Salman Herbowo
(Kolumis Rubrik Renyah)
Saya menyadari bahwa air minum (air puith/mineral) menjadi bagian penting dalam melakukan perjalanan. Perjalanan maskudnya dalam berbagai macam, mulai dari perjalanan tujuan kerja maupun liburan. Tanpa menyampingkan hal-hal penting lainnya, keberadaan air minum menjadi hal yang selalu diingat.
Bermacam pula bentuk air minum yang harus dipersiapkan, seperti air minum yang di masak dari rumah dan dimasukan ke botol minuman, hingga membeli air minum dalam kemasan. Alasan pertama tentu lebih hemat, sedangkan alasan kedua tentu lebih praktis hanya saja harus mempersiapkan pengeluaran belanja yang lebih. Untuk pembahasan kali ini, saya ingin mengulas tentang air minum dalam kemasan.
Air minum dalam kemasan atau sering kita menyebutnya dengan air minuman botol atau merek dagang produknya, merupakan air minum yang dikemas dengan wadah plastik atau kaca untuk dijual ke konsumen. Pengemasan ini tentu bertujuan agar lebih praktis dan portabel bagi konsumen. Saya yakin dua alasan ini menjadi tujuan utama konsumen dalam memilih air minum dalam kemasan.
Air minum menjadi kebutuhan penting bagi manusia. Dalam beberapa artikel kesehatan disebutkan bahwa air minum putih dapat mengaktifkan elektrolit yang ada di otak, dan meningkatkan daya ingat dan konsetrasi. Tidak hanya itu, mengkonsumsi air putih secara rutin dan sesuai takaran kesehatan dapat memperlancar peredaran darah, tentu masih banyak lagi manfaat lainnya.
Kembali lagi pada poin perjalan tadi dan keberadaan air minum (putih/mineral). Tentang cerita perjalanan, air minum dalam kemasan, dan manajemen keuangan. Tanpa disadari, pengeluaran terbesar dalam melakukan perjalanan itu adalah membeli air minum dalam kemasan. Saya kira ini banyak terjadi kepada siapa saja.
Hal ini kami sadari saat saya bersama seorang teman mengunjungi suatu tempat. Agar barang bawaan kami sesuai dengan fasilitas gratis untuk berat barang bawaan, maka kami mengurangi hal-hal yang dianggap tidak begitu penting, salah satunya adalah botol air minum. Tentu saja ini menjadi titik awal kesalahan kami yang menganggap sepele hal ringan yang ternyata itu penting nantinya.
Baru saja sampai ke tempat tujuan, hal pertama yang ingin kami cari adalah tempat jual air minum dalam kemasan. Awalnya bagi kami biasa saja membeli air minum dalam kemasan, tanpa ada rasa beban pengeluaran yang begitu berat. Seolah air minum yang dibeli itu tidak memberikan dampak pengeluaran yang begitu berarti.
Hal berbeda terjadi saat sudah lebih dari dua hari di lokasi tujuan. Kami mulai menyadari pengeluaran terbanyak itu adalah membeli air minum dalam kemasan. Hal itu diketahui dari bill belanja yang kami rekap, jumlah paling banyak adalah membeli air minum dalam kemasan. Saya jadi teringat pesan dosen sebelum berangkat, beliau menyarankan untuk membawa botol minuman. Karena mengisi ulangnya jauh lebih hemat.
Discussion about this post