Oleh:
Syaifuddin Islami, M.Si
Founder Komunitas Eco Enzyme Padang.
Pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Hampir di seluruh daerah di Indonesia. Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang berbahaya itu. PSBB terbukti mampu menurunkan pergerakan virus tersebut.
Beberapa daerah hanya satu tahap, lainnya ada yang diperpanjang tahap dua dan tiga. Tergantung kondisi pandemi di masing-masing daerah.
Sebagian daerah sudah mengakhiri PSBB dan masuk era new normal. Aktivitas publik memasuki normal baru dengan mengikuti protokol yang sudah diatur oleh pemerintah. Setiap orang yang bepergian menggunakan masker, membawa kelengkapan ibadah sendiri dan melakukan cuci tangan.
Penggunaan masker jadi meningkat. Terutama masker standar penggunaan tenaga medis (bukan kain). Sehingga muncul isu terkait sampah masker ini. Bahkan menjadi isu nasional bagi lembaga yang concern dengan isu lingkungan dan sampah.
Bagaimana dengan sampah rumah tangga? Masa pandemi covid-19 masyarakat lebih banyak menghabiskan watunya di rumah. Stay at home. Semua anggota keluarga nyaris beraktivitas di rumah saja.
Si bapak bekerja dari rumah (work from home). Si anak sekolah juga dari rumah (belajar jarak jauh). Kuliah daring juga dari rumah. Si ibu kadang juga tidak mau repot memasak, karena takut belanja ke pasar akan bertemu orang banyak.
Sehingga belanja makanan secara online. Menggunakan aplikasi antar makanan secara online. Konsumsi makanan dan minuman orderan meningkat, akhirnya sampah rumah tangga bertambah kompisisinya.
Kulit buah dan sisa sayuran di antara sampah yang dihasilkan masyarakat. Biasanya dibuang ke tong sampah dan berakhir di tempat pemrosesan akhir (TPA). Selama masa PSBB petugas kebersihan dari dinas kebersihan juga mengalami kewalahan mengurusi sampah rumah tangga ini. Pertimbangan resiko interaksi mereka di luar.
Sampah kulit buah dan sayuran ini bisa dimanfaatkan rumah tangga untuk sesuatu yang bermanfaat dengan cara fermentasi. Pengelolaannya bisa menghasilkan larutan eco enzyme. Eco enzyme mengandung mikroba yang bermanfaat untuk keperluan bidang pertanian, lingkungan, perairan, kecantikan, dan kesehatan.
Eco enzyme ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Ia mengolah enzim sampah organik yang biasanya dibuang orang menjadi pembersih organik. Larutan ini terdiri dari kulit buah/sisa sayuran, gula merah dan air. Ketiga unsur ini akan difermentasi selama tiga bulan untuk mendapatkan kualitas terbaik.
Pekerjaan ini dapat dilakukan ibu-ibu rumah tangga setiap harinya. Dari sampah dapur yang dihasilkan. Jika setiap rumah tangga mengolah sampah organiknya menjadi larutan eco enzyme, maka akan mendapat banyak manfaat.
Manfaat utama dari memilah dan mengolah sampah akan bisa mengurangi biaya retribusi sampah. Kemudian dengan mengubah sampah organik menjadi larutan eco enzyme bisa menghasilkan produk kebutuhan rumah tangga seperti super pel, pencampur sabun cuci. Cairan pencuci buah yang aman bisa digunakan sebagai pengganti disinfektan.
Pekerjaan sederhana terhadap sampah organik menghasilkan kebiasan yang ramah lingkungan. Bisa menjadi gerakan dan program baru bagi semua rumah tangga bagi kesehatan bumi. Bayangkan jika satu rumah tangga bisa mengolah satu liter air dicampur dengan gula merah 1 ons dan sisa sampah organik sebanyak 3 ons setiap harinya. Komposisi, air:gula:sampah organik perbandingan 10;1;3. Maka sampah organik akan berkurang sebanyak 9 kg setiap bulannya.
