Selasa, 01/7/25 | 12:38 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home Unes

Menonton Otto Membaca Ove

Minggu, 28/5/23 | 14:18 WIB

Lastry Monika
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Otto dan Ove adalah pria yang sama. Pria tua kesepian, penggerutu, terlalu perfeksionis, dan berpendirian teguh. Setidaknya ada sebagian tetangga pria itu yang menilainya begitu. Tentu, penilaian itu hadir karena mereka tak teralu mengenalnya.

Saya sendiri lebih dulu mengenal Otto. Sepanjang melihatnya, jarang sekali ia tersenyum (bila tidak mau dibilang tidak pernah).

Ia suka keteraturan dan hal-hal yang pasti. Ya, seperti matematika kesukaannya. Dan yang paling ia suka tentu saja Sonya. Seperti halnya Ove dengan Sunja.

BACAJUGA

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Menyulam Nilai Lewat Cerita: Inyiak Bayeh dan Cerita-cerita Lainnya

Minggu, 11/5/25 | 17:14 WIB
Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Talempong Batu: dari Batu ke Nada

Minggu, 04/5/25 | 18:02 WIB

Setelah Otto, barulah saya mengenal Ove. Ya, mereka adalah lelaki tua yang sama. Otto versi visual, sedangkan Ove versi yang diimajinasikan sendiri sesuai keinginan pembaca. Akan tetapi, ketika membaca Ove, imajinasi saya adalah Otto.

Ove suka memperdepatkan apapun. Ini tidak lain karena pendiriannya teramat teguh. Mungkin pula, Sonjalah satu-satunya orang yang bisa membuatnya luluh. Di saat-saat tertentu ia melanggar prinsipnya bila menurutnya masih wajar untuk sesekali dilanggar. Itu pun mungkin hanyalah demi Sonja, satu-satunya warna di hidupnya yang kelabu sedari kecil.

Baik A Man Called Otto maupun A Man Called Ove, yang paling menarik perhatian di antara keduanya ialah cinta yang amat tulus dan murni antara Ove dengan Sonja. Selama berbulan-bulan, Ove menaiki kereta yang berlawanan arah hanya untuk bisa duduk di samping Sonja dan mendengar cerita tentang buku-buku yang ia baca.

Meski siapa pun yang menonton Otto dan membaca Ove setuju bila ia memiliki cinta yang tulus dan murni, pasangan ini sebetulnya sangat jauh berbeda. Seperti siang dan malam serta langit dan bumi, kata teman-teman mereka menilai. Akan tetapi justru kutub yang berbeda membuat Ove dan Sonja saling tarik-menarik dan lengket. Hingga Sonja pergi Ove pun memaksa diri untuk menyusulnya.

Sonja suka membaca, sedangkan Ove tidak. Ove justru suka angka-angka dan menyibukkan diri dengan perkakas-perkakasnya. Berpuluh tahun bersama, tak membuat Ove ikut suka membaca, bahkan satu pun buku tak berhasil ia baca. Tetapi sisi yang bertolak belakang itu tak membuat perasaan yang tulus dan murni antara keduanya menjadi luntur.

Ove bukan berarti tak memberi kontribusi apa-apa untuk kecintaan Sonja pada buku dan seni. Ia membuat rak buku yang mungkin paling bagus dan tahan.

Ketika menonton Otto dan membaca Ove, mungkin saja para penonton dan pembaca tak hanya melirik kisah cinta yang tulus dan murni. Akan tetapi juga kehangatan tak biasa antara tetangga.

Ove kedatangan tetangga baru yang payah dan cerewet. Namun justru karena kepayahan dan cerewet inilah hubungan mereka dan Ove menjadi hangat.

Parvaneh namanya. Wanita paruh baya yang tengah hamil tua dan menjadi tetangga yang paling sering mengetuk pintu rumah Ove. Karena sering mengetuk pintu rumah ini pulalah pertemuan Ove dengan Sonja selalu tertunda. Dan yang paling hangat ialah akhirnya orang-orang asing ini seolah menjadi keluarga.

Tags: #Lastry Monica
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Mengenal Minangkabau dari Sosok Huriah Adam

Berita Sesudah

Istilah “Deskriptif” dan “Preskriptif” dalam Ilmu Bahasa

Berita Terkait

Satu Tikungan Lagi

Yang Tersembunyi di Balik Ramalan

Minggu, 29/6/25 | 19:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Semasa sekolah menengah, saya dan banyak teman sebaya gemar mengakses ramalan, dari situs mistis...

Belajar dari Menunggu

Minggu, 22/6/25 | 18:32 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Menunggu ujian bukan hanya soal duduk diam di luar ruang kelas dengan segelas air...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jalan Pagi atau Jajan Pagi

Minggu, 15/6/25 | 17:57 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Beberapa minggu terkahir ini, di akhir pekannya saya suka jalan-jalan pagi. Niat awalnya olah...

Satu Tikungan Lagi

Masih Tentang Busa dan Bilasan

Minggu, 08/6/25 | 17:51 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, di rubrik Renyah, saya menulis tentang pengalaman mencuci pakaian—aktivitas sederhana yang diam-diam...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Cerita dari Balik Busa dan Bilasan

Minggu, 01/6/25 | 16:05 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Ada satu kebiasaan yang tak pernah absen menemani masa-masa kuliah saya dulu, menumpuk cucian....

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jam Tangan dan Seni Menjadi Siapa

Minggu, 25/5/25 | 13:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah) Seorang teman pernah berujar tentang urgensi dari jam tangan. Ia menjelaskan tentang benda kecil yang...

Berita Sesudah
Istilah “Deskriptif” dan “Preskriptif” dalam Ilmu Bahasa

Istilah "Deskriptif" dan "Preskriptif" dalam Ilmu Bahasa

Discussion about this post

POPULER

  • Ketua Dewan Pengarah (SC) Muda Golkar Sumbar ke-XI, Hafrizal Okta Ade Putra (kiri) didampingi Sekretaris SC, Andi Mastian di Kantor Golkar Sumbar. [foto : sci/yrp]

    Musda Golkar Sumbar Digelar Besok, Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sejumlah Tokoh Nasional Hadir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khairunnas Kembali Pimpin Golkar Sumbar, Terpilih Secara Aklamasi dalam Musda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yonnarlis Sebut PPTI Nurul Yaqin Lahirkan Ulama dan Tokoh Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kata Penghubung dan, serta, dan Tanda Baca Koma (,)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khairunnas Calon Tunggal, Musda Golkar Sumbar Dipastikan Berlangsung Aklamasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024