Jumat, 17/10/25 | 05:10 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home Unes

Dari Balik Saputangan Hitam

Minggu, 14/5/23 | 18:50 WIB


Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah)

 

Seorang teman menghampiri kami saat sedang diskusi materi kegiatan yang akan dilakukan esok. Sepertinya ia menghampiri kami ingin menunjukan sesuatu. Sebab teman yang satu ini memang suka bikin kejutan di awal pertemuan.

Saat berjalan menghampiri kami, ia mengeluarkan saputangan hitam dari saku kiri celananya. Saputangan itu cukup lebar. Setidaknya sapu tangan itu bisa menutupi semua telapak tangannya. Saputangan itu memiliki corak garis secara vertikal berwarna abu-abu. Perpaduan warna itu klop dengan pakaian dan sepatu yang ia gunakan. Kami menyangka mungkin ia sedang memamerkan baju, celana, dan sepatu baru itu. Seperti biasa, dalam nuansa cadaan dan guyon kami sering begitu terhadap barang baru yang digunakan di tongkrongan.

Tanpa basa-basi saya langsung saja menyampaikan bahwa ia ingin memamerkan outfit yang digunakan. Tentu dengan cara saya pula. Guyon yang mungkin saja terdengar satire, tetapi itu candaan bagi kami. Namun begitu, tidak ada yang tersinggung atau berujung pertikaian.

BACAJUGA

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB
Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Ternyata tidak saya saja yang berpikiran begitu, rekan lainnya juga. Hanya saja tidak semua yang berani untuk menyindirnya di awal. Mungkin saja merasa takut karena sudah lama tidak bercanda satire seperti saat kuliah dulu. Bukan itu saja, masih ada kejutan lainnya. Mengenai outfit yang ia gunakan. Memang bagian yang ingin dipertunjukan, tetapi ada hal yang lebih penting lagi. Saya kira, mungkin hal ini yang menjadi utama dari sesuatu yang ingin ia pamerkan.

Ia mengajak kami untuk tidak hanya melihat outfit yang sedang dikenakan, tetapi juga benda yang sedang digenggam. Sehelai saputangan hitam bercorak garis abu-abu. Sapu tangan itu ia kibaskan ke arah muka seorang teman. Sontak itu membuat kami terkejut, bukan karena kibasan itu, tetapi juga mantra yang ia ucapkan. Entah mantra apa yang ia baca, tetapi itu cukup membuat kami terkejut. Pembacaan mantra dan hentakan kaki yang lumayan keras pemicunya. Kami pun heran melihat aksi yang ia lakukan.

Ternyata, aksi yang sedang dilakukan itu bagian dari pertunjukan sulap yang ingin diperlihatkan kepada kami. Sambil melakukan aksinya dengan sapu tangan itu, ia menceritakan proses belajar trik tersebut. Kami baru tahu bahwa ia dalam beberapa bulan belakangan belajar trik-trik sulap.

Berbagai macam trik yang ia lakukan, mulai dari mengeluarkan bunga hingga permen dari balik saputangan. Kami tentu mengapresiasi aksinya itu. Ada bertepuk tangan dan ada pula yang bersorak kegirangan. Itu langka dan jarang terjadi pada tongkrongan kami. Terkadang, ia juga dapat menghilangkan sesuatu dari balik saputangan itu. Sungguh memukau aksinya itu bagi kami yang benar-benar tidak pandai sulap. Namun begitu, seorang teman pun mencoba meminjam saputangannya dan hendak melakukan trik sulap pula.

Ia tiru pula gaya yang dilakukan sebelumnya hanya saja tanpa mantra. Ketika hendak meniup saputangan, ia pun menghentakan kaki. “Fuuuhhh” saat saputangan dikibaskan ia mengambil uang kertas pecahan seratus ribu dari saku bajunya.

“Silakan teman-teman gunakan untuk bayar semua minuman ini” katanya. Tentu disambut gelak tawa dan tepuk tangan yang riuh dibandingkan trik sulap sebelumnya. Sungguh trik yang sangat berguna. Memang kalau uang sudah “bicara” semua bisa bergembira. Paling tidak begitu yang kami rasakan dari peristiwa di balik saputangan hitam itu.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Cerpen “Sahabat” oleh Khansa Adelia Harinda dan Ulasannya oleh Azwar, M.Si.

Berita Sesudah

Musim Semi di Tengah Hamparan Kanola

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang ungkapan “beda-beda tipis” atau “sebelas dua belas”. Ternyata, maknanya...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Beda-Beda Tipis, Hidup Tetap Manis

Minggu, 21/9/25 | 19:27 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Pernahkah mengalami kebingungan saat membeli pakaian? Misalnya, dihadapankan pada dua kemeja berwarna biru tua...

Suatu Hari di Sekolah

Antara Deadline dan Bedcover

Minggu, 14/9/25 | 18:56 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Seorang bos Yakuza pensiun, lalu ia memutuskan untuk menjadi bapak rumah...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Harmoni dalam Kata: Mantra sebagai Representasi Kearifan Lokal

Minggu, 07/9/25 | 15:34 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Mantra merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun...

Berita Sesudah

Musim Semi di Tengah Hamparan Kanola

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Ekonomi UNP Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Job Fair 2025 UNP Hadirkan Puluhan Perusahaan Ternama, Buka Peluang Karier bagi Lulusan Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Se Indonesia, seIndonesia, atau se-Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Solok Hentikan Sementara Kegiatan Wisata Glamping Lakeside Alahan Panjang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024