Sabtu, 14/6/25 | 15:30 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Sugesti

Minggu, 12/3/23 | 09:07 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah Scientia.id)


“Ah itu cuma sugesti mu saja!”. Begitu seorang teman menyela pembicaraan saat duduk di kedai kopi. Pernyataan itu keluar saat semuanya memesan kopi dan hanya saya saja yang tidak. Bukan tanpa alasan saya tidak mengikuti selera teman-teman. Hanya saja tidak sanggup untuk meminumnya.

Sudah hampir 4 tahun ini saya tidak lagi minum kopi atau minuman-minuman yang mengandung kafein. Tidak cocok di lambung, hanya itu saja. Bila dicicip juga agak sedikit, agak mual jadinya. Begitu sulitnya untuk menikmati minuman tersebut.

BACAJUGA

Satu Tikungan Lagi

Masih Tentang Busa dan Bilasan

Minggu, 08/6/25 | 17:51 WIB
Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Cerita dari Balik Busa dan Bilasan

Minggu, 01/6/25 | 16:05 WIB

Kondisi seperti ini juga berdampak terhadap beberapa makanan lainnya. Pada suatu kesempat di tempat sarapan pagi, saya juga agak memilih-milih makanan. Lontong picalnya misalnya, saya kira salah satu menu favorit sarapan pagi. Lebih nikmat lagi bila dicampur kuah sate dan beberapa tusuk daging.

Kembali lagi, saya harus memilih campuran sayur pical tersebut. Seperti biasanya saya selalu memesan sate pical atau lontong pical tanpa campuran sayur lobak. Saya anggap ini “berbahaya” bagi lambung saya. “Jangan dimakan, tidak bagus untuk penderita asam lambung.” Paling tidak begitu orang-orang mengatakannya.

Lain dengan cerita seorang teman, ia pernah ketemu orang yang begitu mempercayai perkataan “orang pintar” di kampungnya. Sakit sedikit saja dia langsung minta petuah “orang pintar” itu untuk dikerjakan agar sehat kembali.

Kemudian, ada pula yang katanya hanya dengan minum air putih rutin setiap pagi setelah bangun tidur, dia akan bersemangat melaksanakan aktivitas di hari itu. Bila tidak atau kelupaan maka bisa kacau jadinya. Begitu yang ia pahami.

Menariknya pada suatu kesempatan saya memakan sayur lobak dalam campuran sate pical. Hal itu tanpa disadari dan benar-benar tidak saya ketahui sama sekali. Awalnya seorang teman memesan lima porsi sate pical tanpa menyebutkan satu porsi tidak pakai lobak.

Pedagang pun menghidangkan sate pical itu ke hadapan kami. Namanya juga pical yang disiram kuah sate. Kuahnya begitu banyak dan menutupi semua sayur pical tersebut. Rasanya enak dan saya pun memakannya lahap.

Saya tidak merasakan hal buruk terhadap lambung, paling tidak sampai teman mengatakan sayur yang dimakan tadi. “Sepertinya kamu sudah bisa makan lobak, sudah ada kemajuan!”, begitu ujarnya. Pernyataan ini seakan petir yang menyambar di siang hari. saya kaget dan panik. Seakan keadaan berubah drastis yang tadinya ketawa santai, sekarang saya stres dan panik. Tidak berapa kemudian jadi mual dan asam lambung naik seketika.

Saya jadi teringat guyonan teman yang punya kebiasaan minum air putih tiap pagi. Kebiasaan itu sudah lama ia lakukan dan ia punya alasan kuat untuk melakukan itu. Namun, pada satu kesempatan, ia ketiduran dan bangun kesiangan. Saat bangun langsung mandi dan bergegas berangkat kerja. Awalnya, biasa saja hingga teman sekamarnya mengatakan “Kok tidak minum air hangat pas bangun tidur”, seketika itu ia lemas dan lesu.

Begitulah sugesti menurut saya. Ia dapat menjadi kekuatan dan sekaligus juga kelemahan. Kita harus pandai mengelolanya. Paling tidak jika kita tersugesti kuat pada suatu hal maka kita akan memiliki kelemahan pada hal lainnya. Namun, sugesti yang pasti itu adalah meyakini kamu adalah jodohku.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Puisi-puisi Liza Warni dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

Berita Sesudah

Fenomena Bahasa dalam Hukum

Berita Terkait

Satu Tikungan Lagi

Masih Tentang Busa dan Bilasan

Minggu, 08/6/25 | 17:51 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, di rubrik Renyah, saya menulis tentang pengalaman mencuci pakaian—aktivitas sederhana yang diam-diam...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Cerita dari Balik Busa dan Bilasan

Minggu, 01/6/25 | 16:05 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Ada satu kebiasaan yang tak pernah absen menemani masa-masa kuliah saya dulu, menumpuk cucian....

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Jam Tangan dan Seni Menjadi Siapa

Minggu, 25/5/25 | 13:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah) Seorang teman pernah berujar tentang urgensi dari jam tangan. Ia menjelaskan tentang benda kecil yang...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Tertinggal Karena Lupa, Tertawa Karena Ingat

Minggu, 18/5/25 | 16:44 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Lupa adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Dalam keseharian, kita sering kali dibuat repot...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Menyulam Nilai Lewat Cerita: Inyiak Bayeh dan Cerita-cerita Lainnya

Minggu, 11/5/25 | 17:14 WIB

Lastry Monika Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah   Dalam tiga minggu terakhir, saya selalu mengangkat tema seputar...

Sebagian Tidak Suka Orang yang Banyak Cerita

Talempong Batu: dari Batu ke Nada

Minggu, 04/5/25 | 18:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand/Kolumnis Rubrik Renyah)   Bila saya membawa teman pulang kampung, ibu hampir selalu...

Berita Sesudah

Fenomena Bahasa dalam Hukum

Discussion about this post

POPULER

  • Bubur Kirai Kuliner Khas Muaro Bungo Jambi dari Zaman Baheula

    Bubur Kirai Kuliner Khas Muaro Bungo Jambi dari Zaman Baheula

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Maling Sawit dan Getah Karet Marak di Dharmasraya, Petani Menjerit

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Elfa Edriwati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kata Penghubung dan, serta, dan Tanda Baca Koma (,)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keunikan Kata Penghubung Maka dan Sehingga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024