Dalam sambutannya, Mahyeldi menegaskan komitmen menjadikan Sumbar sebagai green province. Ia menyebut saat ini kontribusi energi terbarukan di daerah tersebut telah mencapai 30,9 persen. “Energi bersih seperti panas bumi, tenaga surya, dan PLTMH terus kita kembangkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hijau,” ujarnya.
Gubernur juga mengajak dukungan penuh dari pemerintah daerah, DPRD, hingga masyarakat agar proyek Medco di Bonjol berjalan berkelanjutan dan memberi manfaat luas.
Perwakilan Kementerian ESDM, Rizky Chandra Adrianto, menambahkan bahwa panas bumi adalah energi ramah lingkungan yang menjadi penopang target 40 persen bauran energi terbarukan nasional. “Sumatera Barat punya potensi panas bumi sekitar 1.600 MW di 22 titik. Namun kapasitas yang terpasang baru 85 MW di Solok Selatan. Bonjol ini menjadi langkah penting,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Pasaman Barat, Welly Suhery, menilai proyek panas bumi Bonjol akan membawa dampak positif bagi masyarakat. “Selain membuka lapangan kerja, ada juga transfer teknologi dan pembangunan infrastruktur,” katanya.
Direktur Utama PT Medco Power Indonesia, Eka Satria, menegaskan komitmen perusahaan menjaga keselamatan kerja, menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat, serta melibatkan ratusan pekerja lokal. Medco juga menyiapkan berbagai program sosial yang langsung menyentuh kebutuhan warga Pasaman Barat.
Proyek panas bumi Bonjol telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional. Kehadirannya diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus tonggak baru pengembangan energi bersih di Sumatera Barat.(Adpsb)