Agam, Scientia.id – Pemerintah Kabupaten Agam menegaskan komitmennya dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Agam melalui inovasi daerah dan kolaborasi lintas sektor. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal SE MCom, saat menghadiri Sarasehan Ekonomi Sumatera Barat 2025, Kamis (24/7), di Aula Anggun Nan Tongga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar, Padang.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah kepala daerah dari berbagai kabupaten/kota, serta dibuka oleh Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy. Turut hadir pula Kepala BI Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram, serta Kepala Bappeda Provinsi, Edi Ariyanto.
Dalam pemaparannya, Edi Ariyanto menyampaikan bahwa kekuatan ekonomi Sumbar bergantung pada sinergi daerah. Ia menyoroti pentingnya inovasi dan penguatan sektor strategis seperti pertanian, industri, dan pariwisata. “Tanpa kontribusi maksimal dari seluruh kabupaten/kota, pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat tidak akan optimal,” tegas Edi.
Data terbaru menunjukkan, Kabupaten Agam menjadi kontributor terbesar kedua dalam struktur ekonomi Sumbar, menyumbang 8,60 persen. Berdasarkan proyeksi dari BI Sumbar, pertumbuhan ekonomi Agam ditargetkan mencapai 4,2 persen di tahun 2025, meningkat menjadi 5,6 persen di 2026, dan bisa menyentuh angka 6 persen pada tahun-tahun berikutnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Agam memaparkan berbagai langkah konkret yang telah dan sedang dijalankan Pemkab Agam. Fokus diarahkan pada pemberdayaan petani lokal, penguatan UMKM, serta eksplorasi potensi pariwisata desa dan kawasan geopark.
“Kami percaya kekuatan ekonomi yang berkelanjutan terletak pada inovasi lokal dan kolaborasi sektor. Agam punya banyak potensi, tinggal bagaimana kita mengolah dan mengemasnya agar berdampak luas bagi masyarakat,” ujar Iqbal.
Baca Juga: Pemkab Agam Komitmen Wujudkan Kabupaten Layak Anak
Selain Agam, kepala daerah lain juga mempresentasikan strategi masing-masing untuk meningkatkan ekonomi wilayah. Sarasehan ini pun diharapkan menjadi titik awal perumusan kebijakan kolektif guna memperkuat pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat yang merata dan inklusif. (*)