
Alam Secantik Ibu
Oleh : Afny Dwi Sahira
Tenang anginnya, lembut peluknya
Terang bulan seindah matamu Bu
Bunga mekar yang sabar menanti burung
Akar bergelantung manja saling menjalin
Ku teringat ibu yang sabar menjalin rambutku
Pada pagi hari di depan pintu
Dengan aku yang saat itu mengenakan seragam merah putih
Hingga sekarang tak terasa aku sudah dewasa
Kini di setiap sudut alam mengingatkanku denganmu
Bahwa ternyata ada pesaing berat untuk persoalan kecantikkan
Kusebut dia alam
2025
Senja di Semak Belukar
Oleh : Afny Dwi Sahira
Sinar senja menjadi saksi rindu
Temaram Cahaya menerpa kulit
Membuat mata menyipit ringan
Senja menjadi saksi bisu
Untuk selalu mengenangmu di setiap pancarnya
Senja seolah berkata, lihat aku maka akan kau ingat dia
Tampaknya senja menawarkan diri menjadi pengganti buku diary
Dia selalu mengingatkan kulewat setiap pancarnya
Otak langsung menangkap dan segelintir kenangan indah Kembali berputar
2025
Kami dilahirkan Kembali di Tengah Rimba Diksar
Oleh : Afny Dwi Sahira
Carrier menggelayut di punggung basah
Berkamuflase layaknya kura-kura
Dengan segala beban di punggung
Ramalan-ramalan penuh harap dari setiap langkah
Tebing terjal jadi saksi bisu untuk setiap isak tangis
Kaki keram, peluh keingat, perut meronta ronta
Tenda terguyur hujan malam
Perangkap ikan pagi hari tak kunjung ada yang bertamu
Tertidur dengan kain basah karena hujan datang tanpa diminta
Sebatang pohon pisang muda penyelamat lapar
Bertahan hidup di tengah hutan rimba
Saling rangkul dari tiga insan manusia
Empat malam terasa saudara
Segala rintangan dihadapi bersama
Langkah keluar hutan menjadi pembelajaran yang tak terlupa
Kini hutan menjadi saksi dari perjuangan tiga saudara
Alam menyediakan semua
Trauma, ketakutan, bayangan gelap adalah halusinasi semata
2025
Sosok Misterius di Pos 2
Oleh : Afny Dwi Sahira
Kaki berteriak tak sanggup jalan
Di atas Sungai di bawah pohon rindang
Hujan badai, petir berkumandang menjadi peserta pada petang itu
Tetesan air tertampung di atas tutup botol
Mulut berhitung, hati berdoa
Ketakutan makin menyerang
Isak tangis adalah solusinya
Sosok di bawah jurang menyapa
Kian hati ingin ikut ke sana
Namun ramalan doa melarang semuanya
Sosok misterius hilang karena aku tak kunjung tiba
Pikiran kalut, isak tangis di Tengah hutan belantara
Harapan pertolongan adalah cita-cita semata
Situasi ini akan jadi yang terakhir
Sosok misterius tak akan ku harapkan lagi untuk datang
2025
Biodata Penulis:
Afny Dwi Sahira, Perempuan kelahiran Ponorogo, 25 Maret 2006. Ia merupakan seorang mahasiswi Prodi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas. Aktif menulis dan mencintai dunia seni dan dapat disapa lebih lanjut di akun Instagramnya @afnydwishra_