
Jakarta, Scientia.id – Kasus transfusi darah yang membutuhkan kecocokan ekstrem kerap membuka fakta bahwa tidak semua golongan darah memiliki jumlah pendonor yang mencukupi. Momen inilah yang membuat publik mengetahui adanya golongan darah super langka, siapa yang memilikinya, dan bagaimana dunia medis mengelola kebutuhan transfusinya. Di luar golongan A, B, AB, dan O yang umum, terdapat jenis yang begitu jarang ditemukan sehingga jarang terdengar oleh masyarakat luas.
Golongan darah langka menjadi perhatian karena risiko tingginya saat pasien membutuhkan transfusi mendesak. Minimnya pendonor membuat prosedur penanganan medis harus berjalan lebih hati-hati. Bahkan beberapa negara memiliki daftar khusus yang menyimpan data pemilik golongan darah langka demi keperluan penyelamatan jiwa.
Salah satu golongan langka yang tercatat adalah Bombay Blood atau Fenotipe Bombay. Golongan ini pertama kali ditemukan di Mumbai dan paling sering dijumpai pada populasi India. Jumlahnya sangat terbatas, yakni kurang dari 1:1.000 orang secara global. Dikutip dari Lifeblood, angkanya bervariasi untuk setiap populasi, sekitar 1:10.000 di Mumbai dan 1:1.000.000 di Eropa.
Fenotipe Bombay unik karena tidak memiliki antigen H, A, maupun B. Meski tampak seperti golongan O pada tes konvensional, individu dengan fenotipe ini memiliki antibodi alami IgM anti-H, yang membuat semua darah A, B, AB, dan O menjadi tidak kompatibel. Jika diberikan darah non-Bombay, penerimanya dapat mengalami reaksi hemolitik dan hemolisis intravaskular. Karena itu, transfusi hanya dapat dilakukan dengan donor yang sama-sama memiliki fenotipe Bombay.
Selain itu, ada golongan darah yang bahkan lebih langka, yaitu Golden Blood atau Rh null. Hanya 43 orang di dunia yang tercatat memilikinya. Dikutip dari Cleveland Clinic, golden blood terjadi karena mutasi genetik yang sangat jarang.
Baca Juga: Golongan Darah O Disebut Punya Perlindungan Alami terhadap Serangan Jantung
Golongan darah ini tidak memiliki satu pun antigen Rh, padahal sistem Rh memiliki lebih dari 50 antigen. Orang dengan Rh null bisa menjadi donor universal bagi pemilik Rh langka lainnya, tetapi hanya bisa menerima darah dari Rh null juga. Kelangkaan inilah yang membuat golden blood dijuluki “darah emas”. (*)







