Pasaman Barat, Scientia.id – Upaya menekan angka stunting terus digencarkan Pemerintah Nagari Kajai. Melalui kegiatan Rembug Stunting Nagari Kajai 2025, pemerintah bersama masyarakat dan berbagai instansi menyatukan langkah dalam memperkuat strategi pencegahan.
Acara yang berlangsung Senin (7/7/2025) di Aula Kantor Wali Nagari Kajai ini diikuti sekitar 50 peserta dari unsur pemerintahan nagari, puskesmas, kader Posyandu, Bamus, KUA, pendamping desa, serta mahasiswa KKN Universitas Andalas (program Reguler Periode II dan Tematik Literasi). Kegiatan dimulai pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Kasi Pemerintahan Nagari Kajai, Oktora Andika, S.E, yang juga pelaksana kegiatan, menegaskan pentingnya rembug ini untuk memperkuat kolaborasi.
“Dengan data yang ada, angka stunting di Nagari Kajai masih cukup tinggi. Maka dari itu, kegiatan ini penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, puskesmas, kader posyandu, dan masyarakat agar kita bisa menurunkannya hingga mencapai titik zero point,” ujarnya.
Dalam forum ini, peserta membahas evaluasi kinerja Puskesmas, peran kader Posyandu, keterlibatan masyarakat, hingga kondisi sarana-prasarana. Salah satu perhatian utama adalah banyaknya alat kesehatan Posyandu yang sudah tidak layak pakai.
Sementara itu, mahasiswa KKN UNAND, Vivi Novicasantya, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini sangat penting dilakukan karena penanganan stunting merupakan bentuk tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat. Kami sebagai mahasiswa KKN siap mendukung gerakan ini dengan kegiatan-kegiatan edukatif di lapangan,” ungkapnya.
Dengan digelarnya Rembug Stunting Nagari Kajai 2025 ini, pemerintah nagari berharap lahir komitmen bersama seluruh elemen masyarakat untuk menurunkan angka stunting, sekaligus mencetak generasi sehat, cerdas, dan unggul di masa depan. (*)