Oleh: Elly Delfia
(Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)
Pada suatu musim dingin di pertengahan Desember, saya menemani ibu-ibu dari Universitas Andalas yang sedang berkunjung ke Korea Selatan untuk berjalan-jalan di Kota Seoul. Setelah berfoto-foto dengan memakai hanbok, baju tradisional Korea Selatan, di Istana Gyeongbok, kami mampir sebentar di Distrik Gangnam atau Gangnam-gu. Gangnam-gu terletak di bagian selatan Sungai Han. Distrik dengan luas 39.5 kilometer ini termasuk daerah tujuan wisata di Korea Selatan.
Dari sekian banyak tempat wisata yang pernah saya kunjungi di Korea Selatan, Gangnam merupakan salah satu tempat wisata yang cukup berbeda. Gangnam dikenal sebagai daerah mewah dan pusat gaya hidup. Tempat ini juga dikenal dengan tempat tinggal para artis K-pop dan selebritis terkenal di Korea Selatan, seperti V dan Jimin BTS, Jisoo Blackpink, G Dragon, dan lain-lain. Sejumlah pejabat tinggi Korea Selatan kabarnya juga berdomisili di daerah ini. Tidak heran jika Distrik Gangnam dikenal sebagai daerah paling dinamis dan makmur dengan kehidupan yang mewah dan bergengsi. Biaya hidup dan harga tanah di daerah Gangnam terbilang sangat mahal sehingga masyarakat Korea Selatan menjuluki orang-orang yang tinggal di daerah Gangnam sebagai chaebol (keluarga kaya) atau “crazy rich”-nya Korea Selatan.
Gangnam bertolak belakang dengan beberapa tempat wisata Korea Selatan yang sudah pernah saya tulis pada kolom destinasi Scientia. Gangnam tidak menyuguhkan pemandangan alam nan indah ataupun rangkaian kisah masa lalu yang mengagumkan dari tempat wisata bersejarah, seperti Museum Silla di Distrik Gyeongju ataupun Istana Gyeongbok dari era Dinasti Joseon yang ada di Distrik Jongno. Akan tetapi, Gangnam adalah tempat yang mewah, pusat gaya hidup, pusat industri hiburan, pusat bisnis, dan pusat restoran berkelas yang menyajikan menu vegetarian serta makanan Korea dengan sentuhan modern.
Yang membuat Gangnam juga populer adalah daerah ini dikenal sebagai pusat perkembangan industri musik, film, pusat kecantikan dan operasi plastik, serta pusat fashion hingga dijuluki Beverly Hills-nya Korea Selatan. Salah satu tempat elite di Gangnam, yaitu Cheongdam-dong adalah tempat menjual barang-barang branded sekelas Louis Viton, Burberry, Gucci, Prada, dan sejenisnya yang menjadi incaran para kolektor barang-barang mewah. Distrik ini sebenarnya sudah dikenal dunia sejak tahun 2012 lewat lirik lagu Psy yang berjudul Oppa Gangnam Style. Lirik lagu tersebut menggambarkan kemewahan hidup yang dijalani oleh orang-orang yang tinggal di daerah Gangnam.
Sebagai kota modern dengan dinding-dinding gedung yang mengkilap, gemerlap, dan terbuat dari kaca, apartemen mahal dan beberapa perusahaan besar juga bercokol di Distrik Gangnam, seperti KEPCO, GS Group, Hyundai Departement Store, Hankook Tire, perusahaan telekomunikasi Samsung, perusahaan baja POSCO, serta perusahaan managemen artis, seperti SM Entertainment dan JYP Entertainment.
Salah satu mal terbesar di Kota Seoul juga terdapat di distrik ini, yaitu Coex Mall Artium. Kata Coex merupakan singkatan dari Convention Center and Exibition Hall. Coex Mall Artium merupakan mal bawah tanah yang menarik untuk dikunjungi ketika berjalan-jalan di Kota Seoul. Mal ini menjadi salah satu destinasi wisata dan surga belanja yang menjadi tujuan bagi para wisatawan, baik dari dalam negeri Korea Selatan maupun yang datang dari luar negeri Korea Selatan.
Mal ini juga terkenal di kalangan wisatawan Indonesia. Hal itu terlihat dari beberapa postingan orang-orang Indonesia yang pernah berkunjung ke sana. Mereka mengabadikan berbagai sisi dari mal tersebut, terutama perpustakaan raksasa yang ada di dalam mal yang membuat hati berdecak kagum. Keberadaan perpustakaan di mal itu seperti simbol yang menggabungkan gaya hidup mewah dan sisi intelektualitas.
