #Ria Febrina
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Puisi-puisi Isnaini Fadhillah Saragih dan Ulasannya Oleh Ragdi F Daye

Berita Sesudah

Semiotik Riffaterre dalam Puisi “Sawah Sepetak di Kerampang” Karya Fitra Yanti

Berita Terkait

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Kata Penghubung Sebab Akibat

Minggu, 12/10/25 | 10:25 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies Korea Selatan) Setiap bahasa memiliki kata penghubung (dalam...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Larangan Menggunakan Kata Tanya “Di mana”

Senin, 29/9/25 | 05:24 WIB

Oleh: Ria Febrina (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Ketika membaca karya ilmiah, seperti skripsi, tesis,...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Penggunaan, Jenis, dan Fungsi Kata “Tersebut” dalam Kalimat

Minggu, 21/9/25 | 18:30 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Beberapa pengguna bahasa sering keliru menggunakan kata-kata...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Tengkelek: Dari Sendal Kayu Menjadi Nama Merek

Minggu, 14/9/25 | 15:19 WIB

Oleh: Ria Febrina (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan Prodi S2 Linguistik Universitas Andalas) Saat melaksanakan salat Magrib di Musala Cafe...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Seperti” dan “Sepertinya”

Minggu, 07/9/25 | 09:56 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan) Kata seperti dan sepertinya hanya dibedakan...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Bahasa dalam Pandangan Linguistik Fungsional Sistemik

Minggu, 31/8/25 | 14:37 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Linguistik fungsional sistemik (LFS) merupakan konsep yang...

Berita Sesudah
Semiotik Riffaterre dalam Puisi “Sawah Sepetak di Kerampang” Karya Fitra Yanti

Semiotik Riffaterre dalam Puisi "Sawah Sepetak di Kerampang" Karya Fitra Yanti

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Ekonomi UNP Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Job Fair 2025 UNP Hadirkan Puluhan Perusahaan Ternama, Buka Peluang Karier bagi Lulusan Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Se Indonesia, seIndonesia, atau se-Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Solok Hentikan Sementara Kegiatan Wisata Glamping Lakeside Alahan Panjang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024