Padang, Scientia-Besok, 7 Maret 2022, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB Unand) akan adakan Rapat Senat Terbuka di Convention Hall Universitas Andalas secara daring pada pukul 8.00 WIB s.d. 12.20 WIB. Rapat senat terbuka ini merupakan pembukaan perayaan Dies Natalis ke-40 dan Lustrum VIII FIB Unand. Dalam agendanya, berbagai kegiatan akan diadakan sepanjang tahun 2022.
Dalam Rapat Senat Terbuka besok, akan diisi dengan orasi ilmiah, peluncuran empat puluh judul buku karya dosen dan mahasiswa FIB Unand, peluncuran Anugerah Kebudayaan HAMKA, pengumuman dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa berprestasi, dan peragaan kain batik yang dikembangkan dari khazanah warisan budaya Minangkabau.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, orasi ilmiah pada perayaan dies natalis kali ini disampaikan oleh dua pakar sekaligus. Pertama, orasi ilmiah Kemenparekraf Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA, MBA. dengan tajuk “Pengembangan Warisan Budaya untuk Industri Kreatif”. Orasi ilmiah ini akan disampaikan secara daring. Kedua, orasi ilmiah yang disampaikan oleh dosen berprestasi FIB Unand tahun 2021, Sudarmoko, S.S., M.A., Ph.D. dengan judul “Sejarah dan Peran Komunitas Sastra di Sumatera Barat (1947-2010)”. Orasi ilmiah ini akan disampaikan secara langsung di Convention Hall Universitas Andalas.
Menurut Dekan FIB Unand, Herwandi, dies natalis kali ini mengusung tema “Membangun Ke-Indonesia-an Melalui Inovasi dan Pengembangan Khazanah Bahasa, Sastra, Sejarah, dan Budaya di Era Digital”. Pemilihan tema ini berangkat dari tekad FIB Unand untuk berinovasi di tengah peradaban ekonomi kreatif saat ini. “Satu langkah FIB Unand untuk menyumbangkan inovasinya di era digital ini adalah dengan memanfaatkan khazanah warisan budaya sebagai industri kreatif”, ujar Herwandi.
Menariknya, besok juga akan diperagakan batik dengan motif hasil pengembangan khazanah warisan budaya Minangkabau oleh mahasiwa FIB Unand. “Kain batik yang diperagakan adalah karya dosen dan mahasiswa FIB Unand”, kata Paramono selaku ketua panitia. Ditambahkannya lagi, di antara motif yang akan diperagakan juga berasal dari desain motif batik pemenang lomba yang diselenggarakan sejak awal tahun ini.
Herwandi berharap bahwa dengan usia yang sudah 40 tahun, FIB Unand dapat lebih bermakna bagi masyarakat Sumatera Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya. Diharapkan juga bahwa institusi ini dapat menjadi sumber solusi bagi permasalahan bidang bahasa, sastra, sejarah, dan budaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kami akan hadir dan terus berupaya melakukan inovasi untuk bangsa,” ujarnya.
Discussion about this post