Ketika dulu saya berkunjung ke sana, di lantai 3 Coex Mall Artium juga terdapat SM Town Museum. SM Town Museum adalah galeri yang memamerkan foto-foto dan barang-barang milik grup band K-pop yang menjadi idola para remaja, seperti Super Junior, Shinee, Exo, Girls Generation, Red Velvet, NCT, dan lain-lain. SM Town Museum adalah milik SM Entertainment, sebuah perusahaan manajemen artis yang terkenal di Korea Selatan karena berhasil mengorbitkan bintang-bintang K-pop yang sangat digandrungi oleh para remaja dari berbagai belahan dunia.
Para pengunjung bisa melihat style atau gaya berbusana para idola K-pop melalui foto-foto yang pajang di museum tersebut. Pengunjung juga dapat melihat album-album para artis K-pop yang pernah dirilis, aktivitas keseharian mereka, caption-caption yang berisikan cara pandang mereka tentang kehidupan, dan hobi para member K-pop tersebut. Museum itu menjadi inspirasi bagi para penggemar dan bagi para pengunjung bahwa tidak mudah untuk mencapai sukses dan popularitas seperti para artis K-pop tersebut. Semua itu hanya bisa didapat melalui latihan dan kerja keras. Namun, sayangnya museum itu sekarang sudah ditutup oleh SM Entertainment.
Selain di museum itu, wajah para idola K-pop juga dapat kita saksikan di sepanjang lorong kereta bawah tanah Stasiun Samsung yang ada di Distrik Gangnam. Stasiun Samsung merupakan stasiun kereta bawah tanah menuju Coex Mall Artium. Lorong-lorong kereta bawah tanah di sana penuh dengan LED digital billboard yang menampilkan wajah-wajah para artis dan para idola K-pop. Bahkan, di salah satu dinding lorong Stasiun Samsung terdapat mural para member BTS dengan senyum manis yang memikat hati orang-orang berlalu lalang. Dari kisah-kisah para anggota K-pop, dapat disimpulkan bahwa k-pop bukan hanya simbol manusia multitalenta berprofesi sebagai penghibur dengan kecantikan, ketampanan, keterampilan menari dan menyanyi, tetapi juga simbol kerja keras dan kedisiplinan anak muda untuk meraih sukses.
Karena gaya hidup yang tinggi dan kemewahan yang disuguhkan di Distrik Gangnam, standar pendidikan di Gangnam juga tergolong tinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang ada di Kota Seoul. Jadi, kemewahan berbanding lurus dengan tingkat pendidikan dan pendapatan. Orang yang berpendidikan rendah dan sedikit usaha tidak mungkin dapat gaji tinggi dan tidak mungkin dapat hidup mewah. Untuk memperoleh pendapatan yang tinggi, seseorang harus mempunyai pendidikan tinggi dan memiliki banyak talenta. Selain menawarkan kemewahan dan gaya hidup, Distrik Gangnam juga dikenal sebagai kota penyelenggara festival serta tempat syuting film dan drama. Beberapa festival tahunan yang digelar di Distrik Gangnam, di antaranya festival maraton internasional, Gangnam Fashion Festival, dan Festival Musik Daemosan. Film dan drama yang pernah syuting di Gangnam, di antaranya The Bourne Legacy, Cheongdam-dong Alice, Beautiful Days, dan Gangnam Beauty.
Gangnam berjarak sekitar satu jam kurang lebih dari pusat Kota Seoul. Untuk sampai di Distrik Gangnam, terutama di Coex Mall Artium, kita bisa naik kereta bawah tanah (subway) dari Stasiun Chungjeongno yang berjarak sekitar 10 menit jalan kaki dari Stasiun Seoul. Dari Stasiun Chungjeongno kita bisa naik kereta menuju Stasiun Samsung dengan lama perjalanan sekitar 50 menit dan dengan tarifnya 19.000 sampai dengan 30.000 won. Setelah itu, kita bisa turun di Stasiun Samsung. Dari sana, kita bisa berjalan kaki lagi sekitar 7 menit menuju Coex Mall Artium.
Ya, selama di Korea Selatan saya lebih banyak jalan kaki dengan jarak yang cukup jauh dan “kendaraan” paling nyaman untuk berjalan kaki tentu saja sepatu kets. Selain dengan kereta bawah tanah, kita juga bisa naik taksi dengan tarif 25.000 won selama 15 menit perjalanan menuju Coex Mall Artium dari Stasiun Seoul. Hampir semua fasilitas transportasi di Korea Selatan nyaman untuk digunakan dan yang membedakan hanyalah harganya. Hal itu terserah pengunjung mau memilih transportasi yang mana untuk digunakan agar sampai di tempat tujuan.
Demikian kisah jalan-jalan saya saat mampir sebentar ke Gangnam, khususnya ke Coex Mall Artium. Setiap kisah jalan-jalan ini memberikan saya banyak pembelajaran hidup. Semoga hal yang sama juga dirasakan oleh sobat pembaca destinasi Scientia.
Discussion about this post