Selasa, 02/12/25 | 13:34 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KREATIKA

Self Reward

Minggu, 27/11/22 | 16:08 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah Scientia.id)

Memberikan apresiasi terhadap diri sendiri saat berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan tidak ada salahnya untuk dilakukan. Self reward istilahnya yang sering didengar, dan saya kira itu menjadi hal penting. Apalagi jika pekerjaan yang diselesaikan itu berat dan penuh rintangan. Tentu menjadi kebanggaan tersendiri yang mungkin saja berdampak positif terhadap pekerjaan selanjutnya. Adanya peningkatan kinerja.

Berbagai macam pula bentuk self reward yang dilakukan, tentu disesuaikan pula dengan situasi dan kondisinya. Mulai dari yang berkaitan dengan makanan hingga membeli benda-benda tertentu pula. Pastinya yang menyenangkan diri. Tapi tetap dengan catatan, bahwa yang dilakukan tidak bertentangan dengan norma agama, adat, dan peraturan perundangan yang berlaku. Begitu hendaknya agar tidak menimbulkan masalah kemudian hari.

Tidak mengenakan pula kiranya saat sedang bersenang-senang tiba-tiba dipanggil penegak hukum, atau digerebek massa. Memalukan tentunya. Tidak perlu dijabarkan kiranya perbuatan yang tidak baik itu. Bagi saya bukan reward namanya bila akan berdampak buruk dan menjadi masalah serius nantinya. Reward itu positif dan menyenangkan.

Banyak pula manfaat dari self reward ini, tidak satu, dua, tiga pula artikel yang membahasnya. Cukup googling dengan kata kunci self reward akan banyak bahan bacaan tentang mafaatnya. Yang saya pahami manfaatnya adalah untuk melepas penat dan stres, seperti sarana memanjakan diri, begitu di berbagai artikel dituliskan.

BACAJUGA

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Hujan yang Merawat Diam

Minggu, 23/11/25 | 19:52 WIB
Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB

Saya percaya bahwa sebenarnya banyak yang melakukan self reward ini, baik yang memang direncanakan atau tanpa persiapan (dadakan). Salah satu self reward yang paling membekas bagi saya ketika mengerjakan tesis tempo hari, yaitu membeli makanan setelah selesai menulis walaupun satu halaman.

Menulis tesis atau tugas akhir memang “susah-susah gampang”, susah bila sedang menuliskan, gampang bila tidak mengerjakannya. Hal yang masih menjadi misteri kenapa saat tidak menulis ide-ide cemerlang selalu bermunculan. Namun sebaliknya, saat di hadapan laptop begitu susah untuk memulai, walau hanya satu paragraf. Begitu yang saya rasakan.

Dengan begitu, tidak berlebihan pula bila saya memanjakan diri dengan membeli makanan sebagai reward telah menyelesaikan satu halaman tesis. Menu makanan yang menjadi reward kala itu adalah masakan khas restoran India dengan kuah kari. Entah itu martabak mesir spesial atau gulai kambing kuah kari, menjadi menu favorit waktu itu.

Memang segala hal yang berkaitan dengan “perut” lama terkenang, bahkan membekas selamanya. Buktinya, hal pertama yang teringat saat menulis self reward adalah makanan. Bukan berarti reward yang saya berikan makanan melulu saja, pernah juga pakaian dan buku. Efeknya tesis terselesaikan dan tentunya sesuai dengan harapan.

Menimbang dampaknya terhadap peningkatan kinerja, maka self reward itu perlu. Kalau bukan diri kita sendiri yang memberikan reward, memangnya ada orang lain yang mau? Begitu kata seorang teman sambil cengengesan saat memberikan motivasi.

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Cerpen “Besok Sudah Tidak Ada Aku” Karya Afrizal Jasman dan Ulasannya oleh Azwar Sutan Malaka

Berita Sesudah

Cara Penulisan Gabungan Kata dalam bahasa Indonesia

Berita Terkait

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 08/6/25 | 16:36 WIB

  Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara Alienasi Hidup Kita hanya seorang pelancong Yang mengembara segala tempat Lalu tinggal – termenung Di...

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 01/6/25 | 06:46 WIB

Puisi-puisi Puti Fathiya Azzahra Gambar Diri Ini gambar diri. Aku yang berjalan tak selalu lurus, kadang tersandung bayangan sendiri, cerobohku...

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Cerpen “Seberkas Titik yang Masih Tertinggal” Karya Arifah Prima Satrianingrum dan Ulasannya oleh Azwar

Minggu, 25/5/25 | 09:15 WIB

Seberkas Titik yang Masih Tertinggal Cerpen Oleh: Arifah Prima Satrianingrum   Siang itu, matahari dengan terik mengambang di Padang. Ruas-ruas...

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Puisi-puisi Karya Farha Nabila dan Ulasannya Oleh Dara Layl

Minggu, 11/5/25 | 07:10 WIB

Puisi-puisi Farha Nabila   Kanak-Kanak dalam Diri Tatkala kutemukan diriku dalam relung kesepian Yang disana takkan kutemukan dengungan sumpah serapah...

Cerpen “Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat” karya Balqin Adzra dan Ulasannya oleh M. Adioska

Cerpen “Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat” karya Balqin Adzra dan Ulasannya oleh M. Adioska

Minggu, 04/5/25 | 08:40 WIB

Sejauh Apapun, Kau Akan Selalu Hebat Karya: Balqin Adzra   “Silahkan mampir! Kami mempunyai mochi varian baru!” teriak sang penjual...

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra dan Ulasannya oleh Ragdi F Daye

Minggu, 27/4/25 | 16:31 WIB

Puisi-puisi Feiruzy Azzahra   Merindu Nagari Nan Jauh Tiap langkah yang menapak Meninggalkan rindu yang menjejak Risau nan gulandah memenuhi...

Berita Sesudah
Perempuan dalam Buku Kesaksian Sepasang Sendal Sebuah Antitesis

Cara Penulisan Gabungan Kata dalam bahasa Indonesia

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PDAM Padang Kerahkan Mobil Tangki Gratis, Krisis Air Bersih Dipastikan Tetap Terkendali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Donizar Desak Pemerintah Siapkan Layanan Medis Pasca Banjir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Update Data Korban Bencana Hidrometeorologi di Sumbar: 176 Meninggal, 117 Masih Hilang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prabowo Tinjau Lokasi Bencana di Sumbar Hari Ini, Pastikan Penanganan Berjalan Cepat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gerakan Pangan Murah Digelar di Padang, Pemerintah Redam Kenaikan Harga Pasca Bencana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024