Pasaman Barat, Scientia.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) Reguler Periode II menyerahkan secara resmi website digitalisasi budaya dan sejarah Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat. Acara yang digelar di Aula Kantor Wali Nagari Kajai ini dihadiri sekitar 35 peserta, mulai dari Wali Nagari, perangkat nagari, staf, hingga mahasiswa KKN bersama dosen pembimbing lapangan.
Website tersebut dirancang sebagai upaya pelestarian dan dokumentasi kekayaan budaya serta sejarah lokal agar tidak hilang ditelan zaman. Lebih dari sekadar arsip digital, platform ini diharapkan bisa menjadi media edukasi, promosi budaya, sekaligus identitas nagari yang dapat diakses masyarakat, perantau, peneliti, maupun wisatawan.
Chayrunisa Salsabilla, mahasiswa KKN yang menjadi penanggung jawab program, menjelaskan urgensi proyek ini.
“Website digitalisasi budaya dan sejarah Nagari Kajai bisa menjadi wadah dokumentasi warisan lokal secara rapi dan modern. Selama ini, banyak tradisi dan pengetahuan hanya tersimpan dalam ingatan masyarakat sehingga rawan hilang. Dengan adanya website, generasi muda bisa belajar sekaligus merasa lebih dekat dengan akar budayanya. Bagi nagari, ini juga bisa menjadi sarana promosi yang berguna di masa depan,” ujarnya, Sabtu (16/8/2025).
Apresiasi turut disampaikan Sekretaris Nagari Kajai, Oki Nofrizal. Menurutnya, kehadiran website ini sangat relevan dengan perkembangan zaman.
“Saya merasa bangga dan berterima kasih kepada mahasiswa KKN Unand. Melalui website ini, adat, budaya, dan sejarah nagari dapat terdokumentasi dengan baik dan tidak hilang begitu saja. Apalagi generasi muda sekarang lebih akrab dengan teknologi, sehingga cara ini sangat tepat untuk memperkenalkan identitas Nagari Kajai, baik kepada anak-anak kita, para perantau, maupun masyarakat luas. Harapan kami, website ini terus dikelola dan dikembangkan sehingga benar-benar jadi kebanggaan bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Stella Ovelia, salah satu mahasiswa peserta KKN, mengungkapkan kesannya terhadap program tersebut.
“Selama di lapangan, kami menemukan banyak cerita, tradisi, dan nilai lokal yang keren banget, tapi sayangnya belum banyak terdokumentasi. Dengan website ini, semuanya bisa diakses bukan hanya oleh masyarakat Kajai, tapi juga generasi muda dan orang luar yang ingin mengenal nagari ini,” katanya.
Baca Juga: Dari SDGs hingga Kebersamaan, Mahasiswa KKN Unand Akhiri Tugas di Nagari Kajai
Melalui inisiatif digitalisasi budaya ini, Nagari Kajai diharapkan mampu menjaga kearifan lokal sekaligus memanfaatkan teknologi untuk pembangunan nagari yang berkelanjutan. (Siti Aisyah Zulhanif)