Kamis, 16/10/25 | 22:54 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Penggulingan Pemerintahan Husni Mubarak dalam Novel Apartemen Yaqoubian

Minggu, 07/11/21 | 07:00 WIB

 Apriwanto dan Ferdinal
(Prodi Ilmu Sastra, Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)

Revolusi dalam bentuk penggulingan rezim sering terjadi di wilayah Arab pada abad ke-21, misalnya revolusi di Aljazair (Houari Boumedinne), Tunisia (Ben Ali), Libya (Muammar Khadafi), Yaman (Ali Abdullah Saleh), dan Mesir (Hosni Mubarak). Titis Dwi Nugroho, mahasiswa Universitas Sebelas Maret menyampaikan dalam artikelnya  tentang gerakan transisi dari rezim diktator menuju demokrasi bisa disebabkan oleh revolusi. Revolusi merupakan suatu wujud perubahan yang terjadi secara besar besaran. Perubahan yang terjadi dapat direncanakan dan juga dapat dilakukan dengan kekerasan.

Revolusi yang terjadi di beberapa negara, salah satunya Mesir, merupakan suatu bentuk revolusi dengan penggunaan kekerasan, perjuangan, dan percepatan perubahan yang terjadi. Penguasa pada waktu itu berada pada pemerintahan Husni Mubarak. Sistem yang digunakan Mubarak dalam pemerintahan di Mesir adalah sistem demokrasi. Demokrasi yang di dalamya memuat tiga pilar, yaitu eksekutif, yudikatif dan legislatif. Demokrasi ini belum direalisasikan, bahkan tidak terjadi sama sekali. Revulousi yang terjadi di Mesir bukanlah yang pertama kalinya. Tercatat beberapa kali terjadi revolusi sejak era kerajaan hingga Alaa Al Aswany luapkan melalui karya Apartemen Yaqoubian.

BACAJUGA

No Content Available

Ainun Khairani, mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia menyampaikan, “Penyebab hancurnya negara ini adalah tidak adanya demokrasi. Jika saja sistem demokrasi yang benar ditegakkan, maka akan jadi kekuatan yang besar. Mesir telah dikuasai tirani yang pada akhirnya menyebabkan kemiskinan, kerusakan, serta kegagalan di setiap lini kehidupan.” Di dalam Novel Apartemen Yaqoubian Alaa Al Aswany mengisahkan tokoh utama, yaitu Thaha, Syeikh Syakir, dan Haji Azam. Novel ini menampilkan sebuah peristiwa kekecewaan publik hingga penggulingan rezim di Mesir, sebuah gambaran penentangan pemerintahan yang masih menggunakan sistem otoriter dalam kepemimpinan.

Penulis Alaa Al Aswany mengkritik Mesir dengan karya Apartemen Yaqoubian dan ini merupakan akumulasi kekecewaan publik yang selama puluhan tahun dikekang oleh rezim Husni Mubarak. Akumulasi kekecewaan di Mesir paralel dengan kritis politik yang terjadi di Tunisia sehingga rakyat Mesir menemukan waktu yang tepat untuk melakukan revolusi untuk penggulingan rezim Mubarak.

Alaa Al Aswani menyajikan revolusi mesir yang cukup keras dan menimbulkan konflik yang panjang hingga runtuhnya rezim Husni Mubarak, mulai dari mereka lakukan demo hingga kehilangan nyawa satu persatu. “pagi-pagi sekali gendering protes para mahasiswa di Universitas Kairo yang menentang perang teluk telah ditabuh. Mereka meliburkan kuliah dan menutup pintu kelas kemudian berdemo dan meneriakkan yel-yel sambil mengangkat baliho”.

Meskipun telah mengadopsi perangkap tertentu dari sistem demokrasi, termasuk parlemen dan penyelenggaraan pemilihan umum berkala, tidak memungkinkan partai yang berkuasa untuk melakukan konstestasi murni untuk kekuasaan. “Di partai nasional, namanya kerap menjadi “pialang politik” bagi setiap calon anggota dewan perwakilan rakat hampir di seluruh Mesir. Artinya, seseorang dari calon partai nasional, mulai dari provinsi Iskandariyah hingga provinsi Aswan, mau tak mau harus mendapat restu terlebih dahulu darinya.