Pengurangan sampah organik yang dilakukan rumah tangga ini akan sangat membantu pemerintah. Sampah rumah tangga selama ini menjadi masalah besar. Momok bagi kinerja pemerintah tentang lingkungan hidup. Sebagai terdapat pada dokumen informasi kinerja lingkungan hidup daerah.
Jika kita melihat sisi ekonomi dari eco enzyme bisa mengurangi beban belanja rumah tangga setiap bulannya. Karena untuk keperluan aalat pembersih sudah bisa diproduksi sendiri.
Pada bidang pertanian larutan eco enzyme bisa dijadikan sebagai pupuk organik. Pupuk organik cair yang mempunyai mirko-organisme, bahkan melebihi merek dagang yang ada di pasaran. Kandungan eco enzyme juga akan menyuburkan tanah. Sehingga bisa meningkatkan hasil pertanian. Eco enzyme akan merubah kearah pertanian organik.
Penanganan permasalahan air yang tercemar di perkotaan, juga bisa terbantu melalui larutan ini, sebagai penjernih dan pemurni air.
Eco enzyme adalah peluang bisnis baru bagi masyarakat. Sudah banyak ditemukan produk disinfektan dengan label eco enzyme. Jasa laundry juga mulai menawarkan jasa cucian ramah lingkungan dengan bahan eco enzyme. Bahkan limbah dari eco enzyme sendiri juga bisa dimanfaatkan kembali, bagi makhluk hidup lain dari pembuangannya.
Hari ini udara kita tercemar dari segala penjuru. Sehingga mempengaruhi daya tahan tubuh. Kita butuh udara yang segar. Oksigen yang bersih. Larutan eco enzyme bisa ditebar ke udara untuk menghasilkan ion negatif yang sangat banyak manfaatnya bagi tubuh kita. Dapat mengurangi radiasi, memperbaiki kualitas tidur, mengurangi stress, meningkatkan aliran oksigen ke otak dan menyegarkan kamar tidur.
Jika anak-anak terjatuh dan berdarah akan sangat cepat sekali proses pembekuan darahnya dengan memafaatkan eco enzyme. Larutan ini juga sudah dicobakan pada beberapa jenis penyakit alergi. Bisa membantu penyakit alergi, akan kering dan cepat membaik.
Karena besarnya peluang produktif dari sampah ini, dan memperkuat campaign-nya sudah terbentuk komunitas eco enzyme di kota Padang. Komunitas sudah melakukan sosialisasi daring dan tatap muka dengan jumlah terbatas. Komunitas ini sedang giat memberikan edukasi bertemakan lingkungan hidup.
Anggota komunitas eco enzyme Padang berjumlah lebih 100 orang. Mereka tersebar di berbagai daerah, temasuk juga di kabupaten/kota lain Sumatea Barat. Direncanaka akan membangun jejaring di seluruh wilayah, agar mempercepat transfer edukasinya.
Tujuan utama dari dibentuknya komunitas Eco Enzyme mengajarkan masyarakat pentingnya memilah dan mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomis dan bernilai ekologi tinggi. Memberikan ruangan yang sehat bagi masyarakat dengan memanfaatkan sampah dapur dan menebarkan kembali hasil pengolahannya kepada alam.
Target kamunitas mengajak anggota untuk menyiapkan larutan eco enzyme minimal satu liter setiap minggu. Jika anggota komunitas 100 orang saja, maka 100 liter sudah tersedia tiga bulan yang akan datang.
Jika komunitas ini bisa terus berkembang, ke depannya akan membangun kerjasama juga dengan komunitas lain, seperti komunitas sepeda, mobil antik, pecinta alam, pengajian, PKK, dan lainya. Sehingga menjadi gerakan kolektif semua elemen publik.
Selama ini pemanfaatan sampah organik sudah dilakukan di lembaga bank sampah dan ibu-ibu PKK dalam bentuk pupuk kompos dan pupuk organik cair. Ke depan akan ditingkatkan levelnya menjadi eco enzyme. Agar bumi kita lebih sehat diwariskan ke anak-cucu. (*)
Discussion about this post