Jumat, 13/6/25 | 14:40 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home Unes

Hal yang Dinanti Itu Bernama Oleh-Oleh

Minggu, 17/9/23 | 12:24 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Hal paling saya tunggu dari seorang teman yang pulang melancong adalah oleh-oleh. Tidak harus perjalanan jauh luar negeri atau provinsi, cukup luar kota dalam provinsi saja kehadiran oleh-oleh sungguh sangat dinanti. Tentu saja tanpa menyampingkan faktor keselamatannya pulang-pergi. Sebagai seorang teman, bertemu dengannya sepulang melancong dalam keadaan sehat dan selamat merupakan hal utama.

Bagi saya, oleh-oleh merupakan hal penting dalam mempererat hubungan silaturahmi. Oleh-oleh merupakan suvenir atau hadiah yang dibawa oleh seseorang dari tempat ia berkunjung (wisata) untuk diberikan kepada keluarga, teman, atau rekan kerja sebagai tanda perhatian dan kenang-kenangan. Biasanya hal yang dibawa mencerminkan budaya tempat yang ia kunjungi, seperti makanan atau produk khas dari daerah tersebut.

BACAJUGA

Satu Tikungan Lagi

Masih Tentang Busa dan Bilasan

Minggu, 08/6/25 | 17:51 WIB
Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Cerita dari Balik Busa dan Bilasan

Minggu, 01/6/25 | 16:05 WIB

Seorang teman pernah menyatakan kalau jenis oleh-oleh yang diberikan dapat mempengaruhi psikologi penerima. Biasanya kalau si pemberi ingin si penerima mengenang pemberiannya dengan waktu yang lama, maka jangan berikan makanan. Bisa saja itu berupa aksesoris atau pakaian.

Namun, jika ingin suasana keakraban oleh-oleh yang cocok adalah makan karena dapat disantap secara bersama-sama. Tentu saja dengan minuman dan cerita tentang pengalaman liburannya. Tidak semua kita juga setuju dengan pernyataan itu, karena bermacam pula pengalaman tentang oleh-oleh ini.

Namun begitu, oleh-oleh dapat dimaknai sebagai cara untuk berbagi dan mengenang pengalaman perjalanan. Dengan oleh-oleh kita dapat memperkuat hubungan sosial, menghormati budaya dan produk lokal tempat yang dikunjungi. Dengan memberikannya berarti kita berbagi kebahagian dengan rekan-rekan.

Begitu pula sebaliknya, jika saya bepergian tentu harus ada oleh-oleh pula yang dibawa. Tidak elok pula kiranya jika hanya menerima pemberian oleh-oleh dari teman saja. Jangan sampai pula muncul stigma “kalau menerima oleh-oleh cepat, tapi untuk memberi begitu sulit”, sungguh sangat memalukan. Mungkin saja akan menjadi “bahan” pembicaraan oleh rekan-rekan.

Jangan sampai oleh-oleh yang kita bawa selepas melancong hanya “carito masiak” saja. Panjang-lebar kita bercerita tentang pengalaman liburan di suatu tempat. Bahkan dengan semangat berapi-api, begitu detail dan lengkap kita menyampaikannya. Mungkin saja sebagian tidak suka mendengarkannya. Jangan sampai pula keluar ucapan “oleh-olehnya saya pulang dengan selamat saja sudah cukup, bisa kembali berkumpul bersama”. Jangan-jangan ada menginginkannya untuk tidak kembali lagi. Sungguh tidak baik pula.

Lain lagi bila oleh-oleh yang sudah dibeli belum sampai kepada si penerima. Tentu saja sebagai “buah tangan” dari kunjungan ke suatu daerah kita perlu untuk membelikan oleh-oleh. Bisa saja oleh-oleh itu khusus untuk yang teristimewa. Mirisnya, oleh-oleh itu belum sampai ke tangannya dengan berbagai macam kendala. Kira-kira apakah oleh-oleh itu masih tetap istimewa?

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Bercanda sebagai Eufemisme Kritik

Berita Sesudah

Representasi Hubungan Perempuan dan Ayahnya dalam Drama Korea Hello, My Twenties! Season 2

Berita Terkait

Satu Tikungan Lagi

Masih Tentang Busa dan Bilasan

Minggu, 08/6/25 | 17:51 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, di rubrik Renyah, saya menulis tentang pengalaman mencuci pakaian—aktivitas sederhana yang diam-diam...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Cerita dari Balik Busa dan Bilasan

Minggu, 01/6/25 | 16:05 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Ada satu kebiasaan yang tak pernah absen menemani masa-masa kuliah saya dulu, menumpuk cucian....

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jam Tangan dan Seni Menjadi Siapa

Minggu, 25/5/25 | 13:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah) Seorang teman pernah berujar tentang urgensi dari jam tangan. Ia menjelaskan tentang benda kecil yang...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Tertinggal Karena Lupa, Tertawa Karena Ingat

Minggu, 18/5/25 | 16:44 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Lupa adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Dalam keseharian, kita sering kali dibuat repot...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Menyulam Nilai Lewat Cerita: Inyiak Bayeh dan Cerita-cerita Lainnya

Minggu, 11/5/25 | 17:14 WIB

Lastry Monika Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah   Dalam tiga minggu terakhir, saya selalu mengangkat tema seputar...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Talempong Batu: dari Batu ke Nada

Minggu, 04/5/25 | 18:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah)   Bila saya membawa teman pulang kampung, ibu hampir selalu...

Berita Sesudah
Penggambaran Perempuan Muda dalam Serial Hello, My Twenties! Season 1

Representasi Hubungan Perempuan dan Ayahnya dalam Drama Korea Hello, My Twenties! Season 2

Discussion about this post

POPULER

  • Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

    Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polda Sumbar Gelar Lomba Karya Tulis Peringati HUT Bhayangkara ke-79, Hadiah Puluhan Juta Rupiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beban Tidak Kasat Mata Anak Perempuan Pertama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yonnarlis Hadiri Wisuda Tahfizh dan Khatam Al Quran di Jorong Sawah Ujuang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan di Nagari Sopan Jaya Rusak, Warga Tuntut PT SAK Tanggung Jawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • IPNU Prihatin dengan Maraknya Aksi Tawuran Remaja di Sumbar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024