Di lansir artikel Al Jazeera Mubarak menyerahkan kekuasaan kepada militer yang disampaikan oleh Wakil Presiden Omar Suleiman, mengakhiri hampir tiga dekade masa pemerintahan tangan besi. Dewan tertinggi angkatan bersejata akan menjalankan urusan negara. Selain itu, yang secara umum beroperasi sesuai dengan fakta sosial dan kenyataan, bisa saja dengan tidak sengaja mendeskripsikan mereka. Mulai dari pihak presiden hingga bawahan. “Ini berkaitan dengan pengaduan saudara kepada Tuan Presiden mengenai ketidaklulusan Saudara pada ujian masuk akademi kepolisian, kami hendak memberitahukan kepada saudara bahwa kami telah memeriksa berkas Saudara dan membicarakan lebih lanjut dengan perwira kepala akademi kepolisian, kami berkesimpulan bahwa pengaduan Saudara sangat tidak beralasan”.

Penulis Legendaris Mesir, Nawal El-Saadawi juga menuntut penggulingan Husni Mubarak selama pemberontakan. Saadawi mengatakan Mesir lebih baik tanpa Fundamentalis agama. Akumulasi kekecewaan publik inilah yang membuat rakyat mendirikan gerakan hingga berperan aktifnya media saat itu sehingga demonstran meluap dan perekonomian lumpuh total saat itu. Pada tanggal 11 Februari 2011 Husni Mubarak menyatakan turun dari jabatannya dan pasukan militer ambil alih kekuasaan.

Tags: #Apriwanto dan Ferdinal
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Membangun Tradisi Mendongeng pada Anak

Berita Sesudah

Puisi-puisi Ria Febrina

Berita Terkait

Jejak Peranakan Tionghoa dalam Sastra Indonesia

Jejak Peranakan Tionghoa dalam Sastra Indonesia

Minggu, 12/10/25 | 12:34 WIB

Oleh: Hasbi Witir (Mahasiswa Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas) Banyak dari kita mungkin beranggapan bahwa sejarah sastra Indonesia modern dimulai...

Makna Dibalik Puisi “Harapan” Karya Sapardi Tinjauan Semiotika

Makna Dibalik Puisi “Harapan” Karya Sapardi Tinjauan Semiotika

Minggu, 12/10/25 | 11:30 WIB

Oleh: Muhammad Zakwan Rizaldi (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas dan Anggota UKMF Labor Penulisan Kreatif)          ...

Puisi-puisi Ronaldi Noor dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

Puisi Luka Gaza dalam “Gaza Tak Pernah Sunyi” Karya Hardi

Minggu, 05/10/25 | 23:48 WIB

Oleh: Ragdy F. Daye (Penulis dan  Sastrawan Sumatera Barat)   Kota ini bukan kota lagi. Ia museum luka yang terus...

Menyibak Sejarah melalui Manuskrip Surau Baru Pauh

Menyibak Sejarah melalui Manuskrip Surau Baru Pauh

Minggu, 05/10/25 | 23:29 WIB

Oleh: Febby Gusmelyyana (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)   Pada Jumat, 29 Agustus 2025, pukul 13.30...

Pandangan Khalil Gibran tentang Musik sebagai Bahasa Rohani

Konflik pada Cerpen “Pak Menteri Mau Datang” Karya A.A. Navis

Minggu, 05/10/25 | 23:11 WIB

Oleh: Faathir Tora Ugraha (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas)   Ali Akbar Navis atau lebih dikenal A.A. Navis adalah...

Sastra Bandingan: Kerinduan yang Tak Bertepi di Antara Dua Puisi

Sastra Anak, Pondasi Psikologis Perkembangan Kognitif Anak

Minggu, 28/9/25 | 15:19 WIB

Oleh: Dara Suci Rezki Efendi (Mahasiswi Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)   Setiap karya sastra pasti memiliki pembacanya masing-masing,...

Berita Sesudah
Jelajah Kata: Ramadhan atau Ramadan?

Puisi-puisi Ria Febrina

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Ekonomi UNP Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Se Indonesia, seIndonesia, atau se-Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Job Fair 2025 UNP Hadirkan Puluhan Perusahaan Ternama, Buka Peluang Karier bagi Lulusan Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Agam Minta Pemetaan Wilayah Palupuh untuk Tepatkan Arah Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024