Hujan
Satu kata yang membuat beberapa orang merasa tenang
Suara hujan seperti lagu penghantar tidur,
Menenangkan
Hampir semua orang mengeluh dengan hujan
Hujan, satu kata yang sulit didiskripsikan tapi
Memiliki banyak kenangan
Hujan juga bisa menjadi teman kita
Saat kita tertawa atau menangis,
hujan akan selalu ada di sisi kita.
Masalah
Dimaki
Diabaikan
Bahkan dipukul
Itu mungkin sering kita rasakan
Awalnya memang sangat menyakitkan tapi
Lama kelamaan rasa sakit itu hilang dan akan membuat kita kuat
Walaupun kita ditindas tapi jangan pernah menyerah
bangkit dan buktikan pada dunia jika kita bisa.
Cinta
Marah
Menangis
Kecewa
Bahagia
Cemburu
Muncul karena adanya rasa cinta
Terkadang cinta itu seperti permainan catur
Mudah saat dilihat sulit untuk ditebak dan dimengerti
Cinta tak semua paham tentangnya.
Biodata Penulis:
Dini Novianti, lahir di Melati 5 Oktober 2009 saat ini penulis tercatat sebagai siswi SMP Negeri 1 Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara dan anggota grup WAPER (Wadah Aspirasi Penulis Remaja) Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Serdang Bedagai.
Bangkit dari Sakit
Oleh: Ragdi F. Daye
(buku kumpulan puisinya Esok yang Selalu Kemarin, 2019)
Terkadang cinta itu seperti permainan catur
Mudah saat dilihat sulit untuk ditebak dan dimengerti
Pradopo (2009) mengatakan bahwa penyair hendak mencurahkan perasaan dan isi pikirannya dengan setepat-tepatnya seperti yang dialami batinnya melalui kata-kata yang dipilih untuk mewakili gagasan yang disampaikan atau menggunakan diksi. Diksi adalah pemilihan kata-kata yang memiliki kedudukan sangat penting dalam puisi. Sebagai karya yang bersifat fiktif, karya sastra bisa menjadi media curahan hati yang efektif bagi pengarangnya dalam bentuk tulisan menjadi puisi, cerpen, novel, maupun naskah drama. Karya sastra yang ditulis pengarang tersebut kemudian dibaca dan dipahami oleh pembaca sehingga pembaca dapat mengerti maksud dan pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui karyanya tersebut.
Bahasa merupakan salah satu unsur terpenting dalam sebuah karya sastra (Nurgiyantoro, 2010: 272). Bahasa dalam seni sastra tersebut dapat disamakan dengan cat warna. Sebagai salah satu unsur terpenting, maka bahasa sastra. Menggunakan bahasa untuk menyampaikan gagasan dan imajinasi dalamproses penciptaan karya sastra sangat diperlukan oleh setiap pengarang. Hal ini menyiratkan bahwa karya sastra merupakan peristiwa bahasa. Dengan demikian, unsur bahasa merupakan sarana yang penting dandiperhitungkan dalam penyelidikan suatu karya sastra, karena bahasa berfungsi untuk memperjelas makna.
Sayuti (2008: 3) merumuskan bahwa puisi merupakan bentuk pengucapan bahasa yang memperhitungkan aspek bunyi, berisi ungkapan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair dari kehidupannya. Dengan demikin, puisi harus mampu membangkitkan pengalaman tertentu dalam diri pembaca atau pendengarnya.
Pada edisi kali ini, Kreatika menampilkan tiga buah puisi karya Dini Novianti. Ketiga puisi siswi SMP Negeri 1 Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara ini berjudul “Hujan”, “Masalah”, dan “Cinta”.
Puisi pertama berjudul “Hujan” terasa relevan dengan bulan Ramadan kali ini yang ditemani musim hujan. Kehadiran hujan di bulan puasa membuat hawa siang hari menjadi lebih sejuk sehingga mengurangi panas dan dorongan haus. Hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh tiba di daratan. Dalam Islam jika ditelaah lebih jauh, hujan merupakan karunia dan hikmah luar biasa dari Allah SWT. Seringkali hujan yang turun dari langit merupakan hujan yang ditunggu-tunggu, terutama untuk para petani, yang berbulan-bulan sebelumnya merasa kesulitan air dan mengalami kekeringan.
Dalam ajaran Islam, hujan adalah berkah. Hal ini sebagaimana difirmankan dalam Alquran: “Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS Qaaf ayat 9). Dari ayat di atas, kita mengetahui bahwa Allah menurunkan hujan sebagai rahmat-Nya sesuai dengan kebutuhan seluruh makhluk-Nya.
Namun, hujan juga dapat menjadi pengingat bagi manusia sebagaimana hadits yang dinukilkan Aisyah RA: “Jika Rasulullah SAW melihat mendung atau angin, maka raut wajahnya pun berbeda.” ‘Aisyah berkata, “Wahai Rasululah, jika orang-orang melihat mendung, mereka akan begitu girang. Mereka mengharap-harap agar hujan segera turun. Namun berbeda halnya dengan engkau. Jika melihat mendung, terlihat wajahmu menunjukkan tanda tidak suka.” Beliau pun bersabda, “Wahai ‘Aisyah, apa yang bisa membuatku merasa aman? Siapa tahu ini adalah azab. Dan pernah suatu kaum diberi azab dengan datangnya angin (setelah itu). Kaum tersebut (yaitu kaum ‘Aad) ketika melihat azab, mereka mengatakan, “Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dengan bahasa yang sederhana, dalam puisinya ini Dini menulis ‘Hujan, satu kata yang sulit didiskripsikan tapi/ Memiliki banyak kenangan/ Hujan juga bisa menjadi teman kita/ Saat kita tertawa atau menangis, / hujan akan selalu ada di sisi kita.’ Hujan merupakan bagian penting dari siklus kehidupan makhluk hidup di alam karena keberlangsungan kehidupan makhluk hidup di bumi sangat membutuhkan air.
Puisi kedua, “Masalah” mengangkat tema tentang realita hidup sebagai makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari interaksi dengan orang lain. Interaksi tersebut dapat berjalan baik sesuai ekspektasi atau justru sebaliknya, tidak sesuai dengan harapan. Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan timbullah masalah. Dini menulis, ‘Awalnya memang sangat menyakitkan tapi/ Lama kelamaan rasa sakit itu hilang dan akan membuat kita kuat/ Walaupun kita ditindas tapi jangan pernah menyerah/ bangkit dan buktikan pada dunia jika kita bisa. Nasihat bijak mengatakan bahwa masalah dapat mendewasakan seseorang.
Masalah sebenarnya juga merupakan ujian supaya kita tertantang untuk berjuang menghadapi dan mengatasinya. Dalam Al Qur’an, banyak ayat motivasi untuk terus berusaha dan tidak berputus asa terhadap ujian yang diberikan Allah. Misalkan dalam surat Al Baqarah 286 yang menegaskan bahwa Allah tidak memberikan ujian di luar kemampuan hamba-Nya dan dipertegas pula dalam surat Al Insyirah 5-6 bahwa dalam setiap kesulitan ada kemudahan.
Penelitian yang dilakukan oleh Seery (2010) mengungkapkan bahwa ujian hidup yang kita alami dapat memberikan kekuatan kepada kita dalam menjalani hidup. Seery melakukan survey terhadap 2398 orang responden di Amerika Serikat secara acak. Responden memberikan data tentang kepuasan hidup dan ujian hidup yang telah mereka alami. Dalam penelitiannya tersebut, diperoleh bahwa dalam batas tertentu ujian justru membuat mereka semakin tegar untuk menghadapi ujian berikutnya. Adanya masalah hidup membuat mereka memiliki kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang merasa tidak pernah mengalami masalah.
Puisi ketiga mengangkat tema yang paling sering dijadikan puisi, “Cinta”. Dini menulis, ‘Marah/ Menangis/ Kecewa/ Bahagia/ Cemburu/ Muncul karena adanya rasa cinta/ Terkadang cinta itu seperti permainan catur/ Mudah saat dilihat sulit untuk ditebak dan dimengerti/ Cinta tak semua paham tentangnya.’ Stenberg (1988) mengatakan cinta adalah bentuk emosi manusia yang paling dalam dan paling diharapkan. Manusia mungkin akan berbohong, menipu, mencuri dan bahkan membunuh atas nama cinta dan lebih baik mati daripada kehilangan cinta. Cinta dapat meliputi setiap orang dan dari berbagai tingkatan usia.
Menurut Hendrick dan Hendrick (1992), tidak ada satu pun fenomena yang dapat menggambarkan bagaimana itu cinta,. Pada akhirnya cinta merupakan seperangkat keadaan emosional dan mental yang kompleks. Pada dasarnya tipe-tipe cinta yang dialami masing-masing individu berbeda-beda bentuknya dan berbeda-beda pula kualitasnya. Dapat disimpulkan cinta adalah seperangkat keadaan emosional dan mental yang kompleks yang mempengaruhi cara berpikir, perasaan dan tingkah laku seseorang.
Cinta adalah esensi yang juga penting di bulan Ramadan. Ibadah puasa dalam bentuk menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari mengajarkan kita untuk peduli sesame manusia, terutama orang-orang miskin yang sering menderita kelaparan. Menjalankan perintah berpuasa di bulan Ramadan ini juga menunjukkan kecintaan pada Allah SWT bagi orang yang bertakwa.
Catatan:
Kolom ini diasuh oleh FLP Sumatera Barat bekerja sama dengan Scientia.id. Kolom ini diperuntukkan untuk pemula agar semakin mencintai dunia sastra (cerpen dan puisi). Adapun kritik dalam kolom ini tidak mutlak merepresentasikan semua pembaca. Kirimkan cerpen atau puisimu ke karyaflpsumbar@gmail.com.
Discussion about